Rabu, 11 Agustus 2010

Manusia, Ruh dan Al-Quran

Oleh: Abdullah Nasri
Ruh Menurut Al-Quran
Sebuah pertanyaan yang sampai saat ini jawabannya belum mampu memuaskan manusia adalah, apakah hakikat wujud manusia? Apakah wujud manusia hanya sebongkah badan materiel, atau juga membawa hakikat selain materi? Dengan kata lain, apakah al-Quran mengakui bahwa manusia adalah hakikat selain materi yang disebut dengan ruh atau menolaknya? Bila mengakui demikian, lalu bagaimana kitab suci ini menjelaskan hubungan ruh dengan badan? Apakah ruh ada setelah kejadian badan atau sebelumnya? Apakah al-Quran mengakui bahwa setelah kehancuran badan, ruh tetap ada atau tidak?Sebenarnya al-Quran telah menyebutkan adanya dimensi selain materi pada manusia yang disebut dengan ruh. Sebagaimana yang diisyaratkan oleh ayat berikut ini:

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ruh-Nya ke dalamnya dan Dia menjadikan untuk kalian pendengaran, penglihatan dan hati tetapi sedikit sekali kalian bersyukur.[1]

Kalimat “meniupkan ruh-Nya ke dalamnya” dalam ayat di atas menunjukkan adanya dimensi yang bernama ruh pada manusia. Setelah menjelaskan tentang ruh, ayat tersebut mengatakan bahwa Allah menciptakan untuk kalian telinga, mata dan hati, menurut pandangan sebagian para penafsir, meskipun membicarakan tentang anggota badan akan tetapi maksudnya adalah penggunaan dari anggota tersebut yaitu mendengar dan melihat.

Mungkin bisa juga diambil kesimpulan secara detil dari ayat di atas bahwa setelah menyebutkan tentang peniupan ruh kemudian menyebutkan tentang telinga, mata dan hati sebabnya adalah karena sumber asli perbuatan anggota tersebut adalah ruh. Yakni bila ruh tidak ada maka anggota tersebut tidak ada gunanya karena anggota tersebut hanya berperan sebagai perantara bagi ruh, tanpa ruh dengan sendirinya anggota tersebut tidak bisa berbuat apa-apa.

Dalam filsafat Islam telah terbukti bahwa badan berperan sebagai perantara bagi aktivitas ruh. Aktivitas yang dilakukan oleh anggota badan pada hakikatnya sumbernya adalah ruh. Yakni melihat, mendengar, mencium dan berbicara semuanya terkait dengan ruh. Mata, telinga, hidung dan lidah hanya sekedar perantara untuk mengetahui masalah-masalah ini. Misalnya sebuah kacamata. Orang yang penglihatannya lemah, ia menggunakan kacamata, lantas apakah kacamata itu sendiri yang melihat atau kacamata hanya sekedar perantara bagi mata? Jelas kacamata dengan sendirinya tidak bisa melihat akan tetapi ia harus diletakkan di depan mata sehingga mata yang kerjanya adalah melihat dengan menggunakan kacamata ia bisa melihat sesuatu. Pada hakikatnya mata dalam contoh tersebut sama seperti ruh, dan telinga, mata dan lidah seperti kacamata sebagai perantara. Ruh dengan perantara anggota badan bisa melakukan aktivitasnya.

Ayat lain yang mengisyaratkan adanya ruh pada manusia adalah ayat berikut ini:

Dan apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan ruh-Ku ke dalamnya maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud.[2]

Dua poin penting yang ada dalam dua ayat di atas adalah Allah mengatakan, “Aku meniupkan ruh-Ku”, apa maksud dari kalimat tersebut? Apakah maksudnya adalah Allah meniupkan sebagian ruh-Nya kepada manusia. Yakni sebagian ruh-Nya masuk ke dalam tubuh manusia atau ada maksud yang lain lagi?

Jelas Allah bukan ruh sehingga harus memasukkan sebagian ruh-Nya ke dalam tubuh manusia, akan tetapi yang dimaksud oleh al-Quran dengan penjelasan ini adalah kemuliaan dan ketinggian ruh itu sendiri. Yakni ruh begitu bernilai sehingga Allah menghubungkannya dengan diri-Nya dan mengatakan, “Aku meniupkan kepadanya ruh-Ku”. Bisa kita jelaskan dengan contoh lain seperti masjid adalah rumah Allah. Kita tahu bahwa masjid bukan rumah Allah, karena Dia bukan materi sehingga harus membutuhkan tempat tinggal, akan tetapi maksudnya adalah nilai dan pentingnya masjid sehingga disebut dengan rumah Allah. Contoh lain seperti majelis rakyat juga disebut sebagai rumah rakyat.

Ada ayat lain yang mengisyaratkan tentang wujudnya ruh:

Demi nafs (ruh, jiwa) dan penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan jalan kefasikan dan jalan ketakwaannya.[3]

Ayat di atas menceritakan tentang realitas ruh yang memiliki pemahaman. Ayat di atas mengatakan bahwa Allah telah mengilhamkan pemahaman baik dan buruk. Mengingat bahwa pada manusia tidak terdapat anggota badan pun yang bisa memahami sesuatu, maka yang layak memiliki pemahaman adalah kekuatan selain materi yang disebut oleh al-Quran dengan ruh atau nafs.

Di sini kita mengajukan dua argumentasi untuk membuktikan keberadaan ruh yang nonmateri:

1. Salah satu pembuktian ruh ialah cara manusia memperoleh konsep-konsep universal (intiza’-e mafahim-e kulli). Maksud dari universal di sini ialah bahwa konsep-konsep itu bisa diaplikasikan pada banyak objek. Misalnya, manusia sebagai konsep universal. konsep manusia ini bisa diaplikasikan pada semua objek individualnya seperti Ali, Husein, Husein dan selain mereka. Kita juga tahu bahwa konsep-konsep universal ini tidak ada secara konkret di luar, karena segala yang ada di luar memiliki keadaan, kualitas dan kuantitas tertentu. Pertanyaannya, di manakah tempat konsep-konsep universal ini? Jelasnya, tempat mereka nonmateri, karena materi melazimkan bentuk tertentu, keadaan tertentu, batas ruang dan waktu tertentu, sementara konsep-konsep universal tidak memiliki satupun dari ciri-ciri ini. Dengan demikian, maka mesti ada suatu sisi selain materi dalam wujud manusia, sehingga konsep-konsep universal -yang tidak memiliki ciri-ciri materiel sedikit pun- itu bisa berada di dalamnya.

2. Salah satu dari ciri-ciri materi ialah adanya hubungan khas antara tempat dan penempat (yang menempati). Yakni, penempat tidak pernah lebih besar dari tempatnya; sesuatu yang lebih besar tidak bisa menempati ruang yang kecil. Manusia banyak menyaksikan benda-benda besar dan ia bisa menempatkan gambaran (konsep) benda-benda besar tersebut dalam pikirannya sesuai dengan ukurannya. Misalnya, ia bisa membayangkan gedung bertingkat dua puluh dalam pikirannya atau menggambarkan ratusan meter persegi gunung dalam pikirannya. Pertanyaannya, kalau benar bahwa penggambaran gedung bertingkat dua puluh ini bisa dilakukan oleh otak sebagai benda yang memiliki ukuran kecil, lantas bagaimana benda yang besar itu bisa menempati tempat yang kecil ini? Jelas, berdasarkan kaidah di atas (yakni hubungan khas antara tempat dan penempatnya) pasti ada satu hakikat nonmateri dalam diri manusia, sehingga ia bisa menempatkan sesuatu yang besar itu dalam dirinya sesuai dengan ukuran sebenarnya. Dan hakikat tempat tersebut ialah ruh (nafs). Karena ruh bukan materi, ia bisa ditempati oleh sesuatu yang besar.

Hubungan Ruh dengan Badan

Dalam pembahasan ruh (nafs) ada pertanyaan, “apa hubungan badan dengan ruh? Apa pendapat al-Quran dalam masalah ini? Apakah al-Quran mengakui bahwa ruh dan badan adalah dua hakikat yang berpisah di mana antara keduanya terdapat dualisme, atau al-Quran mengakui pendapat yang lainnya lagi?”

Dalam sejarah filsafat, Descartes dan pendukungnya memaparkan teorinya bahwa ruh dan badan adalah dua substansi yang berbeda. Yakni jasmani adalah sesuatu dan ruh adalah sesuatu yang lain lagi. Dan manusia adalah hakikat yang tersusun dari dua paduan yang berbeda. Decart mengatakan bahwa sifat aslinya badan adalah perpanjangan, perluasan. Dan sifat aslinya ruh adalah berpikir. Tentunya, Descartes mengakui bahwa antara badan dan ruh, terdapat suatu hubungan, dan yang menghubungkan keduanya adalah kelenjar (pineal gland) yang ada dalam otak.

Teori lain mengatakan bahwa hakikat wujud manusia adalah ruh itu sendiri. Wujud manusia bukan komposisi dari badan dan ruh. Yakni, wujud manusia adalah ruhnya itu sendiri, bukan ruh sebagai satu bagian dari wujud manusia. Oleh karenanya, berdasarkan teori ini, antara ruh dan badan ada sejenis hubungan yang disebut dengan hubungan taktis (ertebat-e tadbiri), yang di dalamnya badan sebagai alat dan ruh sebagai pengelola.

Ayat di bawah ini menunjukkan bahwa al-Quran mengakui bahwa wujud manusia sebagai ruh itu sendiri.

Katakanlah, Malaikat maut yang diserahi mencabut nyawamu akan mematikan kalian (yatawaffakum: mengambil kalian secara keseluruhan) kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.[4]

Kata “tawaffa” artinya adalah mengambil, dan mengambil secara penuh. Ayat di atas mengatakan bahwa malaikat pencabut nyawa akan mengambil dasar wujud manusia. Kalau memang ruh adalah satu bagian dari wujud manusia, al-Quran tidak mengatakan: “yatawaffakum”, tetapi ia akan mengatakan: “yatawaffa ba’dhakum”. Mengambil sebagian dari kalian berbeda dengan mengambil kalian secara keseluruhan.

Maka dari itu, mengingat bahwa malaikat maut akan mengambil ruh manusia; bukan mengambil badannya. Dan ayat tersebut juga mengatakan bahwa malaikat akan mengambil kalian secara keseluruhan. maka itu jelas bahwa hakikat wujud manusia adalah ruh, bukan badan. Dengan melihat ayat berikut ini, akan kita dapatkan bahwa wujud manusia adalah ruh, bukan badan.

Jika kamu melihat orang-orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan maut dan para Malaikat merentangkan tangan-tangannya seraya berkata ‘keluarkanlah ruh kalian!’ di hari ini kalian akan dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kalian selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan kalian selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.[5]

Dua poin penting dalam ayat tersebut adalah kalimat “keluarkanlah ruh kalian” dan kalimat “hari ini kalian akan dibalas” (tujzauna), yang menunjukkan masa sekarang dan masa yang akan datang. Artinya, dan pembalasan siksa itu berlanjut, maka yang disiksa adalah ruh, karena badan manusia akan rusak dan binasa dengan kematian, ketika itu ia tidak menanggung siksa di alam barzakh.

Bagaimana Kejadian Ruh?

Terdapat banyak teori berkaitan dengan cara kejadian ruh. Hanya saja, di sini kami akan membahas dua teori yang penting.

1. Teori Ruhaniyatul hudus ruhaniyatul baqa’. Pendukung teori ini menyatakan bahwa hakikat ruh terkait dengan alam malakut (metafisik). Yakni, sebelum kejadian badan, ruh berada di alam malakut. Setelah kejadian badan, ruh menjadi tawanan badan dalam jangka waktu tertentu. Dan setelah manusia mati, ruh kembali lagi ke asalnya, yaitu ke alam malakut.

2. Teori Jismaniyatul hudus ruhaniyatul baqa’. Penggagas teori ini adalah Mulla Shadra. Ia mengatakan bahwa ruh bukan materi, juga tidak turun dari alam malakut ke alam natural. Akan tetapi, ruh terjadi dari evolusi substansial materi (takamul-e jauhari-ye madeh). Dengan penjelasan lain, ruh manusia muncul dari gerak substansial yang disebut dengan nafs natiqah (ruh yang berakal) dan ia abadi dan tidak musnah sepeninggal badan. Oleh karenanya, ruh adalah hasil dari evolusi natural. Oleh karena itu, kejadian ruh demikian ini disebut dengan jismaniyatul hudus.

Di sini kita ingin mengetahui; mana dari dua teori ini yang diterima oleh al-Quran? Apakah dalam masalah ini ayat-ayat al-Quran juga memaparkan pendapatnya? Dengan mengkaji ayat di bawah ini, bisa dikatakan bahwa al-Quran menerima teori ‘Jismaniyatul hudus ruhaniyatul baqa’.

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.[6]

Al-Quran melanjutkannya demikian:

Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.[7] Pada tahapan penciptaan dalam ayat di atas digunakan lafazh ‘Fa’ dan ‘Tsumma’ yang artinya ‘kemudian’, di mana jika kita teliti maka akan memahami maksudnya dengan baik.

Penjelasannya adalah dua lafaz ini memiliki selisih yang sangat dekat sekali. Artinya, jika selisih antara tahapan hanya dari segi sifat atau selisih substansinya dekat sekali, seperti selisih antara tahapan gumpalan darah dengan gumpalan daging, dan gumpalan daging dengan tulang belulang maka yang digunakan adalah lafazd ‘Fa’.

Sedangkan selisih antara saripati tanah sampai mani dan mani sampai gumpalan darah maka selisih substansinya jauh.

Kalau al-Quran mengatakan ‘Tsumma Ansya’nahu Khalkan Akhar’, yaitu kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain, sebagai penguat makna tersebut di mana selisih tahapan ini dengan tahapan sebelumnya adalah jauh yaitu daging bercampur tulang belulang.

Kata ‘Ansya’ dalam sastra Arab artinya adalah menciptakan sesuatu yang belum terjadi sebelumnya.

Dalam tahapan penciptaan manusia yakni dari tanah sampai daging bercampur tulang belulang, al-Quran menggunakan kata ‘Khalaqa’ dan ‘Ja’ala’. Namun di akhir menggunakan kata ‘Ansya’ dan ‘Khalqan Akhar’ untuk menunjukkan bahwa pada tahapan akhir muncul sesuatu yang baru bagi manusia. Dengan kata lain setelah manusia menjalani tahapan materi ia sampai pada satu tahapan di mana Allah mewujudkan untuknya ciptaan yang lain.

Oleh karenanya, dengan melihat empat poin di bawah ini maka penyimpulan teori ‘Jismaniyatul hudus-nya ruh bisa disandarkan pada ayat-ayat di atas:

1. Sekaitan dengan lafazd ‘Tsumma’ dan ‘Fa’. Lafazd Tsumma digunakan untuk tahapan penciptaan sebelum munculnya ruh. Sedangkan lafazd ‘Fa’ (menunjukkan selisih antara tahapan wujud) digunakan pada tahapan terakhir penciptaan manusia ketika ruh sudah bergabung dengan badan.

2. Penggunaan kata ‘Ansya’, menunjukkan penciptaan sesuatu yang belum terjadi sebelumnya.

3. Dalam penciptaan ruh menggunakan istilah ‘Khalkan Akhar’ artinya penciptaan lain.

4. Pada kata ‘Ansya’nahu’, zamir ‘Hu’ kembali kepada makhluk yang melewati beberapa tahapan dari gumpalan darah sampai daging yang menutupi tulang.[EMS]

[1] . QS, As-Sajdah: 9.

[2] . QS, Al-Hijr: 29.

[3] . QS, As-Syams: 7-8.

[4] . QS, AS-Sajdah: 11.

[5] . QS, Al-An’am: 93.

[6] . QS, Al-Mukminun: 12-14.

[7] . QS, Al-Mukminun: 14.

sumber : islamalternatif.net

●●DO’A KU●●

YAA RABB…

Ampuni dosa-dosa yang terkadang aku tidak tahu kalau itu dosa…
Tuntun dan bimbinglah aku ke jalanMU yang lurus ini,
Bimbinglah diri yang lemah ini agar tetap lurus dalam BERGURU
Serta tuntun juga orang-orang yang selalu besertaku dalam membesarkan namaMU
Terima kasih atas semua karunia yang ENGKAU berikan

YA ALLAH…

Jangan ENGKAU berikan kekayaan yang membuat aku sombong
Jangan ENGKAU berikan kemulyaan yang membuat aku lalai
Jangan ENGKAU berikan kekuatan yang membuat aku angkuh
Jangan ENGKAU berikan kesenangan yang membuat aku lupa
Jangan ENGKAU berikan kenikmatan yang membuat aku kufur
Jangan ENGKAU berikan tahta yang membuat aku terpedaya
Jangan ENGKAU berikan pahala yang membuat aku tidak ihklas.

YAA RAHMAN YAA RAHIIM…

Andai ENGKAU berkenan…
Berikan aku semua dengan kasih dan sayang MU
Hingga aku semakin tahu diri dan mensyukuri segala yang ENGKAU berikan…

YAA RABB…
Berikan daku sahabat-sahabat yang selalu setia dalam menggapaiMU
Yang tangguh dan tabah dalam segala kesulitan
Yang tidak menjauh bila diberi kesenangan, tidak mengeluh bila diberi cobaan
Berilah saudara-saudaraku karunia yang membuat mereka selalu bersyukur kepadaMu,
Janganlah kami ENGKAU pecah belah
Janganlah kepada kami ENGKAU titipkan dendam kesumat, iri dengki dan sifat-sifat tercela,
Tapi titipkanlah di hati kami sifat saling menyayangi dan mencintai sesama…
Hari ini dan untuk selamanya
YAA ALLAH…

Perkenankanlah doa hamba ini….


●●Kesendirian yang Bermakna●●

Kesendirian, suatu waktu di mana kita tak bisa menghindarinya. Banyak moment di mana kita harus tinggal seorang diri; saat di kamar mandi; saat di rumah tak ada orang kecuali kita; saat berada di sebuah ruangan warnet. Saat kesendirian itu muncul, saat di mana setan dengan gencarnya menggoda kita. Karena biasanya, kita akan jauh lebih semangat beribadah ketika ada orang di sekitar kita. Apalagi jika orang yang di dekat kita adalah orang yang shalih, yang senantiasa “menularkan” kebaikan pada diri kita. Ketika penghalang itu tak ada, setan pun dengan leluasa menerobos masuk dalam hati dan pikiran kita.

Karena iman yang lemah, kita pun kerap terjebak pada bujuk rayu syaithan. Kita menuruti apa mau syaithan. Tadinya kita rajin shalat, membaca al-Quran, tiba-tiba menjadi makhluk jalang yang bersuka cita pada kemaksiatan. “Ah… tidak ada yang melihat saya melakukannya,” bisiknya dalam hati.

Saat kesendirian itulah keimanan kita sedang diuji, apakah kita benar-benar mencintai Allah dengan setulus hati, apakah kita hanya takut kepada-Nya ataukah ibadah yang kita lakukan selama ini hanya sandiwara dan ingin dipuji oleh orang yang sedang bersama kita?

Saat sendiri, berarti kita hanya berdua-duaan dengan Allah. Alangkah baiknya kita gunakan kesempatan itu untuk bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah. Ketika dalam keramaian kita berdzikir seratus kali. Maka saat sendirian, kita harus lebih dari itu. Uwais al-Qarny Ra. pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang bisa mengenal Tuhannya, sementara dia lebih banyak bersama selain-Nya.”

Suatu ketika, di malam yang dingin dan sunyi, Imam Abu Hanifah bermunajat di sebuah masjid. Di sana beliau menghabiskan waktunya dengan shalat, dzikir, dan berdoa hingga shubuh. Tak disangka, ada orang yang melihat ibadahnya itu. Setelah mengetahui ada yang memperhatikannya, beliau lalu berkata kepada orang tersebut agar merahasiakan perihal apa yang dilihatnya.

Diriwayatkan bahwa Imam Malik tidak terlalu banyak melaksanakan puasa dan shalat sunnah. Akan tetapi, kesendiriannya dipenuh dengan hal-hal yang berguna dan bermakna.

Seorang ulama bernama Umar Tilmisani pernah menceritakan pengalamannya. Di suatu malam, Imam Hasan al-Banna – gurunya – memanggil namanya, “Ya Umar, apakah engkau sudah tidur?” Lantas Umar menjawab, “Belum ya Syaikh…” Kemudian Imam Hasan al-Banna kembali masuk ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Imam Hasan al-Banna kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Tapi kali ini Umar sengaja tidak menjawabnya, karena pasti nanti akan bertanya lagi hal yang sama. Umar pura-pura tidur.

Setelah tidak ada jawaban dari Umar, Imam al-Banna masuk kembali ke kamarnya. Beberapa saat lamanya pertanyaan yang sama tidak segera muncul, Umar pun melihat apa yang dilakukan gurunya itu di dalam kamarnya. Demi melihatnya, Imam Hasan al-Banna sedang bermunajat dengan tangisan menyayat hati. Akhirnya tahulah Umar, jika gurunya itu menginginkan kesendirian dalam bermunajat kepada-Nya, sehingga amalan hanya semata-mata karena Allah.

Sungguh asyik berdua-duaan bersama Allah sehingga Allah akan menganugerahi cahaya pada wajah kita. Imam Hasan al-Bashri pernah ditanya, “Kenapa orang yang rajin shalat malam wajahnya tampak bercahaya?” Imam Hasan menjawab, “Karena dia berdua-duaan dengan Allah sehingga Allah menghadiahinya sebagian dari cahaya-Nya.”

Seorang yang taat di kala ramai maupun sepi akan mereguk manisnya iman. Dia akan mendapatkan peningkatan kualitas iman dalam dirinya. Sesungguhnya semua ibadah yang kita lakukan untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. Kita berlaku demikian laksana melemparkan kayu Hindi (bahan minyak wangi) ke tengah bara api, kemudian wanginya tercium oleh manusia, namun mereka tak tahu dari mana sumber wewangian itu.

Ada orang yang jika kita mendekatinya terasa damai. Ketika menatap wajahnya, semakin mendorong kita untuk banyak mengingat Allah. Semakin bergaul akrab dengannya, terasa kebaikan-kebaikannya. Cintanya kepada kita bukan kamuflase sesaat, tetapi merupakan cinta murni yang datang dari-Nya. Terasa di sekeliling kita “harum mewangi” ketika kita bersamanya.

Namun, ada orang yang jika kita semakin dekat dengannya, hati kita semakin hampa, keras membatu, dan kotor oleh maksiat. Mungkin pada mulanya, kita menganggapnya orang baik. Namun lama kelamaan ketahuan belangnya, hatinya lebih busuk dari bangkai dan lebih kejam dari binatang liar. Merekalah orang-orang yang hanya taat di kala ramai, namun berbuat maksiat di saat sendiri.

Barangsiapa yang kesendiriannya baik dan penuh makna, akan menyebarlah aroma keutamaannya dan hati pun akan senantiasa mencium wewangiannya. Jagalah perilaku Anda dalam kesendirian, karena hal itu sangat bermanfaat.

WANITA

Wanita sebagai simbol dan penentu baik dan buruknya suatu generasi.
"Ibu adalah sekolah bagi anak-anak bila engkau persiapkan berarti engkau telah mempersiapkan bangsa yang baik akhlaknya."

Tetapi anehnya sekarang ini banyak wanita yang tidak mengenali kehormatan,kemuliaan,dan kesucian dirinya sendiri sehingga menjadi wanita yang tidak bermartabat dan murahan.

Mereka menjajakan harga diri dan kesucian dijalan-jalan tanpa ada perasaan risih maupun malu.Mengenakan pakaian yang "sexsi",sambil berjalan berlenggak-lengok.Sehingga menjadi mangsa para manusia "pencuri"yang lemah iman.

Ingatlah,
"sebuah permata tidak mungkin *DICURI* jika sang pencuri tak mengetahuinya"

Lebih aneh lagi jika sang pencuri telah berhasil merampasny baru mereka berteriak minta tolong bahwa dia telah "kecurian" padahal kalau sejak awal dia tegas dan sigap serta menghijab ia pun tak kan jadi mangsa sang pencuri.

"bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?" ^_^

wanitaku sayang,
pencuri tidak akan melihatmu jika engkau penuhi panggilan Rabbmu sebagaimana firman-Nya;
"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya,dan ucapkanlah perkataan yang baik,dan hendaklah kamu tetap dirumah dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu,dan dirikanlah shalat,tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rosul-Nya.Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS.AL-AHZAB 32-33)

dan ingatlah wahai wanita,
sesungguhnya penghuni Neraka paling banyak adalah dari golongan kita. . .
Semoga kita terhindar ea ukh. . .:-(

Rosulullah shalallahu'alaihi wassalam bersabdah,
"dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku melihat keduanya,
1.Sekelompok orang yang memegang cemeti seperti ekor sapi dengannya mereka memukuli manusia.
2.Kaum wanita yang berpakaian tapi telanjang berjalan berlenggak-lenggok,kepala mereka laksana punuk unta.
Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya.Dan sesungguhnya bau surga bisa dicium dari jarak sekian sampai sekian."

:-( na'udzubillah. . . .


^_^-^_^-^_NB_^-^_^-^_^
"Jadilah wanita laksana mutiara ditengah lautan.
Yang indah dipandang namun sulit dipegang oleh siapapun,
kecuali Allah telah meridhoinya.
Dan jadilah wanita yang senantiasa istiqomah dijalan Allah."

salam ukhuwah. . . ^_^

Wanita Hebat

Para Wanita cantik bertanya-tanya dimana rahasiaku terletak
Aku tidak mungil atau memiliki bentuk tubuh yang aduhai
Tetapi ketika aku mulai mengatakan pada mereka,
Mereka pikir aku berdusta
Aku berkata,
Itu dalam jangkauan tanganku,
Dalam rentang pahaku,
Dalam jengkal langkahku,
Dalam cibiran bibirku.
Aku seorang wanita
Secara luar biasa.
Wanita yang hebat.
Itulah aku.

Aku berjalan memasuki ruangan
Sesejuk kamu menyambut,
Dan kepada seorang lelaki,
Orang-orang yang berdiri atau berlutut,
Lantas mereka mengerumuniku,
Sarang lebah madu.
Aku berkata,
itu adalah api dalam mataku,
dan kemilau gigiku,
Goyangan dalam pinggulku,
Dan kegembiraan dalam kakiku.
Aku seorang wanita
Secara luar biasa
Wanita yang hebat,
Itulah aku.

Kaum lelaki sendiri bertanya-tanya
Apa yang mereka lihat dalam diriku.
Mereka berusaha mati-matian
Tapi mereka tidak dapat menyentuh
Misteri batinku.
Ketika aku mencoba menunjukkan pada mereka
Mereka mengatakan mereka tidak dapat melihat.
Aku mengatakan,
Itu dalam lengkuhan punggungku,
Mentari senyumku,
Debaran jantungku,
Keanggunan gayaku,
Aku seorang wanita
Secara luar biasa.
Wanita yang hebat,
Itulah aku.

Sekarang kamu mengerti
Mengapa kepalaku tidak tertunduk
Aku tidak berteriak atau melompat
Atau bicara begitu keras.
Ketika kamu melihatku berlalu
Itu harusnya membuatmu bangga.
Aku mengatakan,
Itu ada dalam bunyi tumitku,
Dalam rambutku yang mengombak,
Dalam tapak tanganku,
Kebutuhan akan kepedulianku.
Sebab aku seorang wanita
Secara luar biasa.
Wanita yang hebat,
Itulah aku.

-Maya Angelou-
Dalam Buku : "Chicken Soup for the Woman's Soul"
)-(

~..~ TAWAKKAL KEPADA ALLAH SUBHANNAHU WA TA'ALA ~..~

BISMILLAHIRROHMANIRROHIEM

ALLAH SUBHANNAHU WA TA'ALA BERFIRMAN , ARTINYA ,

'' DAN BARANG SIAPA YANG BERTAWKKAL KEPADA ALLAH SUBHANNAHU
WA TA'ALA NISCAYA ALLAH SUBHANNAHU WA TA'ALA AKAN
MENCUKUPKAN KEPERLUANNYA.'' ( QS . 65 : 3 )

NABI SAW TELAH BERSABDA , ARTINYA

''SEANDAINYA KALIAN MAU BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH SUBHANNAHU
WA TA'ALA , DENGAN SEBENAR - BENARNYA MAKA PASTI ALLAH SUBHANNAHU
WA TA'ALA AKAN MEMBERIKAN RIZKI KEPADAMU SEBAGAIMANA BURUNG
YANG DIBERI RIZKI , PAGI-PAGI DIA DALAM KEADAAN LAPAR DAN KEMBALI
DALAM KEADAAN KENYANG .'' ( HR AHMAD, AT TIRMIDZI DAN DISHAHIHKAN
AL-ALBANI )

Tawakkal kepada Allah Subhannahu Wa Ta'ala merupakan bentuk memperlihatkan
Kelemahan diri dari sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan
Yakin bahwa hanya Allah Subhannahu Wa Ta'ala yang memberikan pengaruh
didalam kehidupan. segala yang ada didalam berupa makhluk. rizki. pemberian
Madharat dan manfaat ,kefakiran dan kekayaan ,sakit dan sehat,kematian
Dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah Subhannahu Wa Ta'ala semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Al - Imam
Ibnu Rajab , yaitu menyadarkan hati dengan sebenarnya kepada
Allah Subhannahu Wa Ta'ala didalam mencari kebaikan ( mashlahat ) dan
Menghindari madharat ( bahaya ) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat,
Menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah Subhannahu Wa Ta'ala
Serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan
Menahan,tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.
Allah Subhannahu Wa Ta'ala.

SEMOGA CATATAN INI MEMBERI MANFAAT
BAGI KITA SEMUA
JAZAKUMULLAH KHOIRON KATSIRON
~..~ AMIM-AMIN YA ROBBAL ALAMIEN ~..~

Beda Antara Cinta Ibumu, dan Kekasihmu

Ibumu akan mencintaimu dan membiarkanmu melakukan apa yang terbaik untukmu, menurutmu, memberi masukan dan semangat serta berusaha membimbingmu menjadi anak baik.
Kekasihmu akan mencintaimu, tapi takkan membiarkanmu untuk melakukan apa yang terbaik untukmu, menurutmu, cenderung akan mengatur hidupmu, dan bila kau berusaha menolak, dia akan marah.

Ibumu akan terus mencintaimu walau kau jauh darinya, bahkan ketika kau telah tiada.
Kekasihmu akan berkurang cintanya, bahkan habis ketika kau jauh, apalagi ketika kau telah tiada.


Ibumu akan menerimamu dengan tangan terbuka walau kau telah menyakiti hatinya yang terdalam.
Kekasihmu juga akan menerimamu, tapi sebelum itu, kau harus berlaku manis.

Ibumu takkan pernah menuntut apapun darimu walau ia telah mencintaimu sejak kau dilahirkan.
Kekasihmu yang baru saja mencintaimu akan menuntut balasan dari rasa cintanya.

Ibumu akan meberimu ruang sebesar mungkin untuk berbagi cinta kepada temanmu, orang di sekitarmu, bahkan kekasihmu.
Kekasihmu cenderung tak memberimu kesempatan untuk membagi cinta walaupun kau tak bermaksud selingkuh, karena ia akan selalu menganggapmu selingkuh.

Ibumu akan benar-benar memberimu cinta yang paling tulus dan ikhlas di muka bumi ini.
Kekasihmu? Tidak!!

"Never trust woman except she's your family"...terdengar pahit, tapi itulah kenyataannya...
pada saatnya nanti kita semua membutuhkan kedua cinta tersebut dalam takaran cinta masing-masing, karena tanpa kedua cinta tersebut, hidup akan terasa hampa...

/kanaqlomboq.wordpress.com

*** Kejayaan HATi setelah KEgagalan Lebih Manis ***

Aku hanya seorang manusia yang ada di bumi ini untuk berkelana mencari cinta yang sebenarnya,aku percaya bila aku menemukan cinta ku yang begitu AGUNG..
hidupku akan lebih bahagia dan berwarna kembali...tapi harapanku selalu dan hanya kamu
Rintangan yang melanda insyaallah bisa aku lalui dengan ijinMU dan demi NYA
aku hidup didunia ini..karena cintaNYA pula ..aku jadi pemburu..pemburu cinta yang AGUNG..

Dalam Hidup manusia memang akan melalui proses kegagalan
dan apapun itu perkaranya,mungkin ada gagal dalam pendidikan,gagal di pekerjaan dan mungkin
juga gagal dalam cinta atau pun pernikahan.

Apapun gagal yg pernah aku lalui aku anggap sebagai suatu ujian dari ALLAH SWTuntuk hamba NYA,ALhamdulillah Puji Syukur ku panjatkan kepada MU..Dulu aku meratap menangis tapi kini aku dapat mengambil hikmah di balik apa yang telah terjadi kepadaku.

Subhanaallah,Maha Suci ALLAH aku sadar
Dalam Aku melangkah.....aku akan di uji dengan ujian hidup yg terasa berat hingga aku bersimpuh dan menangis dan mengadu pada MU Ya ALLAH...

Perihnya sangat terasa aku rasakan dan hanya aku yang memahami semuanya dan bukan orang lain.
orang lain tak kan bisa mengerti apa yg tersirat dalam lubuk hatiku dan orang lain pun hanya bisa mencibir serta tuduhan tak pernah coba untuk mengerti apa yang aku lalui,
sejak aku mengenal dunia hingga saat ini
dan mereka tak pernah menghiraukan persaan dan hatiku yang terluka
dan cukup menyedihkan bila mereka tau bila mereka itu terdiri dari insan insan yang ada hubungan kekeluargaan...

Tapi Bila ku renungkan kembali,mungkin airmata ini hadir karena DIA
inginkan aku merajut kembali sajadah iman yang kian terkoyak
lantaran ada langkah langkah yang sedikit tersasar dari landasan ke ikhlasan.
mungkin juga airmata ini hadir untuk mengingatkan aku akan hakikat hidup dalam dunia ini untuk intropeksi diri..umpama roda berputar,jika suatu ketika dulu aku berada di atas,
namun mungkin tiba saat nya sekarang ini aku di bawah dan kembali bertatih dan melangkah ke atas.



Air mata sudah pasti jadi teman setiaku,tanpa Bunda,tanpa sahabat maupun teman,tidak mungkin aku kuat untuk menghadapi semuanya,walaupun aku dan bunda tidak pernah bicara
dari hati ke hati,namun seolah olah bunda tau apa yang aku tanggung,
adakalanya aku rasa ingin lari dari semua ini,lari dari semua yang mengkalutkan pikiranku...
namun yang pasti,tidak ada jalan penyelesaian yang aku temui bila aku asyik melarikan diri dari kenyataan yang menyakitkan hati ini.
aku harus berani menghadapi semuanya,namun dengan mudah biar semua orang mengatakan
apa yang terjadi adalah ujian dari ALLA SWT.untuk mengatakan itu sangat mudah tapi untuk membujuk hati ini...aaaarrgggghh!!

Untuk menghadapi kenyataan itu,aku perlu mencari kembali kekuatan dalam diriku yang hilang entah kemana,ditempat ini aku menemukan sebuah kedamaian dan ketenangan bathin,perlahan lahan kurasakan kembali kekuatan dalam diriku,aku perlu bangkit seperti semua,ya anak" kecil itu telah melembutkan hatiku,anak " kecil itu telah mengembalikan kekuatan dalam diriku yang telah hilang,anak anak kecil itu telah menggugah hatiku dari kesedihan yang berkepanjangan.

Dan karena anak" kecil itu pula aku jadi seperti ini menjadi diriku yang dulu...
kepergiaan seseorang yang ada di hatiku cukup aku hormati keputusanmu
dan terima kasih selama ini telah memberi semangat padaku ,

sebuah kegagalan yang aku alami ada kekesalan yang terpatri dalam hatiku,karena dia pergi tanpa pamit sepatah katapun padaku...
tekadku sudah bulat,semua aku jalanin demi dia dan ke ikhalasan hati ku tuk mendapatkan RIDHONYA..

buat sahabat"ku,terima kasih aku ucapkan yang sebesar"nya
dan berterima kasih telah mau menerima atas apa segala pada kekurangaanku dan kelemahan diriku...
Syukur aku telah di pertemukan dengan kalian semua...bunda dan keluarga,someone,sahabat dunia akhirat,teman" dekatku,anak" kecil yang ada di sekitar ku yang meluluhkan hatiku tuk bangkit kembali..

Alhamdulillah,kejayaan hati setelah kegagalan lebih manis di bandingkan kejayaan tanpa kegagalan,,,dengan ujianMU ini Ya ALLAH,aku merasa nikmati cintaMU yang AGUNG..

Dan aku pasrahkan semuaNYA padaMU....
Kau MAHA AGUNG
MAHA memberi NIKMAT...MAHA yang sangat BESAR....ALHAMDULILLAH...

*** CERIA, Ciri-ciri orang yang bahagia dalam mengarungi hidup ini ***

1. Orang tersebut tidak akan disiksa oleh banyaknya keinginan (hawa nafsu) keduniaan, dalam artian tidak diperbudak oleh keingingan yang merampas sampai melupakan untuk berbuat ibadah. Keinginan yang disukai oleh Allah SWT adalah keinginan yang dapat menjadi ladang amal shaleh dan bekal untuk kepulangan ke akhirat.

Firman Allah SWT :
"Sabarkanlah hatimu serta orang-orang yang menyembah Tuhannya pada pagi dan petang, sedang mereka menghendaki keridhaan Allah dan janganlah engkau palingkan pemandangan daripada mereka, karena menghendaki perhiasan hidup di dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta mengikuti hawa nafsunya dan adalah perbuatannya melebihi batas." (QS. Al Kafhfi : 28)

2. Orang yang tidak diperbudak dengan nafsu amarah karena amarah itu menjadikan pikiran penuh kekejian, dendam membara, tutur katanya penuh dengan angkara murka, tindakannya menjadi tidak terkendali serta penuh dengan ketegangan. Maka waspadalah dan bersungguh-sungguhlah melatih diri untuk mengendalikan nafsu amarah tersebut.

Firman Allah SWT :
"Aku tiada melepaskan hawa-nafsunya, karena nafsu itu menyuruh berbuat kejahatan, kecuali siapa yang disayangi Tuhanku, Sungguh Tuhanku Pengampun lagi Penyayang." (QS. Yusuf : 53)

3. Orang yang selalu jujur. Karena setiap kali berbohong maka bohong itu akan menjadi penjara baginya. Jagalah diri dari kedustaan dan ketidak jujuran.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada akhlak yang paling dibenci lebih dari bohong. Apabila beliau melihat seseorang bohong dari segi apa saja, orang itu tidak keluar dari perasaan hati Rasulullah sehingga beliau tahu orang itu telah bertobat." (HR Ahmad)

4. Orang yang selalu rendah hati. Dan rendah hati itu adalah kunci kebahagiaan. Karena semakin ingin dihargai, semakin ingin dihormati, semakin ingin dipuji, semakin ingin diperlakukan lebih maka semakin sengsara hidup ini.

Firman Allah SWT :
"Dan hamba Tuhan Yang Maha Pengasih ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik." (QS. Al Furqan : 63)

5. Orang yang tidak pernah menyombongkan diri.

Rasulullah SAW bersabda, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan." (HR. Muslim)

Firman Allah SWT :
"Sesungguhnya orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah tanpa keterangan yang sampai kepada mereka. tak adalah dalam dada mereka, melainkan kesombongan yang tiada dapat disampaikannya, maka berlindunglah engkau kepada Allah. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al Mu'min : 56)

6. Orang yang Ikhlas. Karena orang yang suka riya, pamer, hidupnya tamak akan menjadi korban zaman.

Rasulullah SAW bersabda, "Allah tidak akan menerima amalan, melainkan amalan yang ikhlas dan yang karena untuk mencari keridahaan Allah." (HR. Ibnu Majah)

7. Orang yang bertawakal. Karena orang yang banyak tergantung kepada sesuatu dan takut kehilangan sesuatu maka akan menjadi frustasi dalam hidupnya, tetapi apabila orang yang bergantung kepada Allah SWT kebutuhannya akan dipenuhi dan dicukupkan oleh Allah SWT.

Firman Allah SWT :
"Dan (Allah) akan memberinya rezeki dengan tiada terkira. Barangsiapa yang menyerahkan diri (bertawakal) kepada Allah maka Allah akan mencukupkannya (memeliharanya). Sungguh Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sungguh Allah mengadakan kadar (ketentuan) bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At Thalaq : 3)

●●ANDAI ESOK TAK PERNAH DATANG LAGI●●

Setiap bangun tidur dan membuka mata, yang terucap adalah kalimat syukur bahwa Allah masih mengizinkan diri ini kembali melihat fajar. Merasakan hembusan angin pagi yang menerobos celah jendela, dan menjumpai semua yang semalam terlihat sebelum mata terpejam masih seperti sedia kala, tidak ada yang berubah.

Kemudian melangkahlah dengan iringan doa di gerbang mungil menuju arena perjuangan kehidupan dengan tuntunan-Nya lah diri ini tak melangkah kejalan yang salah, tak menjamah yang bukan hak, tak melihat yang dilarang, tak memamah yang tak halal, tak mendengar yang batil, dan tak banyak melakukan yang sia-sia karena setiap waktu yang terlewati pasti akan ditagih tanggung-jawabnya. Lantaran semua jalan yang dilalui akan dimintai kesaksiannya atas diri ini dan sebab seluruh indera ini akan diminta bicara tentang apa-apa yang pernah terjadi.

Hari ini, masih ada lalai terbuat, masih juga lengah sehingga khilaf tercipta. Meski segunung tausyiah pernah didengar, mulut ini masih terselip berucap dusta, saringan telinga ini tetap tak mampu membendung suara-suara melenakan, dan masih saja ada perbuatan yang salah, walau itu dalam bingkai alpa padahal, di setiap terminal ruhiyah, sedikitnya lima kali sehari lidah
ini berucap, tangan ini tertengadah, dan mata menitikkan butir bening air mata, seraya memohon perlindungan dari Allah dijauhkan dari salah dan dosa.

Tetapi tak jarang masih juga langkah ini menuju arah yang sesat. Setiap hari menangis, setiap hari meminta ampunan, setiap hari berbuat salah. Hari ini mencipta dosa, esok sibuk bersujud, meluluhkan air mata, menyusun kalimat doa, menganyam pinta semoga Allah menghapusnya dalam sekejap. Detik ini berbuat salah, terlalu lama menghapusnya, bahkan kadang lupa. Padahal, bisa saja sedetik kemudian diri ini tak lagi sempat memohon ampunanNYA. Lupakah bahwa waktu sangat cepat berlalu. Lupakah pula bahwa menyesal di akhirat hanyalah kesiaan yang nyata?

Bagaimana jika hari esok tak pernah datang..??? Bagaimana andai esok pagi tak lagi bisa melihat Fajar..??? Padahal baru saja seharian ini berenang di lautan dosa. Padahal belum sempat menghapus noda hari ini, kemarin, sepekan yang lalu, setahun lalu, dan bertahun-tahun yang lalu.

Bagaimana jika Allah tak berkenan membukakan mata kita setelah sepanjang malam terlelap? Bagaimana jika perjumpaan dan canda riang bersama keluarga semalam adalah yang terakhir kalinya. Ketika esok harinya ruh ini melihatseluruh keluarga menangisi jasad diri yang terbujur kaku berkafan putih.

Bagaimana jika matahari esok terbit dari barat, tak seperti biasanya dari timur? Padahal hari ini lupa menyebut nama-Nya. Padahal di hari ini, belum sempat mengunjungi satu persatu keluarga, kerabat, sahabat, tetangga, dan orang-orang yang pernah tersakiti oleh lidah dan tindakan kita. Sudah terlalu lama tak mencium kaki orang tua mencari keridhaannya, walau tak terhitung salah diri. Belum lagi sempat berderma, setelah derma kecil beberapa tahun lalu yang sering kita banggakan.

Dan jika memang esok tak pernah datang lagi. Sungguh celakalah diri ini. Benar-benar celaka, bila belum sempat mencuci dosa sepanjang hidup. Bila belum mendengar ungkapan maaf dari orang-orang yang pernah terzalimi, bila belum menyisihkan harta yang menjadi hak orang lain, bila belum sempat meminta ampun atas segala salah dan khilaf yang tercipta.

<< Sebuah Renungan Jiwa >>

Sobatku....
Pernahkah terpikir bahwa hidup kita tinggal sebulan lagi, seminggu, atau bahkan tinggal hari ini.
Seandainya usia kita tinggal hari ini, apakah yang kan kita lakukan?

Masihkah kita kan membiarkan diri berkubang dalam nestapa, kegundahan, galau dan lara...
Ataukah terbuai dalam dekapan masa lalu yang sebatas kenangan,
atau justru takut akan bayang masa depan yang belum tentu datang...

Sobat...
Jika hidup hanya tersisa hari ini saja,
masih sanggupkah kita membuat luka
masih tegakah berbuat angkara
masih bisakah memupuk malas , bersenda gurau dan membuang waktu percuma...

Sobat...
Jika hidup hanya tersisa hari ini saja,
seberapa khusyu'kah shalat kita
seberapa panjang tilawah-tilawah yang mengalun dari bibir kita
seberapa sering mengingat Dia dalam hati kita...

Sobat...
Jika hidup hanya tersisa hari ini saja,
kita lakukan hal terbaik yang kita bisa...
lepaskan belenggu masa lalu
enyahkan jerat takut masa depan
jadikan setiap detiknya penuh makna dan dalam tiap menitnya tak ada yang sia-sia...

Sobat...
Jika hidup hanya tersisa hari ini saja,
diri kan mengiba memohon maaf pada jiwa-jiwa yang terluka
melebur dengki pada hati- hati yang tlah menyakiti
menebar kasih dalam sukma yang penuh cinta...

Sobat...
Jika hanya hari ini yang tersisa,
kan kita persembahkan yang terindah dan terbaik untuk-NYA
Segenap jiwa raga tunduk dalam penghambaan kepada-NYA

"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku mengikuti kehendak Zat Yang Maha Mengatur Alam Semesta." [Al An'am:162]

(renungan jiwa di bumi cinta)

*** Laki Laki Setia ***

Ketika saya pulang dari Jalan" diujung jalan, laki-laki setengah baya itu selalu berdiri tetapi saya tidak pernah tahu apakah hari sabtu minggu dia juga selalu berdiri seperti menunggu seseorang.

Dia selalu tersenyum kepada siapapun yang kebetulan lewat. Bertegur sapa dengan setiap orang yang dikenalnya atau mungkin juga orang yang tidak dikenalnya. Sesekali menyeka keringat dikeningnya. Wajahnya terlihat cerah. Kebahagiaan terpancar dari raut muka yang penuh syukur dan keikhlasan.

Pernah pada satu kesempatan saya bertanya padanya apa yang sedang dilakukannya dengan berdiri setiap sore hari. Dengan senyuman dia menjawab, 'saya menunggu istri pulang kantor Non..' Namun laki-laki setengah baya itu selalu pulang sendirian bila menjelang maghrib.

Dari orang yang sering nongkrong diujung jalan saya baru mengerti bahwa dia selalu menunggu istrinya pulang dengan bus antar jemput di ujung jalan. Setahun yang lalu, tiga hari setelah pernikahan. Istrinya meninggal dunia tertabrak sepeda motor sewaktu turun dari bus.

Sejak itu setiap sore laki-laki setengah baya senantiasa berdiri diujung jalan, menunggu istrinya pulang dari kantor.

Subhanaallah Masih Adakah Laki laki Sedemikian Setia Nya Hingga Sang Istri Pun Tiada Dia Tetap Menunggu Dengan Rasa Sabar Nan Ikhlas...
Sengguh Tak Kuasa Bendung Airmata Terharu Dalam Hanyutnya Cinta Kasih Laki Laki Tersebut Terhadap istrinya..
--
Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-Nahl : 96).

●●Terpukau aku menatapnya...●●

SETIAP manusia tentulah sangat menyukai dan merindukan Keindahan. Banyak orang yang menganggap keindahan adalah pangkal dari segala puji dan harga. Tidak usah heran kalau banyak orang memburunya. Ada orang yang berani pergi beratus bahkan beribu kilometer semata-mata untuk mencari suasana pemandangan yang indah. Banyak orang rela membuang waktu untuk berlatih mengolah jasmani setiap saat karena sangat ingin memiliki tubuh yang indah. Tak sedikit juga orang berani membelanjakan uangnya berjuta bahkan bermiliar karena sangat rindu memiliki rumah atau kendaraan mewah. (kok, saya jd sok tahu yah..he he he) beuh, namanya juga intropeksi memperindah hati...saya pribadi juga masih hancur abis² masalah hati :(

Akan tetapi, apa yang terjadi? Tak jarang kita menyaksikan betapa terhadap orang-orang yang memiliki pakaian dan penampilan yang mahal dan indah, yang datang ternyata bukan penghargaan, melainkan justru penghinaan. Ada juga orang yang memiliki rumah megah dan mewah, tetapi bukannya mendapatkan pujian, melainkan malah cibiran dan cacian. Mengapa keindahan yang tadinya disangka akan mengangkat derajat kemuliaan malah sebaliknya, padahal kunci keindahan yang sesungguhnya adalah jika sesorang merawat serta memperhatikan kecantikan dan keindahan hati. Inilah pangkal kemuliaan sebenarnya.

Boleh saja kita memakai segala apa pun yang indah-indah. Namun, kalau tidak memiliki hati yang indah, demi Allah, tidak akan pernah ada keindahan yang sebenarnya. Karenanya jangan terpedaya oleh keindahan dunia. Lihatlah, begitu banyak wanita malang yang tidak mengenal moral dan harga diri. Mereka pun tidak kalah indah dan molek wajah, tubuh, atau pun penampilannya. Kendatipun demikian, mereka tetap diberi oleh Allah dunia yang indah dan melimpah.

Mahasuci Allah dari perbuatan zalim kepada hamba-hamba-Nya. Ia sangat yakin bahwa hujan pasti berhenti. Badai pasti berlalu. Malam pasti berganti menjadi siang. Tidak ada satu pun ujian yang menimpa, kecuali pasti akan ada titik akhirnya. Ia tidak berubah bagai intan yang akan tetap kemilau walaupun dihantam dengan apa pun jua.

Memang luar biasa orang yang memiliki hati yang bersih. Nikmat datang tak pernah membuatnya lalai bersyukur, sementara sekalipun musibah yang menerjang, sama sekali tidak akan pernah mengurangi keyakinan akan curahan kasih sayang-Nya. Semua itu dikarenakan ia bisa menyelami sesuatu secara lebih dalam atas musibah yang menimpa dirinya, sehingga tergapailah sang mutiara hikmah. Subhanallah, sungguh teramat beruntung siapa pun yang senantiasa berikhtiar dengan sekuat-kuatnya untuk memperindah kalbunya. Wallahu a'lam

Tak ada kata "kalah" dalam hidupku

BELAJARLAH DARI BUNGA PUTRI MALU WAHAI MUSLIMAH

Rosulullah shalallahu'alaihi wassalam pernah berkata kepada puteri kesayanganya sayyidah Fatimah azzahra bahwasanya bunga "puteri malu" amat berkaitan rapat dengan wanita. . . . . .

Para wanita hendaklah mengambil pelajaran dari pohon semalu atas 4 aspek;
~PERTAMA,
>>>bunga Putri Malu AKAN KUNCUP APABILA DISENTUH,
"ini boleh diibaratkan bahwa wanita perlu mempunyai perasaan malu (Pada tempatnya)."

~KEDUA,
>>>bunga Putri Malu MEMPUNYAI DURI YANG TAJAM UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRINYA,
"oleh sebab itu,wanita perlu tahu mempertahankan diri dan maru'ah sebagai seorang wanita muslim."

~KETIGA,
>>>bunga Putri Malu MEMPUNYAI AKAR TUNJANG YANG SANGAT KUAT DAN MENCENGKRAM BUMI,
"ini bermakna wanita sholehah hendaknya mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin."

~YANG TERAKHIR,
>>>bunga Putri Malu AKAN KUNCUP DENGAN SENDIRINYA APABILA SENJA MENJELANG,
"oleh karena itu para wanita sekalian kembalilah kerumahmu apabila waktu semakin senja."



^_^-^_^-^_NB_^-^_^-^_^
"ambillah pelajaran dari bunga putri malu begitupun apa yang ada disekitar kita walaupun ia hanya setangkai tumbuhan yang kecil"

salam ukhuwah. . . .^_^
semoga bermanfaat,

~..~ MENUNGGU DATANGNYA CINTA ~..~

Ketika cinta tidak lagi mampu mengerti sebuah perbedaan antara yang benar dan yang salah maka tidak ada lagi sebuah penalaran yang tidak lumrah dalam diri kita,selama itu pula pemikiran kita akan selalu mengedepankan sebuah rasa yaitu ''CINTA'' tanpa melihat sebuah kebenaran.


Segala perhatian kadang tidak lagi jadi kebahagiaan saat ke putus asaan menyelimuti segala persoalan dalam hidup.Ibarat roda yang terus berputar bahwa kita kadang berada di atas penuh ke suka citaan tapi ada kalanya kita jauh berada jauh di bawah tertindas begitu menyakitkan.

Hari ini saya merasakan begitu kejenuhan tanpa kepastian. Tanpa adanya sebuah berita entah itu kegembiraan ataukah kedudukan,semakin lama semakin menjenuhkan,kebosanan, kebosanan terus menggelayut dalam hati meski seribu cerita penuh canda tawa tak mampu juga menghapus rasa kesepian.

Kesepian akan sebuah cinta , cinta yang tak pernah menemukan jalan keluarnya karena kita membiarkan cinta itu berada dalam hati kita.
Bersemayam dan bermuara di hati kita sendiri.semakin kita melepaskan,semakin menyakitkan apa yang tengah kita rasakan,bukan menyakitkan karena cinta itu sendiri akan tetapi menyakitkan karena cinta itu tidak pernah menyapa hati kita lagi,seolah-olah pergi menjauh dari diri kita.

Antara penantian yang penuh kejenuhan adakah sepercik asa yang aku dapat mengobati serpihan - serpihan sayatan luka itu ataukah malah semakin menganga luka itu harus aku jalani ?wallahu a'lam bishawwab,

Datang menemui aku di sini jauh dalam lubuk hati yang paling dalam, menyapa kesepian tanpa batas entah sampai kapan aku sanggup menjalaninya,kembali dan kembali lagi wallahu a'lam kunanti hadirnya cinta itu disini . karena aku masih akan tetap selalu di sini menanti dan menanti....

Menjadi Kaya Atau Miskin Sangatlah Mudah

Dengan kondisi perekonomian seperti, banyak sekali masyarat atau sebagian besar orang yang semakin kalap dalam menghadapi hidup, dikeluarkan dari pekerjaan, atau perusahaan yang sudah bangkrut karena krisis global, ada juga orang yang dengan sengaja ataupun sadar sekali orang tersebut keluar dari pekerjaannya hanya karena merasa tidak nyaman untuk bekerja terlalu lama pada perusahaanya tersebut.

Sehingga dengan keadaan seperti itu ada yang asal untuk mendapatkan penghasilan atau dengan kata lain ingin cepat kaya, dengan cara memanipulasi atau lebih gamblangnya menipu dengan kalimat atau tulisan-tulisan yang menyesatkan, seperti misal cara mudah uang mengalir ke rekening anda, atau menjanjikan penghasilan 9 juta/bulan bahkan menjanjikan penghasilan ratusan juta dalam 100 hari,.. bla, bla bla

Namun semua itu adalah kenyataan yang ada di masyarakat kita, mereka itu termasuk orang-orang yang dalam keadaan kalap,bingung, namun kebutuhan sangat mendesak yang harus di penuhi atau mereka juga korban dari janji-janji tulisan yang menggiurkan sehingga mereka terjebak untuk mau tidak mau meniru cara dan usaha mereka.

Hanya dengan mengeluarkan uang 100 atau 200 ribu maka rekening anda akan di aliri terus menerus uang dalam sehari 1 juta…??? saya sudah banyak melihat pada situs yang ada mungkin ribuan jumlahnya yang pada intinya sebenarnya sama beli, bayar dan menjual barang /cd/ebook yang mereka miliki, dengan jelasnya sebagai re seller, sbebenarnya tidak salah jikalau dari awalnya mereka berterus terang yang mereka lakukan adalah menjual cd/e book/informasi dan jika ada yang berminat seharusnya di jelaskan bukan di iming-imingi dengan kekayaan, kemudahan, kesuksesan.

Dalam hal ini adalah yang menjadi korban adalah orang-orang yang mereka serius dan sangat butuh pekerjaan, mungkin untuk uangpun mereka pas-pasan, namun mereka terbius oleh iming-iming mendapat pekerjaan secara online ataupun bukan online yang telah di tawarkan yang ujung-ujungnya mereka di paksa secara tidak sadar mengeluarkan sejumlah uang, dan mereka hanya disuruh menjual lagi produknya tersebut, jadi intinya tidak ada pekerjaan online ataupun tidak online yang jelas mereka disuruh menjual lagi produk tersebut, sungguh perbuatan yang menurut saya sangat menyedihkan.

Menurut saya semua itu ada dan sudah menjadi mindset kita sehari-hari sehingga kita bisa tertarik atau terjebak oleh tulisan atau janji dari para penggasak uang, yang pada intinya adalah bahwa kita sebaiknya bijaksana dalam menjalani keadaan kita sekarang atau lebih tepatnya tetap berusaha tenang meskipun kondisi kita sudah berada di ujung tanduk, itu sebenarnya hanya perasaan dan pikiran kita saja yang mengatakan demikian sesungguhnya tidak sama sekali.

Saya ambil contoh orang yang terganggu jiwanya (gila) maaf bukan maksud saya kita harus menjadi orang gila, meskipun mereka kumel , kurus , tidak terurus, tidak kenal keluarga hidup dipinggir jalan , makan seadanya, namun mereka tetap tersenyum bahkan senyum yang sangat tulus, bahagia, wajahnya tertawa memancarkan pancaran sinar yang memang mereka tidak memilki masalah, namun bagi kita yang waras kita melihat kondisinya tersebut sangat memprihatinkan.

Itu semua hanya ada di didalam otak kita/mindset kita, yaitu bagaimana kita yang waras berfikir dan menyikapi keadaan sama dengan orang gila tadi bagaimana juga dia menyikapi hidupnya secara sudut pandang (mindset).

Dalam pengertian begini kita yang waras harus lebih pandai menyikapi keadaan, kondisi, meskipun kondisi kita tidak seperti yang kita harapkan dan inginkan kita harus dapat tetap berfikir positif dan merasa bahagia, namun bukan berarti kita harus meniru seperti orang gila bukan sama sekali.

Sebenarnya segala sesuatu yang kita alami adalah hasil dari fikiran dan perasaan kita yang selama ini telah kita buat, dan itu mungkin juga hasil buah fikiran kita berpuluh tahun yang lalu namun baru sekarang kita menerima mengalaminya, percaya atau tidak percaya tapi seperti itulah kenyataannya

Saya ambil contoh dari beberapa kejadian dan hasil wawancara langsung, sebenarnya kejadian yang tidak sengaja saya terlibat pembicaraan dengan seorang yah kalau dibilang pekerjaan kasar lah (maaf tidak ada maksud menyinggung profesi) hasil dari pembicaraan saya tersebut adalah ternyata memang orang tersebut mempunyai prinsip hidup , pandangan, wawasan ya memang sesuai dengan apa yang dia dapatkan sekarang.

Jelasnya bahwa orang tersebut memiliki mindset bahwa dia hanya ingin hidup sederhana, tenang, penghasilan ya sekedarnya nggak masalah yang penting dia hidup merasa tenang, namun apa yang didapat ya memang persis seperti itu keadaanya, dengan gaji yang (maaf) tidak seberapa bila dibandingkan dengan orang-orang yang sukses.

Dan adalagi sekelumit kenyataan yang terjadi pada teman saya sendiri, saya berteman sudah cukup lama dari mulai SMP, SMA, KULIAH bahkan sampai sekarang, pada saat itu waktu itu saya masih SMA, nah teman saya yang satu itu dia mempunyai pikiran (mindset) ingin jadi orang kaya, sebenarnya kondisi keluarganya saat itu yah terbilang keluarga sederhana sama seperti saya, setelah masuk bangku kuliah saya sudah bekerja di sebuah Bank nasional terbesar, dan teman saya belum mendapat pekerjaan.

Jadi otomatis saya bekerja sambil kuliah, nah teman saya yang satu itu tetap dengan impiannya untuk jadi orang kaya, dia pernah menceritakan kesuksesan tetangganya dengan bekerja di luar negeri dan pulang dengan membawa uang banyak, dan hal tersebut selalu di bicarakan ke saya berulang kali bahwa dia ingin bekerja di luar negeri dan pulang dengan membawa uang yang banyak.

Dari tahun ke tahun setelah lulus dia belum mendapat pekerjaan selama 2 tahun, lebih jelasnya pengangguran selama 2 tahun, sedangkan saya saat itu sudah memegang uang, dan memilki kendaraan dan masih bujangan, namun dia tetap dengan impian dan cita2nya dalam pengertian mindsetnya akan bekerja di luar negeri dan membawa pulang uang banyak tetap tidak surut.

Teman saya yang satu itu memilki mindset dan gaya seperti orang sukses, dia ingin memilki mobil, rumah dan pekerjaan di luar negeri, dan menjadi orang kaya, padahal saat dia menceritakan hal yang itu-itu lagi dalam hati saya berkata bagaimana mungkin, bagaimana mungkin dia bekerja di luar negeri, bekerja sebagai pegawaipun belum, yang intinya bagaimana caranya dia dapat mewujudkan semua impian dan cita2nya itu….??? bahkan dia sendiripun tidak tahu bagaimana caranya.

Tunggu dulu…! hati-hati dengan pikiran anda (maindset) pikiran andalah yang membuat anda seperti sekarang ini dan itu benar seratus persen,… anda adalah hasil pikiran anda sendiri… jadi jangan salahkan siapapun atau apapun,..

Apa yang terjadi terhadap teman saya tersebut…? tanpa disangka-sangka dia diterima juga pada salah satu bank nasional, satu tahun dia bekerja dan menjadi pegawai tetap
, dengan tiba-tiba ada sebuah peluang dia mendapat tawaran untuk bekerja di salah satu cabang di luar negeri…???!!!!!!!!! dan ndilalahnya,.. dia lulus dengan sangat mudah, padahal saya tahu persis bahasa inggrisnya… lumayan jelek bgt,.. yah samalah seperti saya.

Sekarang dia mendapat apa yang dia inginkan sesuai dengan mindsetnya sejak awal, demikian pula dengan saya, saya belum mengerti pada awalnya, saya menemukan atau mengerti akan hal ini dari pencarian saya mengenai kehidupan dari sejak dulu bertahun-tahun lamanya, sudah beberapa guru, seminar, seminar tungdesem, ESQ , buku2 dari banyak ahli,… yang pada akhirnya saya mempunyai kesimpulan dan teknik sendiri untuk dapat mengolah mindset saya, sehingga saya juga mengatur kehidupan saya dengan sesuai yang saya inginkan.

Sejak mengetahui dan memiliki teknink ini saya keluar dari pekerjaan saya yang sangat nyaman pada salah satu Bank Nasional Terbesar, malahan pada saat saya mendapat promosi menjadi salah satu manager dan dengan sadar dan sesuai keinginan saya, saya menjalani hidup dengan damai nyaman, bahagia, dan bersyukur.

Setiap hari saya selalu bersama dengan anak-anak saya, istri dan saya sangat bahagia sekali, saya ucapkan syukur kepada tuhan yang maha kuasa, saya menjalani hidup dengan sesuai keinginan saya, dan ini semua yang saya mau.

Bagaimana dengan penghasilan saya untuk dapat menghidupi saya dan keluarga..? Alhamdulillah dengan teknink yang yang saya pakai sekarang ini, dan saya juga sangat percaya ini memang berlaku untuk saya, anda bahkan semesta alam ini,…
sebenarnya saya ingin menuliskan bagaimana teknik dan trik2 untuk dapat selalu mengatur mindset kita agar selalu mencapai sukses dan keinginan, kebahagian, selalu dalam kondisi sadar dan selaras dengan kehendak alam terhadap diri kita dan kehidupan kita.

Sengaja saya tidak menuliskan berapa yang saya hasilkan agar tidak menjadi tujuan bagi yang membaca, namun pada intinya adalah kita harus selalu bahagia, bersyukur dan kita harus tahu apa yang tuhan mau terhadap kita agar kita dapat menggapai hidup bahagia.

Jadi pesan saya HATI-HATI terhadap pikiran anda kenalilah apa yang sebenarnya anda inginkan dan pikiran, keinginan dan pikiran harus selaras, maka kita akan selaras dengan alam dan kita dapat mengetahui apa yang tuhan mau terhadap kita dalam wacana mencapai kebahagiaan yang kita inginkan.

Berbahagia, bersyukur dan selalu berfikir positif, sukses selalu untuk anda semua

~..~ WA ' AINALLAH ~..~

.. ALLAH SUBHANNAAHU WA TA'ALA ITU DIMANA ? ..


Alangkah bahagianya dan sejuknya hati kita sebagai hamba-Nya,Apabila dalam keadaan sakit , bahkan dalam keadaan paling rumit sekalipun , kita dapat menanggapi bisikan ILAHI : Dan apabila hamba - hamba - KU bertanya tentang hal - KU , maka ( katakanlah bahwasanya Aku adalah dekat. '' ( Qs- Al - Baqarah:186)

Begitulah reaksi seorang anak gembala kambing yang buta huruf di padang pasir sambil matanya memandang tajam dan menantang mata Khalifah Umar bin Khattab , tatkala sang Khalifah berpura - pura membujuk budak tersebut agar mau menjual salah seekor kambing gembalaannya kepadanya secara diam - diam , tanpa setahu majikannya yang merupakan pemilit ternak gembalaannya itu.

'' Dan ALLAH dimana ?'' tanyanya.

Kalimat '' Wa 'ainallah '' merupakan sebuah manifestasi penolakan secara tegas atas rayuan untuk berlaku curang dan mengkhianati amanah yang telah dibebankan kepundaknya.Sekalipun amanat tersebut hanyalah menjaga beberapa ekor kambing saja.

Kesadaran bahwa Allah Subhannahu Wa Ta'ala senantiasa besertanya dan selalu mengetahui apa yang diperbuatnya seperti ini merupakan sumber kekuatan bagi si anak gembala untuk mengendalikan diri dari kecendrungan berbuat menyeleweng . Sekalipun ia berada di tengah - tengah padang pasir yang memungkinkannya tidak terlihat orang lain.

Itulah hasil dari latihan pribadi yang diperoleh lewat ibadah yang tertib , yang kemudian membekas dalam diri insan yang menjalankannya. Pelatihan dalam hal peribadatannya tersebut pada gilirannya akan menimbulkan kekuatan hati nurani sehingga sanggup mengendalikan tingkah lakunya serta membuntuk kepribadianya sebagai muslim yang hakiki.

Anak gembala itu memang buta huruf. Tapi ia tak buta hati. Ia memang miskin harta , namunmeyakini milik yang tak ternilai , yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri , self control , yang kuat. Dengan kata lain , ia memiliki watak dan karakter yang sangat terpuji.

Alangkah Indahnya manakala sifat yang dimiliki anak gembala kambing di padang pasir pada puluhan abad silam itu diambil sebagai pelajaran bagi para pengembala manusia yang hidup di ERA globalisasi ini.

... SUBHANALLAH NEGARA AMAN DAMAI & SENTAUSA KALIII...

SEMOGA CERITA PENDEK INI BISA DIBUAT CONTOH
BAGI PARA PENGEMBALA MANUSIA DI ERA GLOBALISASI INI

JAZAKUMULLAH KHAIRAN
SILAHKAN SHARE

~..~ ISTIMEWANYA BULAN SYA'BAN ~..~

Dalam riwayat:
Rasulullah bersabda :
''Bulan sya'ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan Bulan Ramadhan. Ia adalah bulan diangkatnya Amal-Amal oleh Allah Subhannahu Wa Ta'ala. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa ( HR Nasa'I dari Usamah ) Sehubungan dengan Hal itu Imam Bukhari dan Muslim Meriwayatkan pengakuan Aisyah : LAM YAKUNIN NABIYI SHA MIM YASHUMU AKSARA MIN SYA'BAANA FINNAHU KAANA YASHUMUHU KULLUHU KAANA YASHUMUHU ILLA QALILAN. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpusa pada bulan Sya'ban.

Lebih jauh dari itu, pada malam Nisfu Sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan berbagai kebaikan kepada Hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-Kebaikan itu berupa syafa'at ( pertolongan ) magfirah ( ampunan )dan itqun min azab ( pembebasan dari siksaan ) Oleh karena itu malam Nisfu Sya'ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang di kandungnya.

Imam Al - Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam Syafa'at,karena menurutnya pada malam ke 13 dari bulan sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala memberikan seperti tiga Syafaat Kepada Hambanya Lalu pada malam ke-14 ,seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya. Orang-Orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah Orang-Orang yang berpaling dari agama Allah Subhannahu Wa Ta'ala dan Orang-Orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.

Nisfu Sya'ban dinamakan pula sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada malam itu malam itu Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi Orang-Orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah Subhannahu Wa Ta'ala Alias Musyrik,dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah Subhannahu Wa Ta'ala . Nabi bersabda: '' Tatkala datang malam Nisfu Sya'ban Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi,kecuali bagi orang syirik(musyrik)dan berpaling dari-Nya ( HR Ahmad ).

Kecuali Enam golongan
Ibnu Ishak meriwayatkan dari Annas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil Istrinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya'ban.'' Wahai Humaira,apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam dimana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api Neraka bagi semua hambanya.kecuali enam kelompok manusia.''

Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu, pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum Hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional maupun jenis minuman yang dibuat secara modern.Istilah populernya adalah adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok nipa,maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir wisky. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum Hamr ialah orang-orang yang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat dan pengedarnya.Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka,tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka.Naudzu Billah Summa Naudzu Billah Mindzalik.

Kedua Orang-orang yang mencerca orang tuanya.Termasuk kategori mencerca orang Tua Ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini Ibu Bapak. Menurut ajaran Agama yang menyatakan Ah saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah Subhannahu Wa Ta'ala di samping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selain-Nya , Maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta'buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini Ihsanan ( Al - Isra 17:23 ) perbuatan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia,merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang,dan kepada keduanya didoakan, '' YA ALLAH Kasihilah mereka keduanya ,sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.''

Ketiga, Orang-orang yang membangun tempat zina.Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK ( pekerja seks komersial ) Golongan atau kelompok orang seperti ini,pada malam Nisfu Sya'ban tidak dapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka di janji dengan siksaan dan azab.

Keempat ,orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi,Misalnya,Penjual bahan bakar minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga setandar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim ,maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.

Kelima petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi.Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentuk ketidak jujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan ( karcis )

Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah.orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah.Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas Itqun minannar.

Atas Dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya'ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan Suci Ramadhan.persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau Umat Hendaknya memasuki Bulan Suci Ramadhan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka. Wallahu a'lam bissawab.

SEMOGA CATATAN INI MEMBERIKAN PELAJARAN BUAT KITA SEMUA
TENTANG ISTIMEWANYA BULAN SYA'BAN
JIKALAU ADA KEKURANGAN DAN KESALAHAN DALAM PENYAMPAINKU
KU MOHON MA'AF KARENA ITU KHILAFKU
~..~ JAZAKUMULLAH AHSANAL JAZA BAROKALLAH ~..~

~..~ DOA BESERAH DIRI ~..~

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM

YA..ALLAH YA..ROBBII

Sungguh pengetahuan-MU mendahului kami bahkan

Pengetahuan-MU meliputi tiap - tiap sesuatu.

Lalu bagaimana mungkin kami bisa lepas dari pandangan

ENGKAU YA....ROBB.

Setiap detik dalam gerak dan diam semuanya berada dalam

GENGGAMAN ENGKAU,

Bahkan darah yang mengalir pada diri kami itupun atas Qudrat

Iradat Engkau. Begitu pula jantung berdetak, nafas naik dan turun

Setiap sel-sel di diri ini ada yang mati Engkau hidupkan lagi atas

Kehendak Engkau, dan ada pula sel-sel yang mati Engkau biarkan

Dalam keadaan mati,itupun atas kehendak Engkau. Lalu pantaskah

Bagi kami mencari Tuhan selain Engkau..???

Pantaskah bagi kami untuk mencari Pelindung Selain Engkau...???

Sedangkan Qudrat Iradat Engkau berlaku atas diri kami,

Pandangan dan perhatian Engkau atas diri kami itu semua di

Dasari Cinta kasih-MU kepada kami.

Yaa...Muqollibal Qulub ( wahai yang membolak balikan hati )

Baliklah Hati kami hanya semata-mata tertuju hanya kepada

Engkau semata. Baliklah Hati kami agar mengerti akan karunia

Nikmat Cinta kasih - MU kepada kami, hanya kepada-MU lah

Kami bergantung dan memohon karena Engkau sebaik-baik

Yang mengurus diri kami dan sebaik-baik yang mengetahui yang

Terbaik akan diri kami.

Yaa...Malikul Mulk, Raja yang merajai seru sekalian alam ..!

Yang Maha Pengasih dan Penyayang.Engkaulah RAJA yang MAHA AGUNG

Dan MAHA BESAR, RAJA yang menguasai akan diri kami yang

Hina ini...Maka Kuasailah diri kami ini dengan Ridho-Mu

Yaa Maknuun,dengan kelembutan-MU

Ya...Mahzuun.

Keluarkanlah kami-kami dari kegelapan Hati, dari

Kekosongan Iman dan Tauhid, dari butanya kesadaran

Tentang Ma'rifatMu Ya Allah.

Leburkan EGO kami dengan kelembutan-MU

Ya...Rohmaan ,agar kami melangkah dalam hidup ini,

Berdasarkan kehendak-Mu semata.

Sungguh kehendak-Mu adalah yang terbaik dan sangat

Terbaik dan paling Terbaik. Maka tidak ada kehendak lain

Yang terbaik selain kehendak-MU

Wahai...yang menanamkan CINTA di hati-hati para Pecinta-Mu

Bi..Alfi..Alfi..Alfi..Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil Adzim

Wa Bisyafa'ati Rosulullahi Shollallaahu ' Alaihi Wassalam.

Maqbuulin Yaa Allah, Maqbuulin Yaa Rohmaan..Maqbuulin Yaa Rohiim.

Yaa.. Mujiibassaa'iliin. Washollallahu Alaa Sayyidina Muhammadinnabiyyil

Ummatii Wa Kasyifil Ghummatii, Wa Alaa Aalihi Wa shohbihii Wassallima

Tasliman Katsiiro.

Subhaana Robbika Robbil 'Izzati 'Amma Yaashifuun Wassalaamun Alal Mursaliin.

Wal HAmdulillaahi Robbil 'Aaalamiin.

●●Lihat Bapakmu, Kawan...●●

Kau Kini tumbuh besar kawan,
Kau lihat Ayah semakin menua dan melemah

Kini,
Dia berbeda dengan yang dulu
Dulu Ia berani berbicara dengan nada keras ketika kau salah
Tapi kini, nadanya suaranya begitu rendah padamu
Dulu ia berani otoriter terhadapmu,
Tapi kini kau selalu di minta pendapat olehnya
Dulu tangannya begitu mudah melayang padamu
Kini tangannya sulit untuk menyentuhmu dengan kekasaran

Ia menyekolahkanmu,
Sehiingga ia menghargaimu bahwa Engkau orang berilmu
Ia melihat kau mulai berprestasi,
Sehingga Ia melihatmu tidak sebagai orang biasa
Ia melihatmu diperlukan banyak orang
Sehingga ada rasa segan padanya untuk memperlakukanmu sebagaimana dulu
Ia melihat Dirimu sudah bisa mencari uang
Sehingga Dia merasa bahwa kau sudah madiri

kawan,
Apakah karena berilmu,
lalu kita berani membodoh-bodohkan bapak tua kita
Apakah karena sudah bisa mencari uang sendiri lalu kita perlakukan mereka seperti babu
Apakah karena kita diperlukan banyak orang,
kita anggap mereka tak berharga
Kita sibuk dengan proyek dan bisnis… tanpa ada sapa untuk mereka
Apakah karena Kau sudah merasa Menjadi raja, kau Anggap mereka Pembantu atau orang kampong pinggiran yang tak berguna

lihatlah kau sudah mulai lupa cium tangan, cium pipi dan kening pada ibu

Bodoh sekali, kalau semua itu membuat kita
Memandang rendah bapak dan ibu,
Hanya karena Alasan karier, uang, profesi, dan teman-teman yang belum tentu setia
Telah membeli drajat kita sebagai manusia.
Kalau diantara kita ada yg seperti itu!!
KAU telah menjual bapak dan ibumu,
kau telah menghilangkan kerinduan dalam hati mereka memiliki seorang anak.
Setelah sekian lama diperjuangkan, kini kau melupakannya…
Untuk apa kau hidup, kau bekerja, kau belajar… percuma!!!

Ingat,
Mereka semakin menghargaimu semakin kau bertambah besar,
Ia juga semakin besar menyimpan harapan dipundakmu…
Karena Kau anak yang ia Banggakan, anak yang ia jagokan kawan…
Tangismu tak berguna kawan, buatlah mereka tersenyum dan menangis memiliki anak sepertimu.
Bukan menangis sakit hati, tapi bangga. Bahwa Anaknya… anaknya yang dulu ia dambakan...

Kematian adalah Suatu Kepastian

Kematian..... Ia akan datang tepat waktu, tanpa bisa dimajukan atau diundurkan, kendati barang sedetik............

Saat menghadapi kematian, petugas pencabut nyawa, Malakul Maut akan menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna.
Apapun sebab kematian, kematian adalah kematian, yang berfungsi untuk mengakhiri kehidupan manusia di dunia.
Untuk kemudian diteruskan perjalanannya menuju alam Barzakh (pemisah).
Sambil menunggu kiamat atau kehancuran alam semesta, dan kemudian kebangkitan, mahsyar (perhimpunan raksasa) dstnya, syurga atau neraka yang akan menjadi tempat kita.

Kalau demikian halnya, pertanyaannya adalah :
Sudahkah kita siap menyambut kematian yang pasti datang saat waktunya tiba?
Apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambutnya?
Jangan sampai menunggu kematian itu tiba, nanti kita akan sangat menyesal dan penyesalan saat kematian tiba tidak akan ada gunanya, sudah terlambat, seperti yang Allah swt jelaskan dalam surat Al-Mukmin berikut :

Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Ya Tuhan Penciptaku, kembalikan aku kembali (ke dunia) agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja (tidak akan didengar Tuhan Pencipta). Dan di hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan. (Q.S. Al-Mu’min /23 : 99-100).

Sebelum terlambat, mari kita jemput kematian dengan penuh keyakinan dan kesiapan.
Persiapkan diri dari saat ini, detik ini.
Jangan tunggu nanti atau esok, karena ajal kita bukan berada di tangan kita, tapi di tangan Allah Rabbul ‘Alamin.

Agar kita setiap saat siap mejemput kematian, ada beberapa hal yang perlu selalu kita benahi dan perbaiki, baik kualitas maupun kuantitasnya :

1. Evaluasi selalu akidah dan keimanan. Jangan sampai tercampur dengan syirik dan khurafat.
2. Evaluasi selalu amal ibadah, apapun bentuknya; yang wajib maupun yang sunnah. Jangan tercampur dengan riya (ingin dilihat orang) atau bid’ah (yang menyalahi sunnah Rasul Saw).
3. Evaluasi selalu harta dan rezki yang kita peroleh. Jangan sampai tercampur aduk dengan yang haram dan syubhat (yang belum tau status halal atau haramnya).
4. Evaluasi selalu anak dan isteri. Sudahkah mereka dipersiapkan menjadi orang-orang yang shaleh dan siap diselamatkan dari api neraka?
5. Evaluasi ilmu dan pemahaman terkait dengan Islam. Jangan sampai tercampur dengan pemahaman atau pemikiran yang menyimpang dan tidak sejalan dengan Allah swt dan Rasul-Nya.
6. Evaluasi gaya hidup, cara hidup dan orientasi hidup. Jangan sampai menyimpang dari ajaran Islam.
7. Siapkan anugerah yang Allah swt berikan berupa nyawa, harta dan ilmu untuk diinfakkan di jalan Allah swt.

Mari kita renungkan hadits Rasul saw berikut :

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda : “ Apabila manusia mati maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara; shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang mendoakannya.(Hadits Riwayat Muslim).

●●Sempatkan Untuk Mendengar…●●

“Teman… Mendengarlah dengan sabar, maka kita akan menemukan banyak hikmah dari yang disampaikan orang lain kepada kita”

Banyak orang bisa ‘berkata’, namun sedikit yang mau ‘mendengar’. Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut? :-)

Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan. Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah.

Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara kita.

Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan. Duh… malaikat kali! :-)

Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.

Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill mendengar aktif.

Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan oleh Panggah dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :

1. Peliharalah kontak mata dengan baik. Ini menunjukkan kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan kita.

2. Condongkan tubuh ke depan. Ini menunjukkan ketertarikan kita pada topik pembicaraan. Cara in juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain, yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.

3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari lawan bicara kita.

4. Buat selingan pembicaraan yang menarik. Hal ini bisa membuat percakapan lebih hidup dan tidak monoton.

5. Cuplik atau ulang beberapa kata yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang mendengarkan dengan baik hingga hapal beberapa cuplikan kata.

6. Buatlah komitmen untuk memahami apa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan mengetahui nilai-nilai yang diterapka lawan bicara kita, yang mungkin berbeda dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.

Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.

Kesucian Hati

“Bumi dan langit-Ku tidak akan mampu menampung-Ku dan hati hamba-Ku yang berimanlah yang mampu menampung-Ku” (Hadist Qudsy).

Manusia dikaruniai oleh Allah SWT begitu banyak nikmat yang patut disyukuri. Diantara nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT adalah nikmat kesucian hati. Bisa kita analogikan bahwa hati itu ibarat matahari. Ia adalah sumber kehidupan alam semesta yang bersinar mulai dari pagi hari hingga senja ketika langit dihiasi rona kemerah-merahan. Begitulah hati, ia akan dipenuhi oleh kecerahan dan kebersihan jika ia berada pada tingkat kesucian. Ia akan menjadi sumber petunjuk bagi manusia dalam setiap gerak langkahnya bahkan kesucian hati itu akan terejawantahkan dalam prilaku sehari-hari. Ia akan membuat manusia menjadi makhluk yang bersyukur, mencintai amalan yaumian bahkan bisa mencapai tingkat ketawadu’an teringgi yaitu zuhud.

Kezuhudan yang dimaksud adalah tidak terlalu mengambil hati tentang permasalahan dunia ini, susah dan senang yang dialami akan tetap dihadapi dengan senyuman. Derita dan nikmat sama saja bagi orang yang zuhud, mereka akan tetap bersyukur terhadap hal itu. Hidup mereka hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT semata. Alangkah indahnya kondisi seperti itu dan hal tersebut tidak akan didapatkan jika kita belum membersihkan hati kita dari dosa.

Ketika kita berbicara mengenai hati, marilah kita bedakan hati yang berupa organ tubuh dan hati yang abstrak. Hati yang kita kenal dengan lever jelas fungsinya dalam mekanisme tubuh, tapi hati yang abstrak memiliki fungsi berbeda. Ialah yang akan membentuk pola prilaku kita, ia ada tapi tidak memiliki wujud namun akibat yang ditimbulkannya bisa kita rasakan. Ia akan menjadi sombong angkuh dan takabur ketika kita tidak mampu menjaganya dari godaan setan dan hawa nafsu tapi sebaliknya ia akan putih bercahaya yang dipenuhi rasa ikhlas dan rendah hati ketika senantiasa bertaubat dan mendekatkan diri pada-Nya.

Kenapa hati begitu krusial dan bermakna? Karena denganyalah setiap gerak-gerik kita akan terkontrol, denganyalah kita menyadari bahwa segala keputusan yang kita ambil dalam hidup kita tidak akan terlepas dari pertimbangan hati. Ketika hati yang terbersih kita berbicara yaitu hati nurani, maka yang akan kita dapatkan adalah petunjuk yang benar karenqa hati nurani kita tidak akan pernah mengatakan hal yang salah selama kita memeliharanya. Sungguh besar karunia Allah SWT itu.

Rasa syukur yang tak terhingga menjadi sangat relevan untuk diungkapkan atas nikmat kesuciaan hati itu pada Allah SWT. Ia berbanding lurus dengan keimanan seseorang. Tingkat keimananlah yang membuat manusia bisa merasakan nikmatnya mendekatkan diri pada Allah SWT. Bahkan dengan iman yang melahirkan kesucian hati itu, rumput yang terkena hembusan angin pun akan membuat kita merinding bukan kepalang bahkan sampai meneteskan air mata mengingat begitu Maha Besarnya Allah yang digenggamannya alam semesta bergerak serentak dengan tingkat keterpaduan antar komponen yang luarbiasa. Balance.

Kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat adalah refleksi dimana iman dan hati adalah pusat pembinaan yang paling utama. Dari pembinaannyalah lahir pemuda-pemuda gurun pasir yang selama ini tidak dikenal bahkan cenderung diremehkan menjadi pejuang besar Islam yang mendengar namanya saja, para musuh bisa gentar. Artinya apa? Nabipun diawal dakwahnya, hati para sahabat dulu yang beliau bersihkan, sehingga setelah kokoh dengan pemahaman Aqidah Islamiyah, maka ia memunculkan keimanan tingkat tinggi terlihat dari kesyahidan yang mereka harapkan dari setiap perjuangan menyebarkan agama Allah SWT.

Sungguh orang yang bisa menjaga kesucian hatinya adalah manusia yang beruntung. Ia akan mendapatkan janji balasan dari Allah SWT tentang surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai yang didalamnya tidak ada perkataan sia-sia. Mereka akan berkumpul dengan para shalihin yang terduhulu, sekarang dan akan datang merekalah manusia yang teruji keimanannya sehingga mendapatkan kerido’an dari Allah SWT untuk masuk kedalam surga-Nya Yang Agung. Maka beristigfarlah kepada Allah SWT, mohonkanlah agar kita senantiasa diberi ampunan dari kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja dan mohonkanlah agar Allah SWT meluluhkan selubung hitam dosa dihati sehingga kembali putih bersinar seperti mentari dipagi hari yang cerah.

Tahukah sahabat, hatilah yang menjadi penghubung kita dengan Rabb yang Maha Sempurna, tempat turunnya petujuk Allah Azza wajalla. Tempat Allah SWT memberikan rahmat kesadaran, keyakinan dan kebenaran akan adanya hari pembalasan kelak di Yaumil Mahsyar. Untuk apakah itu semua?, agar kita takut untuk melakukan kesalahan dan senantiasa menjadi manusia yang lebih baik dari hari keharinya. Maukah kita menyia-nyiakan hidup yang hanya sementara dan singkat ini dengan hal yang tidak berguna dan main-main karena Allah telah menegaskan bahwa hidup di dunia adalah senda gurau dan main-main saja sementara kehidupan akhirat yang lebih panjang dan penuh kenikmatan kita sia-siakan?. Maka sucikanlah hati sehingga Allah senantiasa bersemayam dihati kita dan senantiasa menunjukinya ke Shiratal mustaqim.sehingga terhindar dari siksa neraka. Amin. Wallahu’alam bi ashawab.

●●Tujuan Hidupmu●●

Saudaraku...!!!Kerinduan kerap membuncah dalam hati, ketika yang dirindukan masih jauh dari kenyataan. Setelah bertemu, semuanya menjadi begitu biasa. Kitapun limbung untuk melangkah. Selanjutnya, putus asa menjadi begitu akrab menghiasi hari-hari berikutnya.

Ya,,,,,, kelemahan yang telah meluluhlantahkan integritas diri lalu mencampakkannya ke sudut-sudut penyesalan yang tak lagi berguna. Semuanya akibat kelemahan diri(Al-'Ajz) dan Iman, ditingkahi lagi oleh kemalasan yang membuat waktu berlalu percuma. Padahal waktu adalah diri kita. Setiap detik yang berlalu ibarat perginya setiap serpih dari tubuh kita dengan bijak ulama berwejang "Yang lalu telah luput dan yang akan terjadi tidak kita ketahui. Yang tersisa hanyalah waktu di mana saat ini anda berada"Evaluasi diri harus kita lakukan setiap saat, tanpa sekat jam atau hari, tak ada kata menunda(Taswif). Yang ada hanyalah berbuat, berbuat , dan terus berbuat. Lalu biarkan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman yang menilai hasilnya....Pada titik ini, kita lalu bertanya di mana letak jeda dan rehat?

Bagi seorang mukmin jeda hanyalah sekedar jenak-jenak perpindahan antara suatu kebaikan menuju kebaikan lain. Bukan mengisi kelowongan dengan ketololan yang sering tak berpangkal.Mengkambing-hitamkan waktu,kesibukan atau kejenuhan yang mendera bukanlah tindakan bijak. Sebab, setelah jiwa puas dengan dalih ini, mulailah syaitan melunakkan hati kita untuk menerima amal saleh kita yang kurang.Masih ada waktu untuk merubah diri, hanya ketabahan disamping kontinyuitas optimisme untuk mengusung perubahan diri dan menerjemahkan dalam bentuk konkrit. Adakah kita sempat merenungkan hal ini ???????