Rabu, 11 Agustus 2010

Kematian adalah Suatu Kepastian

Kematian..... Ia akan datang tepat waktu, tanpa bisa dimajukan atau diundurkan, kendati barang sedetik............

Saat menghadapi kematian, petugas pencabut nyawa, Malakul Maut akan menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna.
Apapun sebab kematian, kematian adalah kematian, yang berfungsi untuk mengakhiri kehidupan manusia di dunia.
Untuk kemudian diteruskan perjalanannya menuju alam Barzakh (pemisah).
Sambil menunggu kiamat atau kehancuran alam semesta, dan kemudian kebangkitan, mahsyar (perhimpunan raksasa) dstnya, syurga atau neraka yang akan menjadi tempat kita.

Kalau demikian halnya, pertanyaannya adalah :
Sudahkah kita siap menyambut kematian yang pasti datang saat waktunya tiba?
Apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambutnya?
Jangan sampai menunggu kematian itu tiba, nanti kita akan sangat menyesal dan penyesalan saat kematian tiba tidak akan ada gunanya, sudah terlambat, seperti yang Allah swt jelaskan dalam surat Al-Mukmin berikut :

Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Ya Tuhan Penciptaku, kembalikan aku kembali (ke dunia) agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja (tidak akan didengar Tuhan Pencipta). Dan di hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan. (Q.S. Al-Mu’min /23 : 99-100).

Sebelum terlambat, mari kita jemput kematian dengan penuh keyakinan dan kesiapan.
Persiapkan diri dari saat ini, detik ini.
Jangan tunggu nanti atau esok, karena ajal kita bukan berada di tangan kita, tapi di tangan Allah Rabbul ‘Alamin.

Agar kita setiap saat siap mejemput kematian, ada beberapa hal yang perlu selalu kita benahi dan perbaiki, baik kualitas maupun kuantitasnya :

1. Evaluasi selalu akidah dan keimanan. Jangan sampai tercampur dengan syirik dan khurafat.
2. Evaluasi selalu amal ibadah, apapun bentuknya; yang wajib maupun yang sunnah. Jangan tercampur dengan riya (ingin dilihat orang) atau bid’ah (yang menyalahi sunnah Rasul Saw).
3. Evaluasi selalu harta dan rezki yang kita peroleh. Jangan sampai tercampur aduk dengan yang haram dan syubhat (yang belum tau status halal atau haramnya).
4. Evaluasi selalu anak dan isteri. Sudahkah mereka dipersiapkan menjadi orang-orang yang shaleh dan siap diselamatkan dari api neraka?
5. Evaluasi ilmu dan pemahaman terkait dengan Islam. Jangan sampai tercampur dengan pemahaman atau pemikiran yang menyimpang dan tidak sejalan dengan Allah swt dan Rasul-Nya.
6. Evaluasi gaya hidup, cara hidup dan orientasi hidup. Jangan sampai menyimpang dari ajaran Islam.
7. Siapkan anugerah yang Allah swt berikan berupa nyawa, harta dan ilmu untuk diinfakkan di jalan Allah swt.

Mari kita renungkan hadits Rasul saw berikut :

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda : “ Apabila manusia mati maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara; shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang mendoakannya.(Hadits Riwayat Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar