Rabu, 11 Agustus 2010

~..~ ISTIMEWANYA BULAN SYA'BAN ~..~

Dalam riwayat:
Rasulullah bersabda :
''Bulan sya'ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan Bulan Ramadhan. Ia adalah bulan diangkatnya Amal-Amal oleh Allah Subhannahu Wa Ta'ala. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa ( HR Nasa'I dari Usamah ) Sehubungan dengan Hal itu Imam Bukhari dan Muslim Meriwayatkan pengakuan Aisyah : LAM YAKUNIN NABIYI SHA MIM YASHUMU AKSARA MIN SYA'BAANA FINNAHU KAANA YASHUMUHU KULLUHU KAANA YASHUMUHU ILLA QALILAN. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpusa pada bulan Sya'ban.

Lebih jauh dari itu, pada malam Nisfu Sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan berbagai kebaikan kepada Hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-Kebaikan itu berupa syafa'at ( pertolongan ) magfirah ( ampunan )dan itqun min azab ( pembebasan dari siksaan ) Oleh karena itu malam Nisfu Sya'ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang di kandungnya.

Imam Al - Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam Syafa'at,karena menurutnya pada malam ke 13 dari bulan sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala memberikan seperti tiga Syafaat Kepada Hambanya Lalu pada malam ke-14 ,seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya. Orang-Orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah Orang-Orang yang berpaling dari agama Allah Subhannahu Wa Ta'ala dan Orang-Orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.

Nisfu Sya'ban dinamakan pula sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada malam itu malam itu Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi Orang-Orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah Subhannahu Wa Ta'ala Alias Musyrik,dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah Subhannahu Wa Ta'ala . Nabi bersabda: '' Tatkala datang malam Nisfu Sya'ban Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi,kecuali bagi orang syirik(musyrik)dan berpaling dari-Nya ( HR Ahmad ).

Kecuali Enam golongan
Ibnu Ishak meriwayatkan dari Annas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil Istrinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya'ban.'' Wahai Humaira,apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam dimana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api Neraka bagi semua hambanya.kecuali enam kelompok manusia.''

Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu, pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum Hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional maupun jenis minuman yang dibuat secara modern.Istilah populernya adalah adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok nipa,maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir wisky. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum Hamr ialah orang-orang yang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat dan pengedarnya.Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka,tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka.Naudzu Billah Summa Naudzu Billah Mindzalik.

Kedua Orang-orang yang mencerca orang tuanya.Termasuk kategori mencerca orang Tua Ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini Ibu Bapak. Menurut ajaran Agama yang menyatakan Ah saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah Subhannahu Wa Ta'ala di samping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selain-Nya , Maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta'buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini Ihsanan ( Al - Isra 17:23 ) perbuatan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia,merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang,dan kepada keduanya didoakan, '' YA ALLAH Kasihilah mereka keduanya ,sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.''

Ketiga, Orang-orang yang membangun tempat zina.Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK ( pekerja seks komersial ) Golongan atau kelompok orang seperti ini,pada malam Nisfu Sya'ban tidak dapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka di janji dengan siksaan dan azab.

Keempat ,orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi,Misalnya,Penjual bahan bakar minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga setandar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim ,maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.

Kelima petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi.Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentuk ketidak jujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan ( karcis )

Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah.orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah.Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas Itqun minannar.

Atas Dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya'ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan Suci Ramadhan.persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau Umat Hendaknya memasuki Bulan Suci Ramadhan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka. Wallahu a'lam bissawab.

SEMOGA CATATAN INI MEMBERIKAN PELAJARAN BUAT KITA SEMUA
TENTANG ISTIMEWANYA BULAN SYA'BAN
JIKALAU ADA KEKURANGAN DAN KESALAHAN DALAM PENYAMPAINKU
KU MOHON MA'AF KARENA ITU KHILAFKU
~..~ JAZAKUMULLAH AHSANAL JAZA BAROKALLAH ~..~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar