Kadang kita lupa merendahkan diri…mencoba merasuki dalamnya nurani kita, sebenarnya apa sih yang membuat kita hidup? Apa sih yang membuat hidup kita bermakna? dan apa sih yang membuat hidup kita begitu berharga?
Ada suatu percakapan seorang Bapak tua yang alim dengan anak kecil tercintanya :
Bapak : “Nak, Hewan apa yang kamu takuti?”
Anak : “Harimau ayah……
Bapak : “Kenapa engkau takut dengan harimau, wahai anakku?”
Anak : “Karena harimau punya cakar yang kuat dan taring yang tajam yang bisa membunuhku ayah”
Bapak : “Bagaimana dengan harimau MATI, masih takutkah engkau nak?”
Anak : “Ya tentu tidak lah yah….
Bapak : “Kenapa engkau tidak lagi takut nak?”
Anak : “Karena harimau sudah tidak punya ruh, tidak bernyawa yah….tidak lagi bisa mencakar atau pun menggigitku.
Bapak : “Nah, itulah nak gambaran manusia…. Manusia begitu disegani, dihargai dan dihormati karena ruhnya…karena jiwanya… Tumbuhkanlah jiwamu nak, siramilah rohanimu nak dengan senantiasa takut dan berserah mendekat kepadaNya, Insyaallah kita tetap menjadi mulia meskipun sudah tiada.
“Bagaimana Orang bisa hidup dengan jiwa yang mati….? Dia hanya lah laksana mayat hidup yang tidak berguna, yang hidup hanya karena atribut dan kelengkapannya”
“Karena atribut, jabatan, dan kekayaan adalah milikNya…sangat lah mudah bagiNya untuk mengambil kembali ataupun mempertukarkan kepada yang lain. Hidupkan lah jiwamu nak…. pupuk dan kembangkanlah rohanimu….
Semoga dari cerita di atas, bisa di ambil hikmahnya…:D
Kamis, 16 September 2010
۞We love you mom...۞
Hari ini datang lagi, dan aku masih bersama kekosonganku ….
entah bagaimana aku harus mengatakan semua kesepian yang menyesakkan hatikku ini....
aku lihat langit masih membiru berhamparana luas dengan awan putih
bersamanya burung burug berlicauan menyanyi riang gembira...
hanya ikut tersenyum dalam diamku
melihat kasih itu mengelilingiku sekitarku...
sungguh ...bagaikan sayatan pisau tajam menusuk nusuk jantungku...., sakit.
Keceriaan dan kebersamaan itu tak bersamaku,
aku tidak mendapati hari ini, esok dan seterusnya...
hanya ada air mata ….
yah.. air mata yang selalu mengenangmu....
bunda....
aku merindukanmu.., bisakah kau merasakan di dalam tempat berbeda keberadaan kita???
aku iri untuk melihat mereka semua bisa bersandar dengan manja di pelukkan ibu mereka...
aku sendiri bunda, dengan kenangan indah atupun pahit kita bersama...
bunda...
sungguh tiada hal yang paling bisa aku syukuri, karena aku terlahir dari rahim wanita yang tegar seperti sosokmu.....
kau ajarkan aku tentang hitam dan putih warana kehidupan...
tentang berjalan di semak belukar dengan sistem pertahanan hati yang kuat, yakni kau ajarkan aku “kesabaran dan keikhlasan”...
kau ajarkan aku tentang derita dan bahagia....
bunda,
biarkan air mata membasahi wajahku...
jangan kau sedihkan itu dengan keberadaanku
restui aku di sini bunda, aku ingin menjadi wanita sepertimu
sosok perempuan yang egar, tegas, dan hangat dengan perhatianmu...
aku merindukanmu ...
bunda....
sungguh kau mulia dengan maharNYA...
wanita yang bijaksana dalam setiap langkah kehidupan
kasih yang ikhlas dan penuh dengan pengorbanan...
terimakasih bunda...,
terimakasih untuk segalanya …
ya Allah, ya Rabbana..,
jagalah ia dalam tidurnya...., dalam perisitirahatan panjangnya...
kasihilah dirinya seperti kasihnya yang tiada putus bagi kami sebagai aliran darahnya...
Amin...
entah bagaimana aku harus mengatakan semua kesepian yang menyesakkan hatikku ini....
aku lihat langit masih membiru berhamparana luas dengan awan putih
bersamanya burung burug berlicauan menyanyi riang gembira...
hanya ikut tersenyum dalam diamku
melihat kasih itu mengelilingiku sekitarku...
sungguh ...bagaikan sayatan pisau tajam menusuk nusuk jantungku...., sakit.
Keceriaan dan kebersamaan itu tak bersamaku,
aku tidak mendapati hari ini, esok dan seterusnya...
hanya ada air mata ….
yah.. air mata yang selalu mengenangmu....
bunda....
aku merindukanmu.., bisakah kau merasakan di dalam tempat berbeda keberadaan kita???
aku iri untuk melihat mereka semua bisa bersandar dengan manja di pelukkan ibu mereka...
aku sendiri bunda, dengan kenangan indah atupun pahit kita bersama...
bunda...
sungguh tiada hal yang paling bisa aku syukuri, karena aku terlahir dari rahim wanita yang tegar seperti sosokmu.....
kau ajarkan aku tentang hitam dan putih warana kehidupan...
tentang berjalan di semak belukar dengan sistem pertahanan hati yang kuat, yakni kau ajarkan aku “kesabaran dan keikhlasan”...
kau ajarkan aku tentang derita dan bahagia....
bunda,
biarkan air mata membasahi wajahku...
jangan kau sedihkan itu dengan keberadaanku
restui aku di sini bunda, aku ingin menjadi wanita sepertimu
sosok perempuan yang egar, tegas, dan hangat dengan perhatianmu...
aku merindukanmu ...
bunda....
sungguh kau mulia dengan maharNYA...
wanita yang bijaksana dalam setiap langkah kehidupan
kasih yang ikhlas dan penuh dengan pengorbanan...
terimakasih bunda...,
terimakasih untuk segalanya …
ya Allah, ya Rabbana..,
jagalah ia dalam tidurnya...., dalam perisitirahatan panjangnya...
kasihilah dirinya seperti kasihnya yang tiada putus bagi kami sebagai aliran darahnya...
Amin...
۞ ANDAI TIADA ESOK LAGI UNTUKKU۞
Setiap kali bangun tidur dan membuka mata
Yang terucap adalah kalimah Syukur
Bahwa Allah masih mengizinkan kita kembali menatap fajar.
Merasai hembusan bayu pagi yang menyusup celah jendela,
dan menemui kembali apa yang kita semalam sebelum mata terpejam.
Semuanya masih seperti sediakala,
tidak ada yang berubah.
Kemudian melangkahlah dengan iringan doa di bibir
untuk meneruskan perjalanan kehidupan.
Dengan bimbingan-Nya-lah kita ini tidak melangkah
ke jalan yang salah.
Tak menjamah yang bukan hak, tak melihat yang dilarang,
tak menjamah yang tak halal, tak mendengar yang batil,
dan tak banyak melakukan sia-sia.
Karena setiap waktu yang dilewati pasti akan ditagih tanggungjawabnya.
Lantaran semua jalan yang dilalui akan diminta kesaksiannya
atas diri kita.
Dan, seluruh indera kita ini akan diminta berbicara tentang
apa-apa yang pernah tercipta.
Hari ini, masih ada yang terus lalai.
Masih ada juga lengah sehingga terus mencipta kesilapa.
Walau segunung kuliah pernah didengar,
mulut masih mengucap dusta,
telinga tetap tak mampu membendung irama-irama lalai,
dan masih saja ada perbuatan yang salah.
Sedangkan, paling kurang 5kali sehari lidah mengucap,
tangan ini itengadah,
dan mata menitikkan butir bening,
sekaligus memohon perlindungan dari Allah,
dijauhkan dari salah dan dosa.
Tetapi, masih juga langkah ini menuju arah yang sesat.
Setiap hari menangis,
setiap hari meminta keampunan,
tetapi setiap hari juga berbuat salah.
Hari ini mencipta dosa,
esok sibuk bersujud,
meluluhkan air mata,
menyusun kalimah doa,
menganyam permohonan semoga Allah menghapuskannya - Jangan bertangguh lagi.
Karena, entah sedetik kemudian kita ini tak lagi sempat memohon keampunan-Nya.
Lupakah kita bahwa waktu begitu cepat berlalu.
Lupakah kita bahwa menyesal di akhirat hanyalah kesia-siaan yang nyata?
Bagaimana jika hari esok tak pernah datang,
Padahal baru saja seharian ini kita berenang di lautan dosa,
belum sempat menghapus noda hari ini,kelmarin, sebulan yang lalu.
Bagaimana jika Allah tak berkenan membukakan mata kita
setelah sepanjang malam terlelap?
Bagaimana jika pertemuan dan keriangan bersama keluarga semalam adalah
yang terakhir kalinya buat kita.
Ketika esok harinya roh ini melihat seluruh keluarga menangisi jasad kita yang terbujur
kaku berselimut putih.
Bagaimana jika matahari esok terbit dari barat,
tak seperti biasanya dari timur?
Padahal hari ini kita langsung lupa menyebut nama-Nya.
Padahal hari ini, belum sempat mengunjungi satu persatu keluarga, kerabat
sahabat handai tolan, tetangga, dan orang-orang yang pernah tersakiti hatinya
oleh lidah dan tindakan kita.
Sudah terlalu lama tak mencium tangan orang tua mencari restu mereka,
walau tak terhitung salah diri.
Belum lagi sempat menderma, setelah derma kecil beberapa tahun lalu yang sering
kita banggakan.
Dan jika memang esok tak pernah datang,
sungguh malanglah diri kita ini,
benar-benar malang,
bila belum sempat mencuci dosa sepanjang hidup,
bila belum mendengar ungkapan maaf daripada orang-orang yang pernah kita zalimi,
bila belum sempat menyisihkan harta yang menjadi hak orang lain,
bila belum sempat meminta ampun atas segala salah dan silap yang tercipta.
Maka, saat pagi ini Allah masih mempeekenankan diri kita menikmati fajar,
mulakan hari dengan kalimah, "Terima kasih, wahai Maha Pemurah".
"SEANDAINYA MANUSIA ITU TAHU TENTANG AIBNYA SENDIRI
NISCAYA TIDAK ADA ORANG YANG MAU MENCELA AIB ORANG LAIN"
-Rabi' Bin Hutsam
Sesungguhnya banyak manusia yang takut kepada Allah
setelah melihat dosa-dosa yang dilakukan orang lain.
Tetapi sayangnya; mereka tidak merasa hal itu saat melihat dosa-dosa
yang dilakukan sendiri.
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Siapa di antara kita yang kuat menahan malu,
andai kita tahu senarai kesalahan, kederhakaan, kemaksiatan,
dan pelanggaran yang telah kita lakukan?
Siapa di antara kita yang mampu menahan rasa hina tiada tara,
jika kita mengetahui catatan perilaku buruk yang sudah kita lakukan?
Hidup yang kita lalui ini terlalu singkat. Tapi siapa yang kuat menahan
penyesalan akibat keburukan dan dosa yang kerap kita lakukan berulang-ulang?
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
mari perbaharui taubat, mari perbanyakkan istigfar,
dan mohon keampunan kepada Maha Pengampun.
Rasulullah S.A.W menggambarkan bahawa satu dosa itu seperti titik hitam di dalam hati.
Semakin banyak titik hitam di dalam hati, maka hati boleh menjadi hitam legam -- Tidak
lagi bercahaya. Cahaya tertutup oleh titik-titik hitam yang menjadikannya tidak mampu
lagi memandang dan menimbang kebenaran.
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Segeralah melepaskan diri dari perbuatan dosa,
beristigfarlah, dan bertaubatlah dengan sebenar-benarnya taubat,
InsyaAlalh hati kita akan cemerlang seperti semula.
Tapi bila kita mengulangi perbuatan dosa, maka titik hitam itu akan
bertambah hitam hingga meliputi seluruh hatinya.
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
"KETAATAN IDENTIK DENGAN CAHAYA BATIN DAN KEKUATAN FISIK.
KEBAIKAN ITU MEMBERI CAHAYA DALAM HATI, MELAHIRKAN KEKUATAN
BAGI TUBUH, SERTA MEMPENGARUHI REZEKI".
- Hasan Al-Bashri
"SESEORANG DIHALANGI REZEKINYA KARENA DOSA YANG IA LAKUKAN"
- HR. Ibnu Majah
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Mari tadahkan tangan, kita sama-sama berdoa :
"YA ALLAH, JADIKAN KEDUDUKAN BATINKU LEBIH BAIK DARIPADA
KEDUDUKAN LAHIRKU. YA ALLAH, AKU BERLINDUNG PADA-MU
DARI MENGANGGAP DIRIKU BESAR, TAPI ENGKAU MENGANGGAPKU KECIL
YA ALLAH, AKU BERLINDUNG DENGAN REDHA-MU DARI KEMURKAAN-MU,
AKU BERLINDUNG DENGAN MAAF-MU DARI AZAB-MU".
_________________________________________________
Yang terucap adalah kalimah Syukur
Bahwa Allah masih mengizinkan kita kembali menatap fajar.
Merasai hembusan bayu pagi yang menyusup celah jendela,
dan menemui kembali apa yang kita semalam sebelum mata terpejam.
Semuanya masih seperti sediakala,
tidak ada yang berubah.
Kemudian melangkahlah dengan iringan doa di bibir
untuk meneruskan perjalanan kehidupan.
Dengan bimbingan-Nya-lah kita ini tidak melangkah
ke jalan yang salah.
Tak menjamah yang bukan hak, tak melihat yang dilarang,
tak menjamah yang tak halal, tak mendengar yang batil,
dan tak banyak melakukan sia-sia.
Karena setiap waktu yang dilewati pasti akan ditagih tanggungjawabnya.
Lantaran semua jalan yang dilalui akan diminta kesaksiannya
atas diri kita.
Dan, seluruh indera kita ini akan diminta berbicara tentang
apa-apa yang pernah tercipta.
Hari ini, masih ada yang terus lalai.
Masih ada juga lengah sehingga terus mencipta kesilapa.
Walau segunung kuliah pernah didengar,
mulut masih mengucap dusta,
telinga tetap tak mampu membendung irama-irama lalai,
dan masih saja ada perbuatan yang salah.
Sedangkan, paling kurang 5kali sehari lidah mengucap,
tangan ini itengadah,
dan mata menitikkan butir bening,
sekaligus memohon perlindungan dari Allah,
dijauhkan dari salah dan dosa.
Tetapi, masih juga langkah ini menuju arah yang sesat.
Setiap hari menangis,
setiap hari meminta keampunan,
tetapi setiap hari juga berbuat salah.
Hari ini mencipta dosa,
esok sibuk bersujud,
meluluhkan air mata,
menyusun kalimah doa,
menganyam permohonan semoga Allah menghapuskannya - Jangan bertangguh lagi.
Karena, entah sedetik kemudian kita ini tak lagi sempat memohon keampunan-Nya.
Lupakah kita bahwa waktu begitu cepat berlalu.
Lupakah kita bahwa menyesal di akhirat hanyalah kesia-siaan yang nyata?
Bagaimana jika hari esok tak pernah datang,
Padahal baru saja seharian ini kita berenang di lautan dosa,
belum sempat menghapus noda hari ini,kelmarin, sebulan yang lalu.
Bagaimana jika Allah tak berkenan membukakan mata kita
setelah sepanjang malam terlelap?
Bagaimana jika pertemuan dan keriangan bersama keluarga semalam adalah
yang terakhir kalinya buat kita.
Ketika esok harinya roh ini melihat seluruh keluarga menangisi jasad kita yang terbujur
kaku berselimut putih.
Bagaimana jika matahari esok terbit dari barat,
tak seperti biasanya dari timur?
Padahal hari ini kita langsung lupa menyebut nama-Nya.
Padahal hari ini, belum sempat mengunjungi satu persatu keluarga, kerabat
sahabat handai tolan, tetangga, dan orang-orang yang pernah tersakiti hatinya
oleh lidah dan tindakan kita.
Sudah terlalu lama tak mencium tangan orang tua mencari restu mereka,
walau tak terhitung salah diri.
Belum lagi sempat menderma, setelah derma kecil beberapa tahun lalu yang sering
kita banggakan.
Dan jika memang esok tak pernah datang,
sungguh malanglah diri kita ini,
benar-benar malang,
bila belum sempat mencuci dosa sepanjang hidup,
bila belum mendengar ungkapan maaf daripada orang-orang yang pernah kita zalimi,
bila belum sempat menyisihkan harta yang menjadi hak orang lain,
bila belum sempat meminta ampun atas segala salah dan silap yang tercipta.
Maka, saat pagi ini Allah masih mempeekenankan diri kita menikmati fajar,
mulakan hari dengan kalimah, "Terima kasih, wahai Maha Pemurah".
"SEANDAINYA MANUSIA ITU TAHU TENTANG AIBNYA SENDIRI
NISCAYA TIDAK ADA ORANG YANG MAU MENCELA AIB ORANG LAIN"
-Rabi' Bin Hutsam
Sesungguhnya banyak manusia yang takut kepada Allah
setelah melihat dosa-dosa yang dilakukan orang lain.
Tetapi sayangnya; mereka tidak merasa hal itu saat melihat dosa-dosa
yang dilakukan sendiri.
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Siapa di antara kita yang kuat menahan malu,
andai kita tahu senarai kesalahan, kederhakaan, kemaksiatan,
dan pelanggaran yang telah kita lakukan?
Siapa di antara kita yang mampu menahan rasa hina tiada tara,
jika kita mengetahui catatan perilaku buruk yang sudah kita lakukan?
Hidup yang kita lalui ini terlalu singkat. Tapi siapa yang kuat menahan
penyesalan akibat keburukan dan dosa yang kerap kita lakukan berulang-ulang?
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
mari perbaharui taubat, mari perbanyakkan istigfar,
dan mohon keampunan kepada Maha Pengampun.
Rasulullah S.A.W menggambarkan bahawa satu dosa itu seperti titik hitam di dalam hati.
Semakin banyak titik hitam di dalam hati, maka hati boleh menjadi hitam legam -- Tidak
lagi bercahaya. Cahaya tertutup oleh titik-titik hitam yang menjadikannya tidak mampu
lagi memandang dan menimbang kebenaran.
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Segeralah melepaskan diri dari perbuatan dosa,
beristigfarlah, dan bertaubatlah dengan sebenar-benarnya taubat,
InsyaAlalh hati kita akan cemerlang seperti semula.
Tapi bila kita mengulangi perbuatan dosa, maka titik hitam itu akan
bertambah hitam hingga meliputi seluruh hatinya.
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
"KETAATAN IDENTIK DENGAN CAHAYA BATIN DAN KEKUATAN FISIK.
KEBAIKAN ITU MEMBERI CAHAYA DALAM HATI, MELAHIRKAN KEKUATAN
BAGI TUBUH, SERTA MEMPENGARUHI REZEKI".
- Hasan Al-Bashri
"SESEORANG DIHALANGI REZEKINYA KARENA DOSA YANG IA LAKUKAN"
- HR. Ibnu Majah
Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Mari tadahkan tangan, kita sama-sama berdoa :
"YA ALLAH, JADIKAN KEDUDUKAN BATINKU LEBIH BAIK DARIPADA
KEDUDUKAN LAHIRKU. YA ALLAH, AKU BERLINDUNG PADA-MU
DARI MENGANGGAP DIRIKU BESAR, TAPI ENGKAU MENGANGGAPKU KECIL
YA ALLAH, AKU BERLINDUNG DENGAN REDHA-MU DARI KEMURKAAN-MU,
AKU BERLINDUNG DENGAN MAAF-MU DARI AZAB-MU".
_________________________________________________
*** Aku Potret Rindu Yang Bertunas ***
Harus jujur kuakui, sulit bagiku tuk definisikan kata rindu. Namun kuserahkan saja jemariku menari untuk menyulam beberapa kalimat agar mengungkapkan apa yang kuketahui tentang rindu itu sendiri.
Siapapun berhak memberikan pandangan tentang rindu. Aku berpikir, kata rindu itu sendiri bersifat umum. Dan akan benar-benar bermakna serta bersifat khusus sekiranya disertai obyek yang dirindu. Obyek tersebut bisa nyata ataupun abstrak tergantung subyek atau sosok yang sedang merindu.
Tak salah pula sekiranya kututurkan bahwa rindu adalah sebuah kata kerja bagi hati. Ia bukanlah kata kerja bagi anggota badan yang walaupun anggota badan kerap kali tergerak untuk melakukan sesuatu sebagai respon dari rindu itu sendiri..
Rasanya sulit jua bagiku memandang rindu sebagai sebuah “penyakit”. Namun begitu, tak mudah pula kupandang rindu sebagai reaksi jiwa yang “sehat”. Bagaimana tak kuucap demikian, cobalah engkau rasakan atau bisa jadi detik ini sedang engkau rasakan letupan-letupan rindu yang bergejolak.
>>Percikan Rindu Di Sudut Hati..
Awalnya, rindu mungkin masih tak “liar” dan sedang terlelap nyenyak di sudut ruang hati. Seiring detik berdetak, pemiliknya sering tak tersadar, angin sejuk dari manakah yang jadikan rindu itu terbangun. Tak pula diketahui, mimpi manakah yang jadikan rindu itu tiba-tiba terjaga.
Seiring waktu pula, rindu semakin bereaksi dan “mengamuk” serta berkecamuk hebat di hati. Pada saat yang sama, terbisiklah telinga untuk segera mendengar hal-hal yang rindu inginkan. Tersapalah lidah untuk berbicara. Terayulah mata untuk memandang. Tergodalah jiwa tuk rasakan hal-hal yang ingin dikenang.
>>Obati Rindu. .
Saat-saat seperti itulah kukatakan rindu sebagai “penyakit”. Walau tak bersifat medis, ia pula terkadang timbulkan gejala-gejala lain yang menyebabkan si empunya terbaring sakit. Karena itu, sudah seharusnya rindu itu diobati. Dan hanya perjumpaanlah yang menjadi penawar sekaligus obat utamanya.
Potret-potret Rindu
Ada banyak potret-potret kerinduan yang bertaburan dalam kehidupan. Siapa yang tak pernah merindu, bisa dipastikan tak ada cinta yang ia semburatkan karena rindu tumbuh seiring suburnya tunas-tunas cinta.
***
Dulu, ketika engkau bayi dan ditinggal sebentar sang ibu, tangisanmu langsung meledak dan serpihannya menusuk hati sang ibu. Terkumpul bermacam rindu darimu untuk ibu. Kau rindukan air susunya. Kau rindukan pelukan hangatnya. Kau rindukan suaranya. Kau rindukan belaian sayangnya.
Begitu pun sang ibu, pada saat yang sama, ia rindukan imut wajahmu. Ia rindukan candaanmu. Ia rindukan segalanya yang ada padamu.
***
Mari sejenak intip sang ayah yang sedang bekerja seharian di luar rumah. Di tengah fokusnya menyelesaikan tugas, rindu pun datang bertandang. Ia rindukan anak dan istri di rumah. Ia rindukan canda si kecil di beranda. Ia rindukan sentuhan lembut kekasih hati. Ia rindukan racikan masakan kesukaan yang selalu terhidang. Hati begitu ingin cepat pulang.
***
Seorang wanita pun begitu sensitif disapa oleh rindu. Karena tak tundukan pandangan atau tak menjaga etika syari bermu’amalah, wajah seorang laki-laki pun berhasil terekam melalui mata kemudian ditransfer dan tersimpan dalam pikirannya. Lelaki itu miliki titik-titik pesona dan mampu ditangkap sang wanita.
Itulah yang menjadikan sang wanita terbalut rindu penuh harap dalam alam lamunannya. rindu menjadikan telaga air matanya bergelombang riuh hingga terbulir bening bak kristal menyusuri pipi.
***
Terlebih lagi bagi mereka baik laki-laki maupun wanita yang diberikan hidayah oleh Allah untuk lepas dari hubungan tak jelas dan haram yang bernama pacaran. Datanglah rindu mencandai dua insan itu. Mereka kenang masa-masa “indah” yang telah berlalu. Syaitan pun beraksi untuk mengikis hidayah yang telah mereka raih. Ujung-ujungnya, kembali mereka jalin jalinan hingga dosa-dosa maksiat kembali tertabung.
***
Dan beberapa hari lagi, salah satu kerinduan orang-orang beriman akan terobati dengan datangnya bulan Ramadhan. Tamu agung yang dinanti-nanti. Di bulan itulah orang-orang beriman menabung limpahan pahala dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas amal. Mendekati hari pertama puasa, rindu mereka memuncak. Sebelas bulan sudah berlalu dan pada saat itu mereka rindukan nikmatnya beribadah, mereka rindukan suasana berbuka puasa, mereka rindukan suasana sahur penuh berkah, dan pula, mereka rindukan tetesan-tetesan air mata kala berdoa dan bersujud di hadapan ar-rahman. ..
Aku Rindu Padamu...
Tiga perkataan yang selalu diucapkan apabila kita teringat pada seseorang terutama kepada insan yang sangat disayangi. Apakah yang dimaksudkan rindu itu.
Rindu menurut para ulama ialah sesuatu perkara yang berlaku kerana terlalu mencintai seseorang. Maka terkadang rindu dibaluti dengan sikap berjaga-jaga. Terkadang ada juga yang terlalu berlebih-lebihan dalam mengungkapkan kalimah rindu sehingga melangkaui batas yang diletakkan oleh Syarak.
Bukanlah semua rindu itu sesuatu yang tidak baik dan menjijikkan. Kerana rindu yang dihiasi dengan iman dan taqwa akan menatijahkan sesuatu yang terbaik bagi sang perindu. Rindu seperti yang kita ketahui, merupakan perkara yang berlaku selepas hadirnya cinta. Maksudnya, bila cinta mekar maka rindu akan hadir secara tidak langsung. Rindu juga adalah merupakan amalan hati yang mana manusia tiada kuasa untuk menghalangnya.
Menurut Syeikh al-Qadhi Muhammad Ahmad Kan’an , seorang perindu yang benar-benar menjaga dan menyembunyikan perasaan tersebut daripada pengetahuan orang lain akan mendapat pahala dan ganjaran di atas mujahadah yang dilakukannya. Bahkan al-Imam Tahtawi radhiyallahu anhu menyebutkan di dalam hasyiyah Muraqi al-Falah (kitab fiqh Mazhab Abu Hanifah) , beliau menukilkan perkataan daripada al-Imam Suyuti radhiyallahu anhu :
“ Orang yang menyembunyikan perasaan rindu sebegini kepada seseorang yang dirinduinya maka jika dia mati dalam keadaan tersebut akan mendapat ganjaran seumpama golongan Syahid akhirat”.
Jika kita memahami sebenar-benarnya maksud yang diterangkan oleh ulama, maka kita akan merasa tenang hati. Masih ramai yang tidak memahami maksud rindu dan cinta. Malah sehingga menganggap jika seseorang mencintai seseorang yang lain maka sebenarnya dia telah melakukan sesuatu yang dicegah oleh syarak. Fahaman sebegini perlulah diperbetulkan.
"Kesalahannya bukan pada sifat cinta tersebut, yang menjadi kesalahannya ialah bagaimana orang yang punya perasaan cinta itu menunjukkan kecintaannya dan kerinduannya."
Islam adalah agama fitrah. Cinta dan rindu adalah fitrah seorang insan. Islam datang untuk menunjukkan cara sebenar mengendalikan cinta dan rindu. Bukannya menafikan rindu dan cinta itu hadir dalam kehidupan seseorang. Perbuatan orang yang bercinta itu yang perlu dipersoalkan kerana mendahulukan nafsu daripada iman yang terdapat dalam sanubari mereka. Jangan terlalu membenci cinta. Sudah banyak saya perhatikan orang yang menentang cinta yang hadir dalam dirinya dengan tentangan yang padu, akhirnya dia sendiri tersungkur dan menjadi orang yang lebih teruk daripada orang yang tidak membenci cinta sepertinya.
"Saya menulis sebegini bukan untuk mengalakkan pasangan untuk bercinta. Bukan itu tujuan saya. Tujuan saya biarlah orang benar-benar faham apa itu cinta yang dimaksudkan oleh syarak.Apa itu rindu yang sebenar. Cinta dan rindu bukan hanya tertumpu pada lelaki dan wanita. Jika difahami sedemikian maka terlalu sempit pemahamannya. Cinta dan rindu itu umum."
Tanpa cinta maka kita akan berbalah tanpa meletakkan sedikit kecintaan pada sahabat seagama kita. Tanpa cinta maka kita tidak akan memandang seseorang yang berbeza pendapat dengan kita dengan pandangan yang mulia. Tanpa cinta semua akan jadi pincang. Ini hikmahnya Allah taala ciptakan cinta dan rindu. Bukan untuk disalah gunakan. Tapi untuk dimanfaatkan sebaiknya.
***
NB:
Tulisan diatas hanya sedikit memotret kerinduanl ~DI PENGHUJUNG RINDU KAN KITA BERTEMU~.===amiiieenn!!!
Siapapun berhak memberikan pandangan tentang rindu. Aku berpikir, kata rindu itu sendiri bersifat umum. Dan akan benar-benar bermakna serta bersifat khusus sekiranya disertai obyek yang dirindu. Obyek tersebut bisa nyata ataupun abstrak tergantung subyek atau sosok yang sedang merindu.
Tak salah pula sekiranya kututurkan bahwa rindu adalah sebuah kata kerja bagi hati. Ia bukanlah kata kerja bagi anggota badan yang walaupun anggota badan kerap kali tergerak untuk melakukan sesuatu sebagai respon dari rindu itu sendiri..
Rasanya sulit jua bagiku memandang rindu sebagai sebuah “penyakit”. Namun begitu, tak mudah pula kupandang rindu sebagai reaksi jiwa yang “sehat”. Bagaimana tak kuucap demikian, cobalah engkau rasakan atau bisa jadi detik ini sedang engkau rasakan letupan-letupan rindu yang bergejolak.
>>Percikan Rindu Di Sudut Hati..
Awalnya, rindu mungkin masih tak “liar” dan sedang terlelap nyenyak di sudut ruang hati. Seiring detik berdetak, pemiliknya sering tak tersadar, angin sejuk dari manakah yang jadikan rindu itu terbangun. Tak pula diketahui, mimpi manakah yang jadikan rindu itu tiba-tiba terjaga.
Seiring waktu pula, rindu semakin bereaksi dan “mengamuk” serta berkecamuk hebat di hati. Pada saat yang sama, terbisiklah telinga untuk segera mendengar hal-hal yang rindu inginkan. Tersapalah lidah untuk berbicara. Terayulah mata untuk memandang. Tergodalah jiwa tuk rasakan hal-hal yang ingin dikenang.
>>Obati Rindu. .
Saat-saat seperti itulah kukatakan rindu sebagai “penyakit”. Walau tak bersifat medis, ia pula terkadang timbulkan gejala-gejala lain yang menyebabkan si empunya terbaring sakit. Karena itu, sudah seharusnya rindu itu diobati. Dan hanya perjumpaanlah yang menjadi penawar sekaligus obat utamanya.
Potret-potret Rindu
Ada banyak potret-potret kerinduan yang bertaburan dalam kehidupan. Siapa yang tak pernah merindu, bisa dipastikan tak ada cinta yang ia semburatkan karena rindu tumbuh seiring suburnya tunas-tunas cinta.
***
Dulu, ketika engkau bayi dan ditinggal sebentar sang ibu, tangisanmu langsung meledak dan serpihannya menusuk hati sang ibu. Terkumpul bermacam rindu darimu untuk ibu. Kau rindukan air susunya. Kau rindukan pelukan hangatnya. Kau rindukan suaranya. Kau rindukan belaian sayangnya.
Begitu pun sang ibu, pada saat yang sama, ia rindukan imut wajahmu. Ia rindukan candaanmu. Ia rindukan segalanya yang ada padamu.
***
Mari sejenak intip sang ayah yang sedang bekerja seharian di luar rumah. Di tengah fokusnya menyelesaikan tugas, rindu pun datang bertandang. Ia rindukan anak dan istri di rumah. Ia rindukan canda si kecil di beranda. Ia rindukan sentuhan lembut kekasih hati. Ia rindukan racikan masakan kesukaan yang selalu terhidang. Hati begitu ingin cepat pulang.
***
Seorang wanita pun begitu sensitif disapa oleh rindu. Karena tak tundukan pandangan atau tak menjaga etika syari bermu’amalah, wajah seorang laki-laki pun berhasil terekam melalui mata kemudian ditransfer dan tersimpan dalam pikirannya. Lelaki itu miliki titik-titik pesona dan mampu ditangkap sang wanita.
Itulah yang menjadikan sang wanita terbalut rindu penuh harap dalam alam lamunannya. rindu menjadikan telaga air matanya bergelombang riuh hingga terbulir bening bak kristal menyusuri pipi.
***
Terlebih lagi bagi mereka baik laki-laki maupun wanita yang diberikan hidayah oleh Allah untuk lepas dari hubungan tak jelas dan haram yang bernama pacaran. Datanglah rindu mencandai dua insan itu. Mereka kenang masa-masa “indah” yang telah berlalu. Syaitan pun beraksi untuk mengikis hidayah yang telah mereka raih. Ujung-ujungnya, kembali mereka jalin jalinan hingga dosa-dosa maksiat kembali tertabung.
***
Dan beberapa hari lagi, salah satu kerinduan orang-orang beriman akan terobati dengan datangnya bulan Ramadhan. Tamu agung yang dinanti-nanti. Di bulan itulah orang-orang beriman menabung limpahan pahala dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas amal. Mendekati hari pertama puasa, rindu mereka memuncak. Sebelas bulan sudah berlalu dan pada saat itu mereka rindukan nikmatnya beribadah, mereka rindukan suasana berbuka puasa, mereka rindukan suasana sahur penuh berkah, dan pula, mereka rindukan tetesan-tetesan air mata kala berdoa dan bersujud di hadapan ar-rahman. ..
Aku Rindu Padamu...
Tiga perkataan yang selalu diucapkan apabila kita teringat pada seseorang terutama kepada insan yang sangat disayangi. Apakah yang dimaksudkan rindu itu.
Rindu menurut para ulama ialah sesuatu perkara yang berlaku kerana terlalu mencintai seseorang. Maka terkadang rindu dibaluti dengan sikap berjaga-jaga. Terkadang ada juga yang terlalu berlebih-lebihan dalam mengungkapkan kalimah rindu sehingga melangkaui batas yang diletakkan oleh Syarak.
Bukanlah semua rindu itu sesuatu yang tidak baik dan menjijikkan. Kerana rindu yang dihiasi dengan iman dan taqwa akan menatijahkan sesuatu yang terbaik bagi sang perindu. Rindu seperti yang kita ketahui, merupakan perkara yang berlaku selepas hadirnya cinta. Maksudnya, bila cinta mekar maka rindu akan hadir secara tidak langsung. Rindu juga adalah merupakan amalan hati yang mana manusia tiada kuasa untuk menghalangnya.
Menurut Syeikh al-Qadhi Muhammad Ahmad Kan’an , seorang perindu yang benar-benar menjaga dan menyembunyikan perasaan tersebut daripada pengetahuan orang lain akan mendapat pahala dan ganjaran di atas mujahadah yang dilakukannya. Bahkan al-Imam Tahtawi radhiyallahu anhu menyebutkan di dalam hasyiyah Muraqi al-Falah (kitab fiqh Mazhab Abu Hanifah) , beliau menukilkan perkataan daripada al-Imam Suyuti radhiyallahu anhu :
“ Orang yang menyembunyikan perasaan rindu sebegini kepada seseorang yang dirinduinya maka jika dia mati dalam keadaan tersebut akan mendapat ganjaran seumpama golongan Syahid akhirat”.
Jika kita memahami sebenar-benarnya maksud yang diterangkan oleh ulama, maka kita akan merasa tenang hati. Masih ramai yang tidak memahami maksud rindu dan cinta. Malah sehingga menganggap jika seseorang mencintai seseorang yang lain maka sebenarnya dia telah melakukan sesuatu yang dicegah oleh syarak. Fahaman sebegini perlulah diperbetulkan.
"Kesalahannya bukan pada sifat cinta tersebut, yang menjadi kesalahannya ialah bagaimana orang yang punya perasaan cinta itu menunjukkan kecintaannya dan kerinduannya."
Islam adalah agama fitrah. Cinta dan rindu adalah fitrah seorang insan. Islam datang untuk menunjukkan cara sebenar mengendalikan cinta dan rindu. Bukannya menafikan rindu dan cinta itu hadir dalam kehidupan seseorang. Perbuatan orang yang bercinta itu yang perlu dipersoalkan kerana mendahulukan nafsu daripada iman yang terdapat dalam sanubari mereka. Jangan terlalu membenci cinta. Sudah banyak saya perhatikan orang yang menentang cinta yang hadir dalam dirinya dengan tentangan yang padu, akhirnya dia sendiri tersungkur dan menjadi orang yang lebih teruk daripada orang yang tidak membenci cinta sepertinya.
"Saya menulis sebegini bukan untuk mengalakkan pasangan untuk bercinta. Bukan itu tujuan saya. Tujuan saya biarlah orang benar-benar faham apa itu cinta yang dimaksudkan oleh syarak.Apa itu rindu yang sebenar. Cinta dan rindu bukan hanya tertumpu pada lelaki dan wanita. Jika difahami sedemikian maka terlalu sempit pemahamannya. Cinta dan rindu itu umum."
Tanpa cinta maka kita akan berbalah tanpa meletakkan sedikit kecintaan pada sahabat seagama kita. Tanpa cinta maka kita tidak akan memandang seseorang yang berbeza pendapat dengan kita dengan pandangan yang mulia. Tanpa cinta semua akan jadi pincang. Ini hikmahnya Allah taala ciptakan cinta dan rindu. Bukan untuk disalah gunakan. Tapi untuk dimanfaatkan sebaiknya.
***
NB:
Tulisan diatas hanya sedikit memotret kerinduanl ~DI PENGHUJUNG RINDU KAN KITA BERTEMU~.===amiiieenn!!!
Pengorbanan Seorang Suami (Kisah Nyata)
Ini kisah saya copas dari sebuah milist. Setelah saya baca hingga selesai, Subhanallah…telah membuka kembali hati saya, bahwa sangat berartinya suami saya selama ini. Terimakasih cinta…apa yang telah engkau lakukan untuk kami, adalah perjuangan yang sangat besar dan mulia. Semoga Allah senantiasa melindungimu, memberikan balasan dan pahala yang sangat besar pula atas pengorbananmu selama ini. SyurgaNya. Amiin…Ya Rabbal’alamiin…
Selasa malam (1 Februari 2005), Setelah hujan lebat mengguyur Jakarta, gerimis masih turun. Saya pacu motor dengan cepat dari kantor disekitar Blok-M menuju rumah di Cimanggis-Depok. Kerja penuh seharian membuat saya amat lelah hingga di sekitar daerah Cijantung mata saya sudah benar-benar tidak bisa dibuka lagi. Saya kehilangan konsentrasi dan membuat saya menghentikan motor dan melepas kepenatan di sebuah shelter bis di seberang Mal Cijantung. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 10.25 malam.
Keadaan jalan sudah lumayan sepi. Saya telpon isteri saya kalau saya mungkin agak terlambat dan saya katakan alasan saya berhenti sejenak.
Setelah saya selesai menelpon baru saya menyadari kalau disebelah saya ada seorang ibu muda memeluk seorang anak lelaki kecil berusia sekitar 2 tahun. Tampak jelas sekali mereka kedinginan. Saya terus memperhatikannya dan tanpa terasa airmata saya berlinang dan teringat anak saya (Naufal) yang baru berusia 14 bulan. Pikiran saya terbawa dan berandai-andai, “Bagaimana jadinya jika yang berada disitu adalah isteri dan anak saya?”
Tanpa berlama-lama saya dekati mereka dan saya berusaha menyapanya. ” Ibu,ibu,kalau mau ibu boleh ambil jaket saya, mungkin sedikit kotor tapi masih kering. Paling tidak anak ibu tidak kedinginan” Saya segera membuka raincoat dan jaket saya, dan langsung saya berikan jaket saya.
Tanpa bicara, ibu tersebut tidak menolak dan langsung meraih jaket saya. Pada saat itu saya baru sadar bahwa anak lelakinya benar-benar kedinginan dan giginya bergemeletuk.
“Tunggu sebentar disini bu!” pinta saya. Saya lari ke tukang jamu yang tidak jauh dari shelter itu dan saya meminta air putih hangat padanya. an Alhamdulillah, saya justeru mendapatkan teh manis hangat dari tukang jamu tersebut dan segera saya kembali memberikannya kepada ibu tersebut. “Ini bu,.. kasih ke anak ibu!” selanjutnya mereka meminumnya berdua.
Saya tunggu sejenak sampai mereka selesai. Saya hanya diam memandangi lalu lalang kendaraan yang lewat “Bapak, terima kasih banyak, mau menolong saya” sesaat kemudian ibu tersebut membuka percakapan. Ah, tidak apa-apa, ngomong-ngomong ibu pulang kemana? Tanya saya Saya tinggal di daerah Bintaro tapi…(dia menghentikan bicaranya), Bapak pulang bekerja ? dia balas bertanya.
“Ya” jawab saya singkat.
“Kenapa sampai larut malam pak, memangnya anak isteri bapak tidak menunggu? Tanyanya lagi. Saya diam sejenak karena agak terkejut dengan pertanyaannya.
“Terus terang bu, sebenarnya selama ini saya merasa bersalah karena terlalu sering meninggalkan mereka berdua. Tapi mau bilang apa, masa depan mereka adalah bagian dari tanggung jawab saya. Saya hanya berharap semoga Allah terus menjaga mereka ketika saya pergi.” Mendengar jawaban saya si ibu terisak, saya jadi serba salah. “Bu, maafkan saya kalau saya salah omong.
Pak kalau boleh saya minta uang seratus ribu, kalau bapak berkenan? Pintanya dengan sedih dan sopan. Airmatanya berlinang sambil mengencangkan pelukan ke anak lelakinya.
Karena perasaan bersalah, saya segera keluarkan uang limapuluh-ribuan 2 lembar dan saya berikan padanya. Dia berusaha meraih dan ingin mencium tangan saya, tetapi cepat-cepat saya lepaskan. “ya sudah, ibu ambil saja, tidak usah dipikirkan!” saya berusaha menjelaskannya. “Pak kalau jas hujannya saya pakai bagaimana? Badan saya juga benar-benar kedinginan dan kasihan anak saya” kembali ibu tersebut bertanya dan sekarang membuat saya heran. Saya bingung untuk menjawabnya dan juga ragu memberikannya. Pikiran saya mulai bertanya-tanya, Apakah ibu ini berusaha memeras saya dengan apa yang ditampilkannya di hadapan saya? tapi saya entah mengapa saya benar-benar harus meng-ikhlas- kannya. Maka saya berikan raincoat saya dan kali ini saya hanya tersenyum tidak berkata sepatahpun.
Tiba tiba anaknya menangis dan semakin lama semakin kencang. Ibu tersebut sangat berusaha menghiburnya dan saya benar-benar bingung sekarang harus berbuat apa? Saya keluarkan handphone saya dan saya pinjamkan pada anak tersebut. Dia sedikit terhibur dengan handphone tersebut, mungkin karena lampunya yang menyala. Saya biarkan ibu tersebut menghibur anaknya memainkan handphone saya. Sementara itu saya berjalan agak menjauh dari mereka. Badan dan pikiran yang sudah lelah membuat saya benar-benar kembali tidak dapat berkonsentrasi. Mungkin sekitar 10 menit saya hanya diam di shelter tersebut memandangi lalu lalang kendaraan. Kemudian saya putuskan untuk segera pulang dan meninggalkan ibu dan anaknya tersebut. Saya ambil helm dan saya nyalakan motor, saya pamit dan memohon maaf kalau tidak bisa menemaninya. Saya jelaskan kalau isteri dan anak saya sudah menunggu dirumah. Ibu itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada saya.
Dia meminta no telpon rumah saya dan saya tidak menjawabnya, saya benar-benar lelah sekali dan saya berikan saja kartu nama saya. Sesaat kemudian saya lanjutkan perjalanan saya.
Saya hanya diam dan konsentrasi pada jalan yang saya lalui. Udara benar-benar terasa dingin apalagi saat itu saya tidak lagi mengenakan jaket dan raincoat ditambah gerimis kecil sepanjang jalan. Dan ketika sampai di depan garasi dan saya ingin menelpon memberitahukan ke isteri saya kalau saya sudah di depan rumah saya baru sadar kalau handphone saya tertinggal dan masih berada di tangan anak tadi. Saya benar-benar kesal dengan kebodohan saya. Sampai di dalam rumah saya berusaha menghubungi nomor handphone saya tapi hanya terdengar nada handphone dimatikan. “Gila.Saya benar-benar goblok, tidak lebih dari 30 menit saya kehilangan handphone dan semua didalamnya” dengan suara tinggi, saya katakan itu kepada isteri saya dan dia agak tekejut mendengarnya. Selanjutnya saya ceritakan pengalaman saya kepadanya. Isteri saya berusaha menghibur saya dan mengajak saya agar meng-ikhlaskan semuanya. “Mungkin Allah memang menggariskan jalan seperti ini. Sudahlah sana mandi dan shalat dulu, kalau perlu tambah shalat shunah-nya biar bisa lebih ikhlas” dia menjelaskan. Saya segera melakukannya dan tidur.
Keesokan paginya saya terpaksa berangkat kerja membawa mobil padahal hal ini, tidak terlalu saya suka. Saya selalu merasa banyak waktu terbuang jika bekerja membawa mobil ketimbang naik motor yang bisa lebih cepat mengatasi kemacetan. Kalaupun saya bawa motor saya khawatir hujan karena kebetulan saya tidak ada cadangan jaket dan raincoat juga sudah saya berikan kepada ibu dan anak tadi malam. Setelah mengantar isteri yang kerja di salah satu bank swasta di sekitar depok saya langsung menuju kantor tetapi pikiran saya terus melanglang buana terhadap kejadian tadi malam. Saya belum benar-benar meng-ikhlaskan kejadian tadi malam bahkan sesekali saya mengumpat dan mencaci ibu dan anak tersebut didalam hati karena telah menipu saya.
Sampai di kantor, saya kaget melihat sebuah bungkusan besar diselimuti kertas kado dan pita berada di atas meja kerja saya. Saya tanya ke office boy, siapa yang mengantar barang tersebut. Dia hanya menjawab dengan tersenyum kalau yang mengantar adalah supirnya ibu yang tadi malam, katanya bapak kenal dengannya setelah pertemuan semalam bahkan dia menambahkan kelihatannya dari orang berada karena mobilnya mercy yang bagus.
“Bapak selingkuh ya, pagi-pagi sudah dapat hadiah dari perempuan? tanyanya sedikit bercanda kepada saya. Saya hanya tersenyum dan saya menanyakan apakah dia ingat plat nomor mobil orang tersebut, office boy tersebut hanya menggelengkan kepala..
Segera saya buka kotak tersebut dan “Ya Allah, semua milik saya kembali. Jaket, raincoat, handphone, kartu nama dan uangnya. Yang membuat saya terkejut adalah uang yang dikembalikan sebesar 2 juta rupiah jauh melebihi uang yang saya berikan kepadanya. Dan juga selembar kertas yang tertulis ;
” Pak, terima kasih banyak atas pertolongannya tadi malam. Ini saya kembalikan semua yang saya pinjam dan maafkan jika saya tidak sopan. Kemarin saya sudah tidak tahan dan mencoba lari dari rumah setelah saya bertengkar hebat dengan suami saya karena beliau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan. Bodohnya, dompet saya hilang setelah saya berjalan-jalan dengan anak saya di Mall Cijantung. Sebenarnya saya semalam ingin melanjutkan perjalanan ke rumah kakak saya di depok, tetapi saya jadi bingung karena tidak ada lagi uang untuk ongkos makanya saya hanya berdiam di hate bis itu. Setelah saya bertemu dan melihat bapak tadi malam, saya baru menyadari bahwa apa yang suami saya lakukan adalah demi cinta dan masa depan isteri dan anaknya juga. Salam dari suami saya untuk bapak. Salam juga dari kami sekeluarga untuk anak-isteri bapak di rumah. Suami saya berharap, biarlah bapak tidak mengetahui identitas kami dan biarlah menjadi pelajaran kami berdua . Oh ya, maaf handphone bapak terbawa dan saya juga lupa mengembalikannya tadi malam karena saya sedang larut dalam kesedihan. Terima kasih.
Segera saya telpon isteri saya dan saya ceritakan semua yang ada dihadapan saya. Isteri saya merasa bersyukur dan meminta agar semua uangnya diserahkan saja ke mesjid terdekat sebagai amal ibadah keluarga tersebut.
from : milis crewkkn_ugmgorontal o@yahoogroups. com
Selasa malam (1 Februari 2005), Setelah hujan lebat mengguyur Jakarta, gerimis masih turun. Saya pacu motor dengan cepat dari kantor disekitar Blok-M menuju rumah di Cimanggis-Depok. Kerja penuh seharian membuat saya amat lelah hingga di sekitar daerah Cijantung mata saya sudah benar-benar tidak bisa dibuka lagi. Saya kehilangan konsentrasi dan membuat saya menghentikan motor dan melepas kepenatan di sebuah shelter bis di seberang Mal Cijantung. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 10.25 malam.
Keadaan jalan sudah lumayan sepi. Saya telpon isteri saya kalau saya mungkin agak terlambat dan saya katakan alasan saya berhenti sejenak.
Setelah saya selesai menelpon baru saya menyadari kalau disebelah saya ada seorang ibu muda memeluk seorang anak lelaki kecil berusia sekitar 2 tahun. Tampak jelas sekali mereka kedinginan. Saya terus memperhatikannya dan tanpa terasa airmata saya berlinang dan teringat anak saya (Naufal) yang baru berusia 14 bulan. Pikiran saya terbawa dan berandai-andai, “Bagaimana jadinya jika yang berada disitu adalah isteri dan anak saya?”
Tanpa berlama-lama saya dekati mereka dan saya berusaha menyapanya. ” Ibu,ibu,kalau mau ibu boleh ambil jaket saya, mungkin sedikit kotor tapi masih kering. Paling tidak anak ibu tidak kedinginan” Saya segera membuka raincoat dan jaket saya, dan langsung saya berikan jaket saya.
Tanpa bicara, ibu tersebut tidak menolak dan langsung meraih jaket saya. Pada saat itu saya baru sadar bahwa anak lelakinya benar-benar kedinginan dan giginya bergemeletuk.
“Tunggu sebentar disini bu!” pinta saya. Saya lari ke tukang jamu yang tidak jauh dari shelter itu dan saya meminta air putih hangat padanya. an Alhamdulillah, saya justeru mendapatkan teh manis hangat dari tukang jamu tersebut dan segera saya kembali memberikannya kepada ibu tersebut. “Ini bu,.. kasih ke anak ibu!” selanjutnya mereka meminumnya berdua.
Saya tunggu sejenak sampai mereka selesai. Saya hanya diam memandangi lalu lalang kendaraan yang lewat “Bapak, terima kasih banyak, mau menolong saya” sesaat kemudian ibu tersebut membuka percakapan. Ah, tidak apa-apa, ngomong-ngomong ibu pulang kemana? Tanya saya Saya tinggal di daerah Bintaro tapi…(dia menghentikan bicaranya), Bapak pulang bekerja ? dia balas bertanya.
“Ya” jawab saya singkat.
“Kenapa sampai larut malam pak, memangnya anak isteri bapak tidak menunggu? Tanyanya lagi. Saya diam sejenak karena agak terkejut dengan pertanyaannya.
“Terus terang bu, sebenarnya selama ini saya merasa bersalah karena terlalu sering meninggalkan mereka berdua. Tapi mau bilang apa, masa depan mereka adalah bagian dari tanggung jawab saya. Saya hanya berharap semoga Allah terus menjaga mereka ketika saya pergi.” Mendengar jawaban saya si ibu terisak, saya jadi serba salah. “Bu, maafkan saya kalau saya salah omong.
Pak kalau boleh saya minta uang seratus ribu, kalau bapak berkenan? Pintanya dengan sedih dan sopan. Airmatanya berlinang sambil mengencangkan pelukan ke anak lelakinya.
Karena perasaan bersalah, saya segera keluarkan uang limapuluh-ribuan 2 lembar dan saya berikan padanya. Dia berusaha meraih dan ingin mencium tangan saya, tetapi cepat-cepat saya lepaskan. “ya sudah, ibu ambil saja, tidak usah dipikirkan!” saya berusaha menjelaskannya. “Pak kalau jas hujannya saya pakai bagaimana? Badan saya juga benar-benar kedinginan dan kasihan anak saya” kembali ibu tersebut bertanya dan sekarang membuat saya heran. Saya bingung untuk menjawabnya dan juga ragu memberikannya. Pikiran saya mulai bertanya-tanya, Apakah ibu ini berusaha memeras saya dengan apa yang ditampilkannya di hadapan saya? tapi saya entah mengapa saya benar-benar harus meng-ikhlas- kannya. Maka saya berikan raincoat saya dan kali ini saya hanya tersenyum tidak berkata sepatahpun.
Tiba tiba anaknya menangis dan semakin lama semakin kencang. Ibu tersebut sangat berusaha menghiburnya dan saya benar-benar bingung sekarang harus berbuat apa? Saya keluarkan handphone saya dan saya pinjamkan pada anak tersebut. Dia sedikit terhibur dengan handphone tersebut, mungkin karena lampunya yang menyala. Saya biarkan ibu tersebut menghibur anaknya memainkan handphone saya. Sementara itu saya berjalan agak menjauh dari mereka. Badan dan pikiran yang sudah lelah membuat saya benar-benar kembali tidak dapat berkonsentrasi. Mungkin sekitar 10 menit saya hanya diam di shelter tersebut memandangi lalu lalang kendaraan. Kemudian saya putuskan untuk segera pulang dan meninggalkan ibu dan anaknya tersebut. Saya ambil helm dan saya nyalakan motor, saya pamit dan memohon maaf kalau tidak bisa menemaninya. Saya jelaskan kalau isteri dan anak saya sudah menunggu dirumah. Ibu itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada saya.
Dia meminta no telpon rumah saya dan saya tidak menjawabnya, saya benar-benar lelah sekali dan saya berikan saja kartu nama saya. Sesaat kemudian saya lanjutkan perjalanan saya.
Saya hanya diam dan konsentrasi pada jalan yang saya lalui. Udara benar-benar terasa dingin apalagi saat itu saya tidak lagi mengenakan jaket dan raincoat ditambah gerimis kecil sepanjang jalan. Dan ketika sampai di depan garasi dan saya ingin menelpon memberitahukan ke isteri saya kalau saya sudah di depan rumah saya baru sadar kalau handphone saya tertinggal dan masih berada di tangan anak tadi. Saya benar-benar kesal dengan kebodohan saya. Sampai di dalam rumah saya berusaha menghubungi nomor handphone saya tapi hanya terdengar nada handphone dimatikan. “Gila.Saya benar-benar goblok, tidak lebih dari 30 menit saya kehilangan handphone dan semua didalamnya” dengan suara tinggi, saya katakan itu kepada isteri saya dan dia agak tekejut mendengarnya. Selanjutnya saya ceritakan pengalaman saya kepadanya. Isteri saya berusaha menghibur saya dan mengajak saya agar meng-ikhlaskan semuanya. “Mungkin Allah memang menggariskan jalan seperti ini. Sudahlah sana mandi dan shalat dulu, kalau perlu tambah shalat shunah-nya biar bisa lebih ikhlas” dia menjelaskan. Saya segera melakukannya dan tidur.
Keesokan paginya saya terpaksa berangkat kerja membawa mobil padahal hal ini, tidak terlalu saya suka. Saya selalu merasa banyak waktu terbuang jika bekerja membawa mobil ketimbang naik motor yang bisa lebih cepat mengatasi kemacetan. Kalaupun saya bawa motor saya khawatir hujan karena kebetulan saya tidak ada cadangan jaket dan raincoat juga sudah saya berikan kepada ibu dan anak tadi malam. Setelah mengantar isteri yang kerja di salah satu bank swasta di sekitar depok saya langsung menuju kantor tetapi pikiran saya terus melanglang buana terhadap kejadian tadi malam. Saya belum benar-benar meng-ikhlaskan kejadian tadi malam bahkan sesekali saya mengumpat dan mencaci ibu dan anak tersebut didalam hati karena telah menipu saya.
Sampai di kantor, saya kaget melihat sebuah bungkusan besar diselimuti kertas kado dan pita berada di atas meja kerja saya. Saya tanya ke office boy, siapa yang mengantar barang tersebut. Dia hanya menjawab dengan tersenyum kalau yang mengantar adalah supirnya ibu yang tadi malam, katanya bapak kenal dengannya setelah pertemuan semalam bahkan dia menambahkan kelihatannya dari orang berada karena mobilnya mercy yang bagus.
“Bapak selingkuh ya, pagi-pagi sudah dapat hadiah dari perempuan? tanyanya sedikit bercanda kepada saya. Saya hanya tersenyum dan saya menanyakan apakah dia ingat plat nomor mobil orang tersebut, office boy tersebut hanya menggelengkan kepala..
Segera saya buka kotak tersebut dan “Ya Allah, semua milik saya kembali. Jaket, raincoat, handphone, kartu nama dan uangnya. Yang membuat saya terkejut adalah uang yang dikembalikan sebesar 2 juta rupiah jauh melebihi uang yang saya berikan kepadanya. Dan juga selembar kertas yang tertulis ;
” Pak, terima kasih banyak atas pertolongannya tadi malam. Ini saya kembalikan semua yang saya pinjam dan maafkan jika saya tidak sopan. Kemarin saya sudah tidak tahan dan mencoba lari dari rumah setelah saya bertengkar hebat dengan suami saya karena beliau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan. Bodohnya, dompet saya hilang setelah saya berjalan-jalan dengan anak saya di Mall Cijantung. Sebenarnya saya semalam ingin melanjutkan perjalanan ke rumah kakak saya di depok, tetapi saya jadi bingung karena tidak ada lagi uang untuk ongkos makanya saya hanya berdiam di hate bis itu. Setelah saya bertemu dan melihat bapak tadi malam, saya baru menyadari bahwa apa yang suami saya lakukan adalah demi cinta dan masa depan isteri dan anaknya juga. Salam dari suami saya untuk bapak. Salam juga dari kami sekeluarga untuk anak-isteri bapak di rumah. Suami saya berharap, biarlah bapak tidak mengetahui identitas kami dan biarlah menjadi pelajaran kami berdua . Oh ya, maaf handphone bapak terbawa dan saya juga lupa mengembalikannya tadi malam karena saya sedang larut dalam kesedihan. Terima kasih.
Segera saya telpon isteri saya dan saya ceritakan semua yang ada dihadapan saya. Isteri saya merasa bersyukur dan meminta agar semua uangnya diserahkan saja ke mesjid terdekat sebagai amal ibadah keluarga tersebut.
from : milis crewkkn_ugmgorontal o@yahoogroups. com
KISAH CINTA YANG BENER MENGHARUKAN
Untuk Sahabat2ku, ini sebuah kisah menyentuh hati dalam foto yang nyata.
Tuhan itu maha adil dan maha penyayang, Kisah seorang suami istri
dalam keluarga yang sangat sederhana, melihat rata2 sosok laki nya itu
bisa dinilai seorang pria yang cukup sempurna terutama dalam
penampilannya, tapi dia mempunyai seorang istri yang mempunyai kelainan
dalam fisiknya, dimana wanita tersebut tidak mempunyai kaki sama
sekali total dai ujung kaki hingga ujung paha bahkan wanita itu tidak
memiliki
sama sekali pinggul (bagian dari pangkal paha hingga batas pinggang), jadi
sulit skali bila duduk karena tida memiliki alas dibawah pinggang tsb.,
tapi kebesaran Tuhan tentu lain, wanita tersebit memiliki suami yang
cukup ganteng, masih muda dan sangat cukup sempurna mau memiliki dan
mengasihi seorang wanita yang mempunyai cacat fisik bawaan. mereka
sekarang dikaruniai dua orang anak yang sangat sempurna dan lucu sekali.
Silahkan anda menyimak satu persatu foto2 keluarga tersebut tentu saya melihatnya dengan hati sangat haru.DARI BERBAGAI SUMBER
Tuhan itu maha adil dan maha penyayang, Kisah seorang suami istri
dalam keluarga yang sangat sederhana, melihat rata2 sosok laki nya itu
bisa dinilai seorang pria yang cukup sempurna terutama dalam
penampilannya, tapi dia mempunyai seorang istri yang mempunyai kelainan
dalam fisiknya, dimana wanita tersebut tidak mempunyai kaki sama
sekali total dai ujung kaki hingga ujung paha bahkan wanita itu tidak
memiliki
sama sekali pinggul (bagian dari pangkal paha hingga batas pinggang), jadi
sulit skali bila duduk karena tida memiliki alas dibawah pinggang tsb.,
tapi kebesaran Tuhan tentu lain, wanita tersebit memiliki suami yang
cukup ganteng, masih muda dan sangat cukup sempurna mau memiliki dan
mengasihi seorang wanita yang mempunyai cacat fisik bawaan. mereka
sekarang dikaruniai dua orang anak yang sangat sempurna dan lucu sekali.
Silahkan anda menyimak satu persatu foto2 keluarga tersebut tentu saya melihatnya dengan hati sangat haru.DARI BERBAGAI SUMBER
::::::::::::::::::RENUNGKANLAH:::::::::::::::::::::
Ucapanmu Adalah Menggambarkan Nilai Dan Kualitas Dari Dirimu,Maka"Buatlah Lidahmu Semanis Madu Dan Se-Segar Air Pegunungan"
Tatapan Matamu Menggambarkan Keberanian,Kejujuran,Dan Ke-Ikhlasan-mu
Menghadapi Segala Hal,Maka"Buatlah Matamu Se-Tenang Dan Sedalam Lautan
Yang Luas Yang Dengan Tenang Menampung Semua Yg Ada Di Langit Dan Di
Bumi Yang Di Alirkan Kepadanya"
Matamu Adalah Anugerah Suci Illahi Yang Memancarkan Keindahan Dan
...Keagungan Alam,Maka"Buatlah Matamu Sejernih Embun Pagi, Dan Jangan Kau
Percikan Kotoran Dan Dosa Kedalam-nya
Lihatlah Betapa Sempurna Tuhan Menciptakan Tangan-Tanganmu,Karena Dia Hendak Mewakilkan Pekerjaan-Nya Melalui Tangan-Tanganmu,Maka"Jangan Gunakan Tangan-Tanganmu Untuk Mencuri Apapun Dari Kehidupan Ini"
Memahami Dan Mendengarkan Suara Hati N...urani Dan Perasaan Bukanlah Bidang Para Pembuat Syair Dan Puisi Romantis Atau Kaum Feminim Saja,Hatinurani Atau Intuisi Adalah Pintu Gerbang Antara Yang Nampak Mata Dengan Yang Tak Nampak,Keberadaan Manusia Juga Berdiri Disana.
Nalar Logika Dan Intuisi Adalah Ibarat Air Dan Gelas-nya(Tempatnya),Maka Memperhatikan Intuisi Adalah Sama Penting Di Banding Rasio Logika,Jika Orang Hanya Memperhatikan Secara Dominan Salah Satunya,Maka Ketidak Seimbangan Dalam Segala Hal Akan Selalu Terjadi,Dan Efeknya Adalah Penderitaan,Kesedihan,Kegagalan,Dan Kesesatan.
Tatapan Matamu Menggambarkan Keberanian,Kejujuran,Dan Ke-Ikhlasan-mu
Menghadapi Segala Hal,Maka"Buatlah Matamu Se-Tenang Dan Sedalam Lautan
Yang Luas Yang Dengan Tenang Menampung Semua Yg Ada Di Langit Dan Di
Bumi Yang Di Alirkan Kepadanya"
Matamu Adalah Anugerah Suci Illahi Yang Memancarkan Keindahan Dan
...Keagungan Alam,Maka"Buatlah Matamu Sejernih Embun Pagi, Dan Jangan Kau
Percikan Kotoran Dan Dosa Kedalam-nya
Lihatlah Betapa Sempurna Tuhan Menciptakan Tangan-Tanganmu,Karena Dia Hendak Mewakilkan Pekerjaan-Nya Melalui Tangan-Tanganmu,Maka"Jangan Gunakan Tangan-Tanganmu Untuk Mencuri Apapun Dari Kehidupan Ini"
Memahami Dan Mendengarkan Suara Hati N...urani Dan Perasaan Bukanlah Bidang Para Pembuat Syair Dan Puisi Romantis Atau Kaum Feminim Saja,Hatinurani Atau Intuisi Adalah Pintu Gerbang Antara Yang Nampak Mata Dengan Yang Tak Nampak,Keberadaan Manusia Juga Berdiri Disana.
Nalar Logika Dan Intuisi Adalah Ibarat Air Dan Gelas-nya(Tempatnya),Maka Memperhatikan Intuisi Adalah Sama Penting Di Banding Rasio Logika,Jika Orang Hanya Memperhatikan Secara Dominan Salah Satunya,Maka Ketidak Seimbangan Dalam Segala Hal Akan Selalu Terjadi,Dan Efeknya Adalah Penderitaan,Kesedihan,Kegagalan,Dan Kesesatan.
Cinta yang Buta vs Cinta yang Melihat
Rasa cinta di dalam hati kadang kala membuat kita lupa akan segala hal yang ada dikenyataan kita, kadang pula kita memaknai cinta sebagai hal yang lumrah dan wajar bagi kita. Tetapi pada hakikatnya cinta adalah rahmat dari Allah SWT. dan merupakan salah satu nikmat-Nya yang paling besar bagi diri kita sebagai seorang hamba Allah SWT. oleh karena itu jagalah cinta, jangan sekali-kali engkau nodai cinta yang suci ini wahai Bani Adam. Dan jagalah ia jangan sampai hilang di telan oleh lumpur hidup yang siap menelan kapan saja.
Rasa cinta ada pada hati setiap manusia, hewan, bahkan tumbuhan sekali pun. Seandainya makhluk Allah SWT. selain Bani Adam bisa berbicara mungkin ia akan berkata "Aku mencintaimu", kata cinta ini sungguh sangat fenomenal dan luar biasa efeknya. Dengan kata cinta orang bisa menangis, dengan kata cinta orang bisa bahagia, bahkan karena cinta nyawa pun hilang.
Ketika rasa cinta meresap ke dalam hati yang masuk melalui pori-pori tubuh sehingga buluk kuduk pun berdiri tegak, dikarenakan hebatnya perkataan cinta maka kita pun akan terperana dengan kehebatan kata cinta itu. Itulah fenomena yang terjadi ketika seoarang jatuh cinta.
Orang yang sedang bercinta akan merasakan indahnya dunia ini, sehingga ada jargon "dunia hanya milik berdua", kata-kata ini mungkin bisa dikatakan lucu bagi sebagian orang, karena kata ini mustahil terjadi, tetapi bagi orang yang sedang jatuh cinta maka semuanya bisa terjadi walaupun pada hakikatnya tidak akan terjadi. Hal ini berkaitan langsung dengan jargon "cinta itu buta" kata ini di satu sisi mendukung adanya kata "dunia hanya milik berdua" tapi di sisi yang lain perkataan "cinta itu buta" sebuah ungkapan yang mengarah negatif, artinya kenapa dia mengatakan dunia milik kita berdua? karena dia buta, tetapi buta di sini dalam tanda kutip yaitu buta karena cinta yang semu.
Lalu cinta apakah yang dapat melihat tetapi dunia milik kita bersama? Jawabannya mahabbah fillah (cinta karena Allah).
Inilah konsep cinta yang sesungguhnya, inilah konsep cinta yang kekal, inilah konsep cinta yang abadi, dan inilah konsep yang akan menolong kita dari kengerian hari kiamat. Karena mahabbah fillah adalah salah satu tanda orang yang mendapatkan naungan pada hari kiamat ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah.
Oleh karena itu, kita mencintai sesuatu apapun baik kekasih, guru, sahabat, teman, orang tua, hewan peliharaan dan lain sebagainya hendaknya dikarenakan Allah SWT, agar cinta kita itu di nilai ibadah. Bukan kah niat itu sangat berpengaruh dalam perbuatan kita apalagi kita sebagai manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT. untuk beribadah oleh karena itu agar semuanya ibadah diniatkan kerena Allah SWT. inilah yang di sebut dengan mahabbah fillah (cinta karena Allah)
Jikalau cinta sudah di rasuki oleh kata "karena Allah" maka sungguh nikmat dan begitu syahdunya. Apalagi cinta ini dimaksudkan mencintai makhluk Allah SWT. yang sudah barang tentu fana yang tidak kekal, maka kita pun akan berpisah dengan sesuatu yang kita cintai itu karena ada sebuah perkataan "ada pertemuan dan pasti ada perpisahan", tetapi bagi orang yang sudah di rasuki oleh kata "karena Allah" maka ia tidak akan kecewa dan tidak akan menyesal yang berlarut. Cinta yang dikarenakan Allah SWT. akan memegang prinsip "cintailah kekasihmu jangan berlebihan" karena cinta yang hakiki dan yang sebenarnya adalah cinta kepada penciptanya.
Apalagi di tambah dengan kata-kata "dunia milik bersama" , sungguh indahnya muslim, kita di perintahkan untuk saling menasihati dan saling mengingatkan, karena dunia ini milik kita bersama yang menjadi sarana mengumpulkan bekal yang banyak untuk perjalanan yang jauh, lebih jauh lagi dari pada perjalanan dari bumi ke planet pluto. Bersyukurlah wahai Muslim dan Muslimah.
Marilah untuk merubah konsepsi kita dari cinta buta yang milik berdua kepada cinta yang melihat yang milik bersama, karena alangkah indahnya saat hati ini melihat dan mengajak bersama-sama untuk menuju surga-Nya Allah SWT. yang kekal dan Abadi.
**************************************************************************************
Sense of love in our hearts sometimes make us forget that there are things in our reality, sometimes we also interpret love as a normal and natural for us. But the essence of love is a blessing from Allah SWT. and is one of his most enjoyable big for us as a servant of Allah SWT. therefore keep the love, do not ever give you the love of this sacred spot, O Children of Adam. And he awoke do not lose the suit by the mud of life who are ready to swallow at any time.
Her love is in every human heart, animals, plants and even once. If creatures of Allah. Children of Adam can speak other than maybe he'll say "I love you", the word love was so phenomenal and incredible effects. With words of love people can cry, with words of love one can be happy, even the love life is lost.
When the feeling seeps into the heart of love that go through the pores of the body so buluk neck stood up straight, because the wonderful words of love then we would be surprised with the greatness of that love words. That is a phenomenon that occurs when someone falls in love.
People who are having sex will feel the beauty of this world, so there is a motto of "the world's only two", these words may be said to funny for some people, because the word is impossible, but for those who are in love then everything can happen even if essentially not going to happen. This deals directly with the motto of "love is blind" was the word on one side supports the existence of the word "world's only two" but on the other side it says "love is blind" an expression that lead is negative, meaning that why he says the world belongs to us both ? because he was blind, but blind in quotation marks here are blinded by the false love.
Then love if that could see but the world is ours together? The answer Mahabbah Allah (love for God).
This is the concept of real love, this is the concept of eternal love, this is the concept of eternal love, and this concept will help us from something that makes affraid on the Day of Judgement. Because Mahabbah Allah is a sign of people who get the shade on the Day of Resurrection when there is no shade except the shade of Allah.
Therefore, we love nothing better lover, teacher, friend, friends, parents, pets and so forth should be due to Allah, so that our love was in the value of worship. Not if the intention was very influential in our actions more than anything else we as humans created by Allah SWT. for worship is therefore intended that all worship Allah SWT. this is called the Mahabbah Allah (love for God)
If love is in accessible by the word "Allah" is so delicious and so solemn. Moreover, this love was meant to love the creatures of Allah SWT. which is certainly not eternal, mortal, then we will part with something that we love it because there is a saying "there was a meeting and there must be separation", but for people who are already entered by the word "Allah" and he shall not disappointed and will not be sorry to go on. Love that is due to Allah SWT. will uphold the principle of "love your lover do not be excessive" because the love is real and true love with his creator.
Moreover, added with the words "world of the commons", really beautiful Muslims, we are commanded to exhort each other and remind each other, because this world belongs to our common stock that becomes a means to collect a lot of long distance trip, further than travel from Earth to the planet Pluto. Be thankful, O Muslims and Muslim.
Come to alter our conception of love that's blind to the love that saw both of which belong together, because what a wonderful time seeing and taking care of this together for him to Allah's paradise. the eternal and the immortal.
Rasa cinta ada pada hati setiap manusia, hewan, bahkan tumbuhan sekali pun. Seandainya makhluk Allah SWT. selain Bani Adam bisa berbicara mungkin ia akan berkata "Aku mencintaimu", kata cinta ini sungguh sangat fenomenal dan luar biasa efeknya. Dengan kata cinta orang bisa menangis, dengan kata cinta orang bisa bahagia, bahkan karena cinta nyawa pun hilang.
Ketika rasa cinta meresap ke dalam hati yang masuk melalui pori-pori tubuh sehingga buluk kuduk pun berdiri tegak, dikarenakan hebatnya perkataan cinta maka kita pun akan terperana dengan kehebatan kata cinta itu. Itulah fenomena yang terjadi ketika seoarang jatuh cinta.
Orang yang sedang bercinta akan merasakan indahnya dunia ini, sehingga ada jargon "dunia hanya milik berdua", kata-kata ini mungkin bisa dikatakan lucu bagi sebagian orang, karena kata ini mustahil terjadi, tetapi bagi orang yang sedang jatuh cinta maka semuanya bisa terjadi walaupun pada hakikatnya tidak akan terjadi. Hal ini berkaitan langsung dengan jargon "cinta itu buta" kata ini di satu sisi mendukung adanya kata "dunia hanya milik berdua" tapi di sisi yang lain perkataan "cinta itu buta" sebuah ungkapan yang mengarah negatif, artinya kenapa dia mengatakan dunia milik kita berdua? karena dia buta, tetapi buta di sini dalam tanda kutip yaitu buta karena cinta yang semu.
Lalu cinta apakah yang dapat melihat tetapi dunia milik kita bersama? Jawabannya mahabbah fillah (cinta karena Allah).
Inilah konsep cinta yang sesungguhnya, inilah konsep cinta yang kekal, inilah konsep cinta yang abadi, dan inilah konsep yang akan menolong kita dari kengerian hari kiamat. Karena mahabbah fillah adalah salah satu tanda orang yang mendapatkan naungan pada hari kiamat ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah.
Oleh karena itu, kita mencintai sesuatu apapun baik kekasih, guru, sahabat, teman, orang tua, hewan peliharaan dan lain sebagainya hendaknya dikarenakan Allah SWT, agar cinta kita itu di nilai ibadah. Bukan kah niat itu sangat berpengaruh dalam perbuatan kita apalagi kita sebagai manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT. untuk beribadah oleh karena itu agar semuanya ibadah diniatkan kerena Allah SWT. inilah yang di sebut dengan mahabbah fillah (cinta karena Allah)
Jikalau cinta sudah di rasuki oleh kata "karena Allah" maka sungguh nikmat dan begitu syahdunya. Apalagi cinta ini dimaksudkan mencintai makhluk Allah SWT. yang sudah barang tentu fana yang tidak kekal, maka kita pun akan berpisah dengan sesuatu yang kita cintai itu karena ada sebuah perkataan "ada pertemuan dan pasti ada perpisahan", tetapi bagi orang yang sudah di rasuki oleh kata "karena Allah" maka ia tidak akan kecewa dan tidak akan menyesal yang berlarut. Cinta yang dikarenakan Allah SWT. akan memegang prinsip "cintailah kekasihmu jangan berlebihan" karena cinta yang hakiki dan yang sebenarnya adalah cinta kepada penciptanya.
Apalagi di tambah dengan kata-kata "dunia milik bersama" , sungguh indahnya muslim, kita di perintahkan untuk saling menasihati dan saling mengingatkan, karena dunia ini milik kita bersama yang menjadi sarana mengumpulkan bekal yang banyak untuk perjalanan yang jauh, lebih jauh lagi dari pada perjalanan dari bumi ke planet pluto. Bersyukurlah wahai Muslim dan Muslimah.
Marilah untuk merubah konsepsi kita dari cinta buta yang milik berdua kepada cinta yang melihat yang milik bersama, karena alangkah indahnya saat hati ini melihat dan mengajak bersama-sama untuk menuju surga-Nya Allah SWT. yang kekal dan Abadi.
**************************************************************************************
Sense of love in our hearts sometimes make us forget that there are things in our reality, sometimes we also interpret love as a normal and natural for us. But the essence of love is a blessing from Allah SWT. and is one of his most enjoyable big for us as a servant of Allah SWT. therefore keep the love, do not ever give you the love of this sacred spot, O Children of Adam. And he awoke do not lose the suit by the mud of life who are ready to swallow at any time.
Her love is in every human heart, animals, plants and even once. If creatures of Allah. Children of Adam can speak other than maybe he'll say "I love you", the word love was so phenomenal and incredible effects. With words of love people can cry, with words of love one can be happy, even the love life is lost.
When the feeling seeps into the heart of love that go through the pores of the body so buluk neck stood up straight, because the wonderful words of love then we would be surprised with the greatness of that love words. That is a phenomenon that occurs when someone falls in love.
People who are having sex will feel the beauty of this world, so there is a motto of "the world's only two", these words may be said to funny for some people, because the word is impossible, but for those who are in love then everything can happen even if essentially not going to happen. This deals directly with the motto of "love is blind" was the word on one side supports the existence of the word "world's only two" but on the other side it says "love is blind" an expression that lead is negative, meaning that why he says the world belongs to us both ? because he was blind, but blind in quotation marks here are blinded by the false love.
Then love if that could see but the world is ours together? The answer Mahabbah Allah (love for God).
This is the concept of real love, this is the concept of eternal love, this is the concept of eternal love, and this concept will help us from something that makes affraid on the Day of Judgement. Because Mahabbah Allah is a sign of people who get the shade on the Day of Resurrection when there is no shade except the shade of Allah.
Therefore, we love nothing better lover, teacher, friend, friends, parents, pets and so forth should be due to Allah, so that our love was in the value of worship. Not if the intention was very influential in our actions more than anything else we as humans created by Allah SWT. for worship is therefore intended that all worship Allah SWT. this is called the Mahabbah Allah (love for God)
If love is in accessible by the word "Allah" is so delicious and so solemn. Moreover, this love was meant to love the creatures of Allah SWT. which is certainly not eternal, mortal, then we will part with something that we love it because there is a saying "there was a meeting and there must be separation", but for people who are already entered by the word "Allah" and he shall not disappointed and will not be sorry to go on. Love that is due to Allah SWT. will uphold the principle of "love your lover do not be excessive" because the love is real and true love with his creator.
Moreover, added with the words "world of the commons", really beautiful Muslims, we are commanded to exhort each other and remind each other, because this world belongs to our common stock that becomes a means to collect a lot of long distance trip, further than travel from Earth to the planet Pluto. Be thankful, O Muslims and Muslim.
Come to alter our conception of love that's blind to the love that saw both of which belong together, because what a wonderful time seeing and taking care of this together for him to Allah's paradise. the eternal and the immortal.
*** Anda Hamba ALLAH SWt Atau Budak Syetan?? ***
Jika ada seseorang yang bertanya kepada anda, aku dan kita.hamba ALLAH atau budak syetan, jawaban yang diberikan pasti mengakunya hamba ALLAH.bahkan kalau ada orang lain mengatakan anda, aku ataupun kita budak syetan,pasti anda, aku ataupun kita akan marah dan tidak suka dikatakan budak syetan.tapi tahukah anda, aku ataupun kita.............kalau mengaku menjadi hamba ALLAH tentunya harus patuh pada perintah ALLAH
Renungkanlah........
Sholat adalah perintah ALLAH.meninggalkan sholat adalah perintah Syetan.
Sudahkah anda, aku ataupun kita melaksanakan Sholat ?
a. Jika anda, aku ataupun kita melaksanakan sholat berarti menjalankan perintah ALLAHjika menjalankan perintah ALLAH berarti patuh kepada ALLAHyang patuh kepada ALLAH berarti..... HAMBA ALLAH
b. Bagaimana jika anda, aku ataupun kita tidak Sholat ?Meninggalkan sholat adalah bujukan, rayuan, godaan bahkan perintah syetanartinya bila kita tidak sholat kita cenderung patuh kepada syetankalau udah patuh pada syetan berarti ...............BUDAK SYETAN
Artinya " Bila kita masih belum Sholat, Sholatnya masih bolong-bolong,Sholatnya masih satu kali dalam satu jumat, atau sholatnya satu kali dalam satu tahun,Jangan ngaku-ngkaunya jadi HAMBA ALLAH"
Enak benar Sdr, ngakunya jadi hamba ALLAH tapi yang dikerjakan perintah Syetan...........
sekarang renungkan jawabannya....
siapakah anda, aku ataupun kita ?????
HAMBA ALLAH atau Budak Syetan ??????????????????????
Renungkanlah........
Sholat adalah perintah ALLAH.meninggalkan sholat adalah perintah Syetan.
Sudahkah anda, aku ataupun kita melaksanakan Sholat ?
a. Jika anda, aku ataupun kita melaksanakan sholat berarti menjalankan perintah ALLAHjika menjalankan perintah ALLAH berarti patuh kepada ALLAHyang patuh kepada ALLAH berarti..... HAMBA ALLAH
b. Bagaimana jika anda, aku ataupun kita tidak Sholat ?Meninggalkan sholat adalah bujukan, rayuan, godaan bahkan perintah syetanartinya bila kita tidak sholat kita cenderung patuh kepada syetankalau udah patuh pada syetan berarti ...............BUDAK SYETAN
Artinya " Bila kita masih belum Sholat, Sholatnya masih bolong-bolong,Sholatnya masih satu kali dalam satu jumat, atau sholatnya satu kali dalam satu tahun,Jangan ngaku-ngkaunya jadi HAMBA ALLAH"
Enak benar Sdr, ngakunya jadi hamba ALLAH tapi yang dikerjakan perintah Syetan...........
sekarang renungkan jawabannya....
siapakah anda, aku ataupun kita ?????
HAMBA ALLAH atau Budak Syetan ??????????????????????
*** Miskin Dan Taqwa ***
Ketika sore menjelang maghrib, sebuah keluarga yang akan berbuka, tetapi mereka hanya dapat duduk, termangu. Sang ayah, hanya dapat memandangi keluarganya, isteri, anak, dan seorang cucunya. Keluarga itu tidak jauh dari Jakarta. Seperti sedang bingung. Karena, nyaris tak ada hidangan yang dapat di santap, saat berbuka. Itu peristiwa Ramadhan tahun lalu, sebuah keluarga yang kurang berhasil dalam hidupnya.
Maghrib, keluarga yang miskin itu, hanyalah dapat menikmati hidangan, singkong rebus, dan tempe. Masing-masing hanyalah makan tiga potong singkong dan sepotong tempe. Barangkali itulah hidangan satu-satunya yang dinikmatinya saat berbuka.
Kehidupan memang tidak ramah bagi orang-orang yang miskin diperkotaan. Kehidupan mereka tentu sangat berbeda, terutama bagi mereka yang dapat menikmati buka puasa di hotel-hotel yang mewah, yang menyajikan bebagai menu.
Entah sudah berubah atau belum nasib keluarga itu? Mungkin tidak, dan tetap miskin. Karena, kepala keluarga itu, hanyalah seorang kuli galian, yang tidak mungkin nasibnya dapat berubah dengan mendadak. Tetap saja. Setiap pagi berjalan kaki mengelilingi komplek, dan terkadang duduk dipinggir jalan, menunggu siapa yang saja akan memperkerjakannya. Terkadang, seharian tidak ada yang mengajak bekerja. Entah bagaimana nasib selanjutnya.
Hanya saja seperti yang pernah diucapkannya, kehidupan yang dialami itu sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Nasibnya tak hendak berubah. Isterinya menjadi buruh cuci, di tetangganya dengan gaji Rp 300.000 rupiah setiap bulan. Tidak cukup untuk membiayai anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SD. Menantunya seorang buruh, yang baru saja terkena PHK, dan belum mendapatkan pekerjaaan lagi. Sekarang pabrik-pabrik sangat jarang mau menerima pekerja laki.
Suatu malam menjelang pukul 03.00 dini hari, saat akan melakukan sahur, ibunya hanya mampu menyuguhkan menu yang tetap, singkong dan tempe, bagi mereka yang berlima. Tentunya, mereka harus tetap berpuasa, dan menahan keinginan untuk makan yang lebih enak, seperti telur dan daging.
Kehidupan keluarga itu, hanya dapat memakan daging, barangkali hanyalah setahun sekali, saat di bulan haji, yaitu Idul 'Adha. Tetangganya masih ada yang berbaik hati, memberikan daging korban. Selebihnya tidak pernah lagi merasakan daging.
Entahlah bagaimana kehidupan di bulan Ramadhan tahun ini? Keluarga itu sangat bersahaja. Kehidupan yang dihadapinya penuh dengan derita. Keluarga itu tidak berpendidikan. Anak-anaknya hanyalah lulusan SMP atau SD. Anaknya yang baru lulus SMP, bekerja di sebuah loundry (tempat perusahaan cuci/strika), sehari hanya digaji Rp 10.000 rupiah. Terus setiap hari disuruh mencuci karpet. Tidak kuat pisiknya, dan akhirnya keluar dari tempat kerjanya. Anak perempuannya dipecat dari pabrik, karena tidak masuk kerja, gara-gara anaknya yang masih kecil sakit.
Seperti sudah menjadi rutinitas setiap tahun menjelang Ramadhan, semua harga kebutuhan pokok langsung melambung. Tidak ada kebutuhan pokok, yang harganya stabil. Semua naik. Apalagi, sekarang ini kenaikan itu dipicu dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), dan para penimbun dan pengusaha dengan sikapnya yang mereka miliki, sudah menaikkan harga-harga yang ada. Kenaikkan TDL itu menjadi dasar alasan mereka untuk menaikkan harga-harga kebutuhan pokok. Semuanya mencekik rakyat kecil, yang tanpa penghasilan yang jelas.
Tetapi, semuanya masa bodoh, tidak peduli, dan kehidupan tetap berlangsung. Orang kaya dengan gaya hidupnya sendiri. Tetap menikmati gaya hidup kelas tinggi, di hotel, cape, apartemen, dan hidangan yang serba mewah, bahkan makanan mereka tersisa, dan dibuang, dan menjadi rebutan orang-orang miskin, yang mencari sisa-sisa makanan di bak-bak sampah.
Negeri yang tidak memiliki belas kasihan kepada orang-orang miskin, dan membiarkan orang-orang miskin dengan kehidupannya sendiri. Kembali mereka menjelang Ramadhan hanya dapat menikmati singkong dan tempe, yang mereka gunakan berbuka dan sahur.
Ketakwaanlah yang membangkitkan hati sehingga bisa dan mampu melaksanakan kewajiban puasa. Taqwa juga yang menjaga hati dari kemaksiatan yang merusak puasa. Taqwa manjadi tujuan akhir dari jiwa dan puasa merupakan jalan menujunya. Inilah ungkapan indah al-Quran dengan kalimat la allakum tattaqun (agar kamu menjadi orang yang bertakwa).Ibadah puasa menjadi titian menuju dermaga takwa. Ketakwaan merupakan jelmaan dari bentuk pengakuan akan status kehambaan seorang manusia kepada Tuhan. Ketakwaan merupakan pakaian dan keimanan, karena iman tidak akan memiliki nilai, bobot, dan makna apa pun jika tidak ditutupi dengan busana taqwa. Di sinilah tepatnya ungkapan al-iman uryan walibasuhu al-taqwa (iman itu telanjang dan busananya adalah takwa). Dengan demikian, para ulama mendefinisikan takwa menjadi kepatuhan, dalam menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Puasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari takwa yang terakumulasi dari terjemahan titah transendental Tuhan. Secara etimologi (lughawi), puasa (al-shaum) memiliki arti al-imsak (menahan). Pengertian spesifiknya (istilah) adalah menahan diri dari makan dan minum dan segala yang membatalkan puasa, dari mulai terbit fajar hingga tenggelamnya mentari. Ini artinya, berpuasa adalah usaha menahan diri dari perilaku konsumtif yang terlambangkan oleh perut dan tenggorokan.
Puasa adalah pengendalian diri sikap hedonistis dan berlebihan, yang tersimbol dari keinginan nafsu yang tidak bermuara. Adalah maklum bahwa segala keinginan perut jelas tak mungkin untuk dibatasi, karena Rasul sendiri sudah menganalogikan perut dengan bumi. Jika bumi menerima segala apa pun yang tertumpah di atasnya, perut juga menampung apa saja yang dimasukkan ke dalamnya.
Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Minhaj al-Abidin menulis, perumpamaan yang indah tentang urgensi mengendalikan perut. al-Ghazali mengulas ungkapan teks hadits yang disabdakan Rasul, "Jangan matikan hatimu dengan banyak mengkonsumsi makanan dan minuman, karena hati akan mati seperti tanaman yang mati karena kebanyakan air siraman".
Dari sabda Rasul ini, para shalihin (orang-orang saleh) mengumpamakan lambung seperti kuali yang berada di bawah hati. Kuali itu selalu mendidih dan asapnya menerpa hati. Jika kebanyakan asap yang menyelimuti hati, ia akan mengeruh dan menghitam. Jika hati selalu keruh dan hitam, kejahatan menjadi kawan sejolinya. Syahwat duniawi menutupi gumpalan hati hingga mematikan nurani.
Maghrib, keluarga yang miskin itu, hanyalah dapat menikmati hidangan, singkong rebus, dan tempe. Masing-masing hanyalah makan tiga potong singkong dan sepotong tempe. Barangkali itulah hidangan satu-satunya yang dinikmatinya saat berbuka.
Kehidupan memang tidak ramah bagi orang-orang yang miskin diperkotaan. Kehidupan mereka tentu sangat berbeda, terutama bagi mereka yang dapat menikmati buka puasa di hotel-hotel yang mewah, yang menyajikan bebagai menu.
Entah sudah berubah atau belum nasib keluarga itu? Mungkin tidak, dan tetap miskin. Karena, kepala keluarga itu, hanyalah seorang kuli galian, yang tidak mungkin nasibnya dapat berubah dengan mendadak. Tetap saja. Setiap pagi berjalan kaki mengelilingi komplek, dan terkadang duduk dipinggir jalan, menunggu siapa yang saja akan memperkerjakannya. Terkadang, seharian tidak ada yang mengajak bekerja. Entah bagaimana nasib selanjutnya.
Hanya saja seperti yang pernah diucapkannya, kehidupan yang dialami itu sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Nasibnya tak hendak berubah. Isterinya menjadi buruh cuci, di tetangganya dengan gaji Rp 300.000 rupiah setiap bulan. Tidak cukup untuk membiayai anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SD. Menantunya seorang buruh, yang baru saja terkena PHK, dan belum mendapatkan pekerjaaan lagi. Sekarang pabrik-pabrik sangat jarang mau menerima pekerja laki.
Suatu malam menjelang pukul 03.00 dini hari, saat akan melakukan sahur, ibunya hanya mampu menyuguhkan menu yang tetap, singkong dan tempe, bagi mereka yang berlima. Tentunya, mereka harus tetap berpuasa, dan menahan keinginan untuk makan yang lebih enak, seperti telur dan daging.
Kehidupan keluarga itu, hanya dapat memakan daging, barangkali hanyalah setahun sekali, saat di bulan haji, yaitu Idul 'Adha. Tetangganya masih ada yang berbaik hati, memberikan daging korban. Selebihnya tidak pernah lagi merasakan daging.
Entahlah bagaimana kehidupan di bulan Ramadhan tahun ini? Keluarga itu sangat bersahaja. Kehidupan yang dihadapinya penuh dengan derita. Keluarga itu tidak berpendidikan. Anak-anaknya hanyalah lulusan SMP atau SD. Anaknya yang baru lulus SMP, bekerja di sebuah loundry (tempat perusahaan cuci/strika), sehari hanya digaji Rp 10.000 rupiah. Terus setiap hari disuruh mencuci karpet. Tidak kuat pisiknya, dan akhirnya keluar dari tempat kerjanya. Anak perempuannya dipecat dari pabrik, karena tidak masuk kerja, gara-gara anaknya yang masih kecil sakit.
Seperti sudah menjadi rutinitas setiap tahun menjelang Ramadhan, semua harga kebutuhan pokok langsung melambung. Tidak ada kebutuhan pokok, yang harganya stabil. Semua naik. Apalagi, sekarang ini kenaikan itu dipicu dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), dan para penimbun dan pengusaha dengan sikapnya yang mereka miliki, sudah menaikkan harga-harga yang ada. Kenaikkan TDL itu menjadi dasar alasan mereka untuk menaikkan harga-harga kebutuhan pokok. Semuanya mencekik rakyat kecil, yang tanpa penghasilan yang jelas.
Tetapi, semuanya masa bodoh, tidak peduli, dan kehidupan tetap berlangsung. Orang kaya dengan gaya hidupnya sendiri. Tetap menikmati gaya hidup kelas tinggi, di hotel, cape, apartemen, dan hidangan yang serba mewah, bahkan makanan mereka tersisa, dan dibuang, dan menjadi rebutan orang-orang miskin, yang mencari sisa-sisa makanan di bak-bak sampah.
Negeri yang tidak memiliki belas kasihan kepada orang-orang miskin, dan membiarkan orang-orang miskin dengan kehidupannya sendiri. Kembali mereka menjelang Ramadhan hanya dapat menikmati singkong dan tempe, yang mereka gunakan berbuka dan sahur.
Ketakwaanlah yang membangkitkan hati sehingga bisa dan mampu melaksanakan kewajiban puasa. Taqwa juga yang menjaga hati dari kemaksiatan yang merusak puasa. Taqwa manjadi tujuan akhir dari jiwa dan puasa merupakan jalan menujunya. Inilah ungkapan indah al-Quran dengan kalimat la allakum tattaqun (agar kamu menjadi orang yang bertakwa).Ibadah puasa menjadi titian menuju dermaga takwa. Ketakwaan merupakan jelmaan dari bentuk pengakuan akan status kehambaan seorang manusia kepada Tuhan. Ketakwaan merupakan pakaian dan keimanan, karena iman tidak akan memiliki nilai, bobot, dan makna apa pun jika tidak ditutupi dengan busana taqwa. Di sinilah tepatnya ungkapan al-iman uryan walibasuhu al-taqwa (iman itu telanjang dan busananya adalah takwa). Dengan demikian, para ulama mendefinisikan takwa menjadi kepatuhan, dalam menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Puasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari takwa yang terakumulasi dari terjemahan titah transendental Tuhan. Secara etimologi (lughawi), puasa (al-shaum) memiliki arti al-imsak (menahan). Pengertian spesifiknya (istilah) adalah menahan diri dari makan dan minum dan segala yang membatalkan puasa, dari mulai terbit fajar hingga tenggelamnya mentari. Ini artinya, berpuasa adalah usaha menahan diri dari perilaku konsumtif yang terlambangkan oleh perut dan tenggorokan.
Puasa adalah pengendalian diri sikap hedonistis dan berlebihan, yang tersimbol dari keinginan nafsu yang tidak bermuara. Adalah maklum bahwa segala keinginan perut jelas tak mungkin untuk dibatasi, karena Rasul sendiri sudah menganalogikan perut dengan bumi. Jika bumi menerima segala apa pun yang tertumpah di atasnya, perut juga menampung apa saja yang dimasukkan ke dalamnya.
Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Minhaj al-Abidin menulis, perumpamaan yang indah tentang urgensi mengendalikan perut. al-Ghazali mengulas ungkapan teks hadits yang disabdakan Rasul, "Jangan matikan hatimu dengan banyak mengkonsumsi makanan dan minuman, karena hati akan mati seperti tanaman yang mati karena kebanyakan air siraman".
Dari sabda Rasul ini, para shalihin (orang-orang saleh) mengumpamakan lambung seperti kuali yang berada di bawah hati. Kuali itu selalu mendidih dan asapnya menerpa hati. Jika kebanyakan asap yang menyelimuti hati, ia akan mengeruh dan menghitam. Jika hati selalu keruh dan hitam, kejahatan menjadi kawan sejolinya. Syahwat duniawi menutupi gumpalan hati hingga mematikan nurani.
~..~ MENUJU BAHTERA PERNIKAHAN ~..~
Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dankecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yangdituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karenasilau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, makatidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahiseorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaankepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akanmemberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagusnasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yangmenikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karenaingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah danmenambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin sajakecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta/ tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas.Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budakwanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR.Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab(akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya)(Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnyaperempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dankecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim danTirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terusmenyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan.Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakanwalimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedangwalimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin)kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuhkerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).
Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalahyang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengansanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telahbersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhanabelanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Janganmempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di duniadan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi walipernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " AbuThalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya"(Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhanadan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat,memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkanmempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaansekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yangdimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dancaranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasukdidalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan(bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannyadalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ;misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidakberlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakatbiasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidakdicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidakdisandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu lakawa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allahmembarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidakbersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Danjanganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yangpertama" - Qs. Al Ahzab (33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan padaAllah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya.Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan,pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya,yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka salingmencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai danmerindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan duainsan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedangmeniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yangdimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH,PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITASPULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yangdihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas,karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs.Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dansesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94): 5- 6 )
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karenasilau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, makatidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahiseorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaankepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akanmemberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagusnasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yangmenikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karenaingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah danmenambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin sajakecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta/ tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas.Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budakwanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR.Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab(akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya)(Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnyaperempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dankecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim danTirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terusmenyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan.Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakanwalimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedangwalimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin)kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuhkerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).
Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalahyang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengansanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telahbersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhanabelanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Janganmempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di duniadan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi walipernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " AbuThalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya"(Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhanadan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat,memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkanmempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaansekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yangdimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dancaranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasukdidalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan(bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannyadalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ;misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidakberlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakatbiasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidakdicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidakdisandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu lakawa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allahmembarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidakbersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Danjanganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yangpertama" - Qs. Al Ahzab (33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan padaAllah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya.Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan,pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya,yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka salingmencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai danmerindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan duainsan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedangmeniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yangdimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH,PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITASPULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yangdihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas,karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs.Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dansesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94): 5- 6 )
*** Hindari Sikap Ceroboh ***
Salah satu yang jarang kita perhatikan adalah sikap ceroboh. Seiring kita meremehkan hal-hal yang menjadi penyebab kecerobohan. Berapa banyak masalah yang timbul karena kecerobohan yang kita lakukan. Ketika memasak misalnya, garam kebanyakan tentu masakan akan jadi asin. Begitu juga bagi yang keliru meminum obat. Kelebihan dosis karena berpikir akan cepat sembuh. Contoh lain, tidak hati-hati menyalakan listrik, kesetrum jadinya. Atau lupa mencabut kunci motor, motor baru bisa hilang digondol maling.
Mengapa orang bisa ceroboh? Di antara penyebabnya:
pertama, sifat tergesa-gesa. Karena ingin cepat selesai, cepat untung, kita kerap menjadi tergesa-gesa. Sehingga ada saja yang terlupakan. Ada yang tertipu, karena ingin untung besar. Ia ceroboh karena tergesa-gesa memutuskan sesuatu. orang yang ceroboh karena tergesa-gesa bermental ingin cepat selesai.
Kedua, orang yang ceroboh karena sering grasa-grusu, tidak banyak pertimbangan. Lalu,
ketiga, orang yang mau untung besar dengan cara gampang. Banyak contoh orang tertipu karena tergiur dengan iming-iming janji. Dikabari dapat undian, lalu harus mengirimkan sejumlah uang. Karena ingin untung, langsung saja diberikan. Akhirnya, ia tertipu mentah-mentah.
Begitu pun dengan orang yang kurang tawakal kepada Allah. Walaupun menurut kita bagus, belum tentu bagus menurut Allah. Jadi, dia akan bertindak menurut pendapatnya sendiri. Dan karena terlalu ingin, ceroboh saja menurutinya. Padahal Allah telah menuntun kita agar tidak terjebak pendapat sendiri. Jika menyangkut kepentingan orang banyak misalnya, ada jalan musyawarah. Sehingga keputusan yang diambil benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Supaya tidak terjebak pada sikap ceroboh, kuncinya adalah pahami terlebih dahulu setiap masalah yang dihadapi. Jangan pernah mengambil keputusan tanpa pertimbangan. Lakukan pula check and recheck. Biasakan diri untuk melakukan hal tersebut. Dan terakhir, menyangkut perkara yang besar, biasakanlah shalat istikharah agar Allah senantiasa menolong kita dalam menjalani keputusan tersebut. Baik atau buruk akibat yang didapat.
Berfikir tidak Bertindak...Bodoh.Bertindak tidak Berfikir...Ceroboh.Bertingkah tidak bertanggung jawab...Astagfirulloh!!
Aamiin..
Mengapa orang bisa ceroboh? Di antara penyebabnya:
pertama, sifat tergesa-gesa. Karena ingin cepat selesai, cepat untung, kita kerap menjadi tergesa-gesa. Sehingga ada saja yang terlupakan. Ada yang tertipu, karena ingin untung besar. Ia ceroboh karena tergesa-gesa memutuskan sesuatu. orang yang ceroboh karena tergesa-gesa bermental ingin cepat selesai.
Kedua, orang yang ceroboh karena sering grasa-grusu, tidak banyak pertimbangan. Lalu,
ketiga, orang yang mau untung besar dengan cara gampang. Banyak contoh orang tertipu karena tergiur dengan iming-iming janji. Dikabari dapat undian, lalu harus mengirimkan sejumlah uang. Karena ingin untung, langsung saja diberikan. Akhirnya, ia tertipu mentah-mentah.
Begitu pun dengan orang yang kurang tawakal kepada Allah. Walaupun menurut kita bagus, belum tentu bagus menurut Allah. Jadi, dia akan bertindak menurut pendapatnya sendiri. Dan karena terlalu ingin, ceroboh saja menurutinya. Padahal Allah telah menuntun kita agar tidak terjebak pendapat sendiri. Jika menyangkut kepentingan orang banyak misalnya, ada jalan musyawarah. Sehingga keputusan yang diambil benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Supaya tidak terjebak pada sikap ceroboh, kuncinya adalah pahami terlebih dahulu setiap masalah yang dihadapi. Jangan pernah mengambil keputusan tanpa pertimbangan. Lakukan pula check and recheck. Biasakan diri untuk melakukan hal tersebut. Dan terakhir, menyangkut perkara yang besar, biasakanlah shalat istikharah agar Allah senantiasa menolong kita dalam menjalani keputusan tersebut. Baik atau buruk akibat yang didapat.
Berfikir tidak Bertindak...Bodoh.Bertindak tidak Berfikir...Ceroboh.Bertingkah tidak bertanggung jawab...Astagfirulloh!!
Aamiin..
~..~ AYAM APA BEBEK ~..~
Kalo pasangan Anda sering ngamuk gara2 hal yang gak penting...coba kasih dia baca catatan ini ya... ^_*
Cerita ini dari Ajahn Chah dari wilayah Timur Laut Thailand (jauh ya...)
Sepasangpengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan padasuatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedangmenikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mendengar suara dikejauhan; "Kuek! Kuek!"
"Dengar," kata si istri, "itu pasti suara ayam."
"Bukan, bukan, itu suara bebek," kata si suami.
"Nggak!, aku yakin itu ayam," si istri bersikeras....
"Mustahil..Suara ayam itu 'kukuruyuuuk!', bebek itu 'Kuek! Kuek!' itu bebek,Sayang," kata si suami disertai gejala-gejala awal kejengkelan.
"Kuek! Kuek!" terdengar lagi.
"Nah, tuh! Itu suara bebek," kata si suami.
"Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul," tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.
"Dengar ya! Itu a..da..lah.. Be..Bek, B-E-B-E-K. Bebek! Mengerti?" si suami berkata dengan gusar.
"Tapi itu ayam," masih saja si istri bersikeras.
"Itujelas-jelas bue..bek, kamu..kamu..", terdengar lagi suara, "Kuek!Kuek!" sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya takdikatakannya...
Si istri sudah hampir menangis, "Tapi itu ayam.."
Sisuami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, danakhirnya teringat kenapa ia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanyadengan mesra, "Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suaraayam kok."
"Terima kasih, Sayang," kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.
"Kuek! Kuek! Terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.
Maksuddari cerita di atas, bahwa si suami akhirnya sadar:'Siapa sih yangpeduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisanmereka yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yangindah itu.'
Sahabat, Berapa banyak pernikahan yang hancur hanyagara-gara persoalan sepele?Berapa banyak perceraian terjadi karenahal-hal seperti "ayam atau bebek?"Ketika kita memahami cerita tersebut,kita ingat apa yang menjadi prioritas kita.
Pernikahan jauh lebihpenting ketimbang mencari siapa yang benar apakah itu ayam atau bebek.Lagi pula, betapa sering kita merasa yakin bin amat sangat mantap,mutlak bahwa kita benar, namun belakangan ternyata kita salah? Lho,siapa tahu?
Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara seperti bebek!
Wkwkwkwk :D
Cerita ini dari Ajahn Chah dari wilayah Timur Laut Thailand (jauh ya...)
Sepasangpengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan padasuatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedangmenikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mendengar suara dikejauhan; "Kuek! Kuek!"
"Dengar," kata si istri, "itu pasti suara ayam."
"Bukan, bukan, itu suara bebek," kata si suami.
"Nggak!, aku yakin itu ayam," si istri bersikeras....
"Mustahil..Suara ayam itu 'kukuruyuuuk!', bebek itu 'Kuek! Kuek!' itu bebek,Sayang," kata si suami disertai gejala-gejala awal kejengkelan.
"Kuek! Kuek!" terdengar lagi.
"Nah, tuh! Itu suara bebek," kata si suami.
"Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul," tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.
"Dengar ya! Itu a..da..lah.. Be..Bek, B-E-B-E-K. Bebek! Mengerti?" si suami berkata dengan gusar.
"Tapi itu ayam," masih saja si istri bersikeras.
"Itujelas-jelas bue..bek, kamu..kamu..", terdengar lagi suara, "Kuek!Kuek!" sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya takdikatakannya...
Si istri sudah hampir menangis, "Tapi itu ayam.."
Sisuami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, danakhirnya teringat kenapa ia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanyadengan mesra, "Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suaraayam kok."
"Terima kasih, Sayang," kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.
"Kuek! Kuek! Terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.
Maksuddari cerita di atas, bahwa si suami akhirnya sadar:'Siapa sih yangpeduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisanmereka yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yangindah itu.'
Sahabat, Berapa banyak pernikahan yang hancur hanyagara-gara persoalan sepele?Berapa banyak perceraian terjadi karenahal-hal seperti "ayam atau bebek?"Ketika kita memahami cerita tersebut,kita ingat apa yang menjadi prioritas kita.
Pernikahan jauh lebihpenting ketimbang mencari siapa yang benar apakah itu ayam atau bebek.Lagi pula, betapa sering kita merasa yakin bin amat sangat mantap,mutlak bahwa kita benar, namun belakangan ternyata kita salah? Lho,siapa tahu?
Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara seperti bebek!
Wkwkwkwk :D
BERHENTILAH MENYESALI
Berhentilah menyesali apa yang anda dapat dalam hidup anda bila tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan. Secara filosofis hal itu adalah hal yang paling penting dalam anda mendapat kebahagian dalam hidup yang anda jalani, karena kita akan merasa tertekan bila apa yang telah kita miliki dalam hidup tidak sesuai dengan harapan atau cita-cita kita.
Percaya atau tidak, kebiasaan tidak pernah bersyukur atas apa yang kita miliki atau kita dapatkan adalah sebuah kebiasaan buruk yang telah menjadi kebiasaan dari kita. Seringkali kita sulit mendapatkan kebahagian dalam hidup, karena selalu merasa tidak beruntung, walau sebenarnya tidak kita sadari bahwa kita telah memiliki banyak hal dalam hidup kita. Ketika kita mendapat sesuatu mimpi atau keinginan, sebagai manusia pasti kita akan tergoda, atau tersirat dalam benak kita bahwa yang kita dapat terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jauh didalam hati kita berharap bisa mendapat sesuatu yang lebih baik lagi.
Tanyakan pada diri kita secara terbuka, pasti kita pernah mengalami perasan seperti ini, karena hampir semua orang pernah mengalaminya. permasalahanya adalah ketika terjadi gap/perbedaan antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan, kita menjadi tidak puas atau bahkan bisa mengarah ke frustasi. Hal ini berlaku dalam hubungan kita dan dalam semua aspek dalam kehidupan kita.
Kunci kebahagiaan adalah dengan melihat atau menyadari tentang gap yang terjadi antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan. Cobalah sedikit luangkan waktu untuk bertanya pada diri anda sendiri apa yang sebenarnya kita harapkan, dan tanyakan juga apakah kalau kita sudah memiliki yang kita inginkan itu lalu kita akan puas. Apa bedanya sesuatu yang kita miliki dengan apa yang kita inginkan? Cobalah nikmati dan syukuri apa yang anda miliki saat ini, dan anda akan menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia!
Yakinlah bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang terbaik. Cobalah lihat sekeliling anda, mungkin ada banyak orang yang sebenarnya masih mengejar apa yang anda miliki, dan banyak orang yang menginginkan apa yang anda miliki. Jangan pula menyesali ketika apa yang kita miliki seperti keluarga, pekerjaan, bisnis, pendidikan, atau pun benda lain yang telah kita miliki itu hilang atau raib. Jangan jadi orang yang menyesal ketika kita kehilangan yang kita miliki, karena kita tidak pernah mensyukuri dan menikmati apa yang kita miliki ketika terlalu terbuai dengan apa yang diinginkan.
"Syukuri, nikmati, dan jaga apa yang anda dapat dan miliki saat ini, karena anda akan merasakan penyesalan ketika sesuatu yang kita miliki itu hilang "
"Dengan bersyukur sesuatu yang kecil akan bernilai luar biasa"
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur."
Percaya atau tidak, kebiasaan tidak pernah bersyukur atas apa yang kita miliki atau kita dapatkan adalah sebuah kebiasaan buruk yang telah menjadi kebiasaan dari kita. Seringkali kita sulit mendapatkan kebahagian dalam hidup, karena selalu merasa tidak beruntung, walau sebenarnya tidak kita sadari bahwa kita telah memiliki banyak hal dalam hidup kita. Ketika kita mendapat sesuatu mimpi atau keinginan, sebagai manusia pasti kita akan tergoda, atau tersirat dalam benak kita bahwa yang kita dapat terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jauh didalam hati kita berharap bisa mendapat sesuatu yang lebih baik lagi.
Tanyakan pada diri kita secara terbuka, pasti kita pernah mengalami perasan seperti ini, karena hampir semua orang pernah mengalaminya. permasalahanya adalah ketika terjadi gap/perbedaan antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan, kita menjadi tidak puas atau bahkan bisa mengarah ke frustasi. Hal ini berlaku dalam hubungan kita dan dalam semua aspek dalam kehidupan kita.
Kunci kebahagiaan adalah dengan melihat atau menyadari tentang gap yang terjadi antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan. Cobalah sedikit luangkan waktu untuk bertanya pada diri anda sendiri apa yang sebenarnya kita harapkan, dan tanyakan juga apakah kalau kita sudah memiliki yang kita inginkan itu lalu kita akan puas. Apa bedanya sesuatu yang kita miliki dengan apa yang kita inginkan? Cobalah nikmati dan syukuri apa yang anda miliki saat ini, dan anda akan menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia!
Yakinlah bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang terbaik. Cobalah lihat sekeliling anda, mungkin ada banyak orang yang sebenarnya masih mengejar apa yang anda miliki, dan banyak orang yang menginginkan apa yang anda miliki. Jangan pula menyesali ketika apa yang kita miliki seperti keluarga, pekerjaan, bisnis, pendidikan, atau pun benda lain yang telah kita miliki itu hilang atau raib. Jangan jadi orang yang menyesal ketika kita kehilangan yang kita miliki, karena kita tidak pernah mensyukuri dan menikmati apa yang kita miliki ketika terlalu terbuai dengan apa yang diinginkan.
"Syukuri, nikmati, dan jaga apa yang anda dapat dan miliki saat ini, karena anda akan merasakan penyesalan ketika sesuatu yang kita miliki itu hilang "
"Dengan bersyukur sesuatu yang kecil akan bernilai luar biasa"
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur."
*** Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan !***
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia…
ALLAH swt tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih…
ALLAH swt sudah menghitung air matamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja…
ALLAH swt sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon...
ALLAH swt selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi…
ALLAH swt punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan…
ALLAH swt dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan…
ALLAH swt memberi hidayahNYA kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
ALLAH swt menambah rasa syukurmu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban…
ALLAH swt telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi…
ALLAH swt sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap…
ALLAH swt MAHA TAHU...
ALLAH swt tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih…
ALLAH swt sudah menghitung air matamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja…
ALLAH swt sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon...
ALLAH swt selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi…
ALLAH swt punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan…
ALLAH swt dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan…
ALLAH swt memberi hidayahNYA kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
ALLAH swt menambah rasa syukurmu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban…
ALLAH swt telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi…
ALLAH swt sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap…
ALLAH swt MAHA TAHU...
~..~ MAAF ~..~
Jika kata maafku tak bisa lagi menggugah hatimu ??
Kan ku terima semua keputusanmu untukku ....
Jika kesalahanku ini terlalu melukaimu ...
Ijinkan aku untuk mengobati luka hatimu..
jika rasa hatimu telah memudar untukku....
kan ku lukis kembali rasa hati untuk cerianya dirimu..
jika itu semua tak bisa juga termaafkan???
Hanya satu pintaku ...
Jangan matikan rasa ini”
karena rasa ini begitu berartinya untukku....
hukuman cinta darimu akan ku terima dg ikhlas lapang dada lahir bathin………..
ku hanya bisa berdoa dan selalu berdoa agar dirimu selalu bahagia ...
Esok lusa dan seterusnya dengan seseorang yg lebih baik lagi dari aku...
Karena aku bukan yg terbaik untuk dirimu.....
Kan ku terima semua keputusanmu untukku ....
Jika kesalahanku ini terlalu melukaimu ...
Ijinkan aku untuk mengobati luka hatimu..
jika rasa hatimu telah memudar untukku....
kan ku lukis kembali rasa hati untuk cerianya dirimu..
jika itu semua tak bisa juga termaafkan???
Hanya satu pintaku ...
Jangan matikan rasa ini”
karena rasa ini begitu berartinya untukku....
hukuman cinta darimu akan ku terima dg ikhlas lapang dada lahir bathin………..
ku hanya bisa berdoa dan selalu berdoa agar dirimu selalu bahagia ...
Esok lusa dan seterusnya dengan seseorang yg lebih baik lagi dari aku...
Karena aku bukan yg terbaik untuk dirimu.....
<< MELURUSKAN WAJAHKU >>
Wahai Kekasih
Kenapa wajah ini bisa menoleh ke kanan kiri
sehingga ada kebebasan bagiku
untuk tidak menatap Wajah-Mu
lurus-lurus di hadapanku
...
Wahai Keindahan Sejati
Kenapa kedua biji mata ini
bisa berputar-putar liar melihat sekitar
sehingga keindahan semu menjebakku
untuk tak selalu memandangi-Mu
...
Wahai Sang Maha Merdu
Kenapa pula telinga ini terbuka
untuk segala suara dari berbagai arah
Padahal Suara-Mu adalah Keindahan
yang membuat jiwaku selalu rindu
...
Wahai Penebar Aroma
Aroma-Mu berpusaran di seluruh penjuru
Tapi kenapa penciumanku
tak selalu menangkap Aroma-Mu
dan selalu saja mencari aroma-aroma baru
yang menipu
...
Wahai Segala Rasa
Engkau terus berkecamuk dalam jiwa
tapi kenapa seringkali aku tak mengenali-Mu
Sedih, Gembira, Duka dan Bahagia
adalah Engkau Sendiri
yang sedang menampakkan Diri
Tapi perasaanku tetap saja terpaku pada diriku
Bukan Diri-Mu
...
Wahai Sang Maha Pintar dan Maha Bijaksana
Segala ilmu bertebaran di alam semesta
Terhampar di langit dan di bumi
Meresap dalam segala gerak tiada henti
Menyatu dalam perjalanan waktu yang terus melaju
Melekat dalam struktur-struktur alam yang sangat memukauku
Berkelindan di untaian peristiwa yang terus berkejaran
Membelit di segala kerumitan
Memancar dalam cahaya di atas cahaya
yang terus menerangi alam semesta
Memagut ketat dalam balutan kegelapan
yang membingkai segala
...
Wahai Dzat Yang Maha Meliputi Segala
Ke mana lagikah aku mesti menghadapkan wajahku
karena ternyata ke mana pun aku menghadap
selalu berhadapan dengan-Mu
Tak ada lagi peluang bagiku
untuk tidak selalu bersama-Mu
dalam segala kualitas kekhusyu'kanku
~Ustadz Agus Mustofa~
●●Andai Kamu Tahu...●●
Andai kamu tahu, bagaimana pedih dan perihnya perjuangan menyebarkan Islam yang dijalani Rasulullah saw. dan para sahabatnya, kamu akan sangat menghargai jerih payah mereka. Kamu akan bangga dengan tetesan keringat, darah dan air mata Rasulullah dan para sahabatnya. Kamu akan membayar usaha mereka dengan prestasi yang kamu tunjukkan, juga dalam membela Islam.
Tahukah kamu, perjuangan Rasulullah saw. penuh dengan risiko. Dalam suatu kesempatan Rasulullah saw. berhenti di depan rumah sejumlah kabilah sembari berkata: “Wahai Bani Fulan, sesungguhnya aku ini adalah Rasulullah untuk kalian, memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Hendaklah kalian meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya sekaligus beriman kepadaku, membenarkanku, dan membelaku sampai aku menjelaskan dari Allah wahyu-Nya yang dengan itu Dia mengutusku.” (dalam Sirah Ibnu Hisyam)
Ketika itu paman beliau, Abu Lahab sedang berdiri di belakang beliau. Dia menolak segala ucapan Nabi saw. sekaligus mendustakannya. Saat itu, tak ada seorang pun yang mau menerima ajakan beliau. Mereka kemudian berkata, “Kaummu saja, yang lebih mengetahui tentang siapa dirimu, tidak mengikutimu.” Duh, orang terdekat saja malah mendustakan. Teman, jika kamu bisa mengetahui dan memahami beratnya perjuangan di masa awal-awal berkembangnya Islam, insya Allah kamu bisa lebih bijak dalam hidup ini. Nggak asal aja. Bahkan nggak layak kalo sampe meninggalkan ajaran Islam dan berpaling menyambut ideologi lain selain Islam. Kagak bakalan deh. Sangat boleh jadi akan kamu pertahankan Islam ini dengan harta dan nyawa sebagai taruhannya.
Sobat muda muslim, andai kamu tahu, dan juga paham bahwa ajaran Islam mampu mengguncangkan hati setiap orang, insya Allah kamu bakalan menjadikan Islam ini sebagai senjata dan obat penawar bagi rusaknya kehidupan saat ini. Kamu pun berdiri sebagai pengembannya dan berjuang sekuat tenaga.
Atas hidayah Allah Swt. dan dakwah Rasulullah yang gencar, maka orang sekeras Umar bin Khaththab pun bertekuk lutut di hadapan Rasulullah saw. dan menyatakan kesediaannya memeluk agama Allah ini. Dinding es yang selama ini melindungi Umar dari kebenaran, ternyata mampu cair dengan dakwah Islam yang diemban Rasulullah dan para sahabatnya. Andai kamu tahu, maka tidak ada alasan buat kamu, untuk merasa risih dengan kondisi kamu yang masih belum sempurna. Kamu bisa menjadi baik dengan Islam. Yakinlah. Kondisi kamu yang jauh dari nilai Islam jadikan sebagai masa lalu kamu, tapi bersinar dengan Islam adalah masa depanmu.
Seperti halnya saat Khalid bin Walid akan memeluk Islam. Ia menyadari betul posisi dirinya yang pernah menjadi panglima perang kaum Quraisy dan sempat berhadapan dengan kaum muslimin di Perang Uhud. Sangat boleh jadi jika diukur dengan hawa nafsu, beliau akan gengsi bin keki. But, karena ajaran Islam jauh lebih mempesona, akhirnya Khalid pun mengucap dua kalimah syahadat. Bahkan di kemudian hari ia menjadi panglima perang Islam yang berhasil menaklukan Romawi. Masih ingat kata-kata heroik beliau ketika mengancam panglima perang Romawi dengan kata-katanya yang tajam, “Kalau kalian tidak tunduk, akan aku kirim pasukan yang mencintai kematian sebagaimana pasukan kalian mencintai hidup!”? Subhanallah. Dan andai kamu tahu, kamu pun insya Allah bisa menjadi pembela dan pejuang Islam yang tangguh. Kamu bisa meneladani Khalid bin Walid ra.
Sobat muda muslim, andai kamu tahu dan juga paham, bahwa Islam adalah agama yang mencerahkan kehidupan manusia, insya Allah kamu akan berdiri paling depan sebagai pejuang dan pembelanya. Seperti ketika Usamah bin Zaid, yang menjadi panglima perang di usianya yang baru genap 18 tahun. Semangat Usamah patut kita teladani. Gimana nggak, usia belia ternyata bukan halangan utuk menjadi orang yang hidupnya semata untuk Islam. Usia muda, bukan halangan bagi Usamah untuk minder, tapi ia bahkan menjadi orang yang bertanggung jawab sebagai pemimpin pasukan Islam. Padahal bro, di situ banyak para veteran Perang Badar seperti Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan masih banyak lagi para sahabat Rasulullah yang usianya beda jauh dengan Usamah.
Subhanallah, mencintai Islam dengan sepenuh hati adalah nafas yang dihembuskan dalam hidup Usamah. Pemuda perkasa yang menjadi pejuang dan pembela Islam. Kita semua yakin, andai kamu tahu bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, dan kamu yakini sepenuh hatimu, insya Allah semangatmu untuk membela Islam nggak pernah luntur. Bahkan kian hari akan semakin meneguhkan pendirianmu. Ya, sekali lagi, andai kamu tahu, dan juga paham tentang Islam.
Sobat, andai kamu tahu semangatnya Abdullah Ibnu ‘Umar, insya Allah kamu pun ingin seperti dia. Di usianya yang menginjak 13 tahun, sudah kebelet ingin ikut berjihad bersama Rasulullah saw. Jihad baginya adalah impian yang sejak lama berusaha ia wujudkan jadi kenyataan. Maka, beliau bersama al-Barra’ ngotot ingin berperang (jihad) bersama pasukan Rasulullah dalam perang Badar. Namun oleh Rasulullah saw. ditolak karena masih kecil. Untuk sementara impiannya belum terwujud jadi kenyataan. Tahun berikutnya pada perang Uhud, beliau tetap ditolak, hanya al-Barra’ yang boleh ikut. Barulah keinginannya yang tak tertahankan itu terpenuhi pada saat perang Ahzab, Rasul memasukkannya ke dalam pasukan kaum Muslim yang akan memerangi kaum Musyrik (Shahih Bukhari jilid VII, hal. 226 dan 302).
Sobat muda muslim, andai kamu tahu bahwa Islam pernah merambah hampir sepertiga dunia, pastinya kamu bakal bangga dengan Islam. Yup, Islam pernah berjaya dan hampir seluruh daratan di bumi ini terwarnai dengan Islam. Itu semua berkat jerih payah para pendahulu kita dalam menyebarkan Islam.
Kamu kenal Thariq bin Ziyad? Beliaulah penakluk Spanyol. Dikisahkan, sesaat setelah armada tempur lautnya merapat di pantai, beliau berdiri di atas bukit karang dan berpidato. Dalam pidatonya yang berapi-api itu, beliau memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah membawa seluruh awak pasukannya dari Afrika pada 711 M, kecuali beberapa pasukan kecil yang diminta pulang untuk meminta bantuan kepada Khalifah.
Pidato ‘kontroversial’ itu karuan aja membuat pasukannya keheranan. Namun beliau mengatakan, “Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Hanya dua pilihan; menaklukkan negeri ini dan menetap di sini serta mengembangkan Islam, atau kita semua binasa (syahid).” Subhanallah, sungguh mengagumkan.
Tak ayal lagi, itu membuat pasukannya bangkit dan segera menyusun kekuatan untuk menggempur pasukan Spanyol yang terkenal kuat. Atas pertolongan Allah Swt. pasukan Raja Rhoderick yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah 7000 pasukan ditambah 5000 pasukan susulan. Spanyol kemudian berkembang pesat, dan bahkan sempat menjadi pusat pemerintah Islam. Spanyol menjadi center of excellent. Sekarang, Islam di Spanyol tinggal kenangan. Menyedihkan.
Andai kamu tahu bahwa di tanah Uzbekistan, negeri yang kini dipimpin oleh Islam Karimov, tengah terjadi pembantaian para aktivis Islam oleh rejim Karimov, pastinya kamu bakalan geram dan gelisah. Hasrat hatimu kuat ingin membela nasib saudara kita yang tertindas. Uzbekistan dan sekitarnya adalah negeri para periwayat hadis kesohor, di antaranya Imam Bukhari dan Imam Nasa’i. Sayangnya, banyak kaum muslimin yang cuek dengan kenyataan ini. Siapa yang mau menolong mereka selain kita semua?
Sobat muda muslim, andai kamu tahu kondisi sehari-hari di Palestina, pastinya kesedihan, keharuan, dan kekesalan bercampur jadi satu. Aksi tentara Yahudi Israel yang doyan menjagal rakyat Palestina, harusnya membakar semangat untuk membela saudara kita dan menghancurkan serdadu-serdadu Yahudi. Saatnya kita belajar kepada keberanian Shalahuddin al-Ayubi yang merebut kembali Palestina dari tangan pasukan salib Eropa.
Andai kamu tahu, bahwa kapitalisme dan sosialisme (termasuk komunisme) adalah ideologi sesat dan menyesatkan, niscaya kamu nggak bakalan tergoda untuk meyakini dan memperjuangkannya. Sebaliknya, kamu akan menyingkirkan ideologi itu dari kehidupanmu, dan menegakkan ideologi Islam. Pasti!
Kita sebagai pejuang
Sobat muda muslim, andai kamu tahu dan menyadari bahwa kemunduran umat Islam ini adalah karena kaum muslimin meninggalkan agamanya, niscaya akan berupaya sekuat tenaga untuk selalu terikat dengan ajaran Islam. Kita mundur setelah kita mencampakkan Islam. Setelah kita nggak menjadikan Islam sebagai ideologi. Tapi sayang banget, kaum muslimin saat ini nggak ngeh kalo sekarang justru tengah menderita. Celaka dua belas euy!
Saat ini, kaum muslimin gandrung banget dengan pemikiran dan budaya yang disebar musuh-musuh Islam. Maklumlah, kemasan yang ditawarkan amat menggiurkan. Itu sebabnya, jangan kaget kalo ada remaja yang gampang hadir di acara konser musik meski kudu membayar dengan harga mahal, ketimbang duduk bersila dengerin ceramah di masjid. Aneh kan?
Banyak banget yang punya cita-cita jadi seleb ketimbang jadi pengemban dakwah. Sangat boleh jadi karena profesi sebagai seleb identik banget dengan beken dan tajir. Sementara jadi pengemban dakwah, imejnya jelek banget. Bahkan seringkali identik dengan kemiskinan. Udah gitu tampilannya kuleuheu alias kumuh. Pake sarungan mulu, pake peci, dan juga bawa tasbih. Waduh, padahal nggak selalu kudu tampil begitu kan? Gambaran seperti inilah yang ikut ngasih cap jelek buat Islam. Maklumlah kalo jadi seleb pujian kerap hadir, sampe di panggung pun dilempar pake bunga segala. Eh, begitu ustadz yang ‘manggung’ dilempar pake bunga juga seh, tapi lengkap dengan potnya. Gubrak!
Seringkali kajian Islam itu nggak menarik minat orang untuk datang dan dengerin (*bab thaharoh mulu seh).. Itu sebabnya, saatnya kita ngasih kemasan yang menarik utuk memikat kaum muslimin dengan Islam. Sampaikan bahwa Islam itu nggak kumuh, nggak kuno. Sebab, Islam itu emang modern, mencerahkan pemikiran, sekaligus menjadi pandangan hidup yang benar yang bakalan menyelesaikan berbagai problem kehidupan saat ini. Islam ini sempurna dan paripurna sobat.
Firman Allah Swt.: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS al-Maaidah [5]: 3)
Andai saja kamu tahu, bahwa perjuangan Islam ini membutuhkan tenaga, pikiran, waktu, harta, bahkan nyawa kita, niscaya kita akan menyerahkannya dengan sukarela. Kita bakalan tampil sebagai pejuang dan pembela Islam. Nggak kenal rasa takut. Pantang menyerah.
Sobat, kita adalah kaum muslimin, umat yang mulia di hadapan Allah.
Firman Allah Swt.: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS ali ‘Imran [3]: 110)
Jadi, nggak pantes banget kalo kita cuma menjadi penonton di saat Islam dan umatnya terpuruk. Itu sebabnya, mari kita berjuang untuk menegakkan kembali Islam sebagai ideologi negara, di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Nah, karena sekarang kamu udah tahu, jadi kobarkan semangat untuk membela dan memperjuangkan Islam. Allahu Akbar! ?
Tahukah kamu, perjuangan Rasulullah saw. penuh dengan risiko. Dalam suatu kesempatan Rasulullah saw. berhenti di depan rumah sejumlah kabilah sembari berkata: “Wahai Bani Fulan, sesungguhnya aku ini adalah Rasulullah untuk kalian, memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Hendaklah kalian meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya sekaligus beriman kepadaku, membenarkanku, dan membelaku sampai aku menjelaskan dari Allah wahyu-Nya yang dengan itu Dia mengutusku.” (dalam Sirah Ibnu Hisyam)
Ketika itu paman beliau, Abu Lahab sedang berdiri di belakang beliau. Dia menolak segala ucapan Nabi saw. sekaligus mendustakannya. Saat itu, tak ada seorang pun yang mau menerima ajakan beliau. Mereka kemudian berkata, “Kaummu saja, yang lebih mengetahui tentang siapa dirimu, tidak mengikutimu.” Duh, orang terdekat saja malah mendustakan. Teman, jika kamu bisa mengetahui dan memahami beratnya perjuangan di masa awal-awal berkembangnya Islam, insya Allah kamu bisa lebih bijak dalam hidup ini. Nggak asal aja. Bahkan nggak layak kalo sampe meninggalkan ajaran Islam dan berpaling menyambut ideologi lain selain Islam. Kagak bakalan deh. Sangat boleh jadi akan kamu pertahankan Islam ini dengan harta dan nyawa sebagai taruhannya.
Sobat muda muslim, andai kamu tahu, dan juga paham bahwa ajaran Islam mampu mengguncangkan hati setiap orang, insya Allah kamu bakalan menjadikan Islam ini sebagai senjata dan obat penawar bagi rusaknya kehidupan saat ini. Kamu pun berdiri sebagai pengembannya dan berjuang sekuat tenaga.
Atas hidayah Allah Swt. dan dakwah Rasulullah yang gencar, maka orang sekeras Umar bin Khaththab pun bertekuk lutut di hadapan Rasulullah saw. dan menyatakan kesediaannya memeluk agama Allah ini. Dinding es yang selama ini melindungi Umar dari kebenaran, ternyata mampu cair dengan dakwah Islam yang diemban Rasulullah dan para sahabatnya. Andai kamu tahu, maka tidak ada alasan buat kamu, untuk merasa risih dengan kondisi kamu yang masih belum sempurna. Kamu bisa menjadi baik dengan Islam. Yakinlah. Kondisi kamu yang jauh dari nilai Islam jadikan sebagai masa lalu kamu, tapi bersinar dengan Islam adalah masa depanmu.
Seperti halnya saat Khalid bin Walid akan memeluk Islam. Ia menyadari betul posisi dirinya yang pernah menjadi panglima perang kaum Quraisy dan sempat berhadapan dengan kaum muslimin di Perang Uhud. Sangat boleh jadi jika diukur dengan hawa nafsu, beliau akan gengsi bin keki. But, karena ajaran Islam jauh lebih mempesona, akhirnya Khalid pun mengucap dua kalimah syahadat. Bahkan di kemudian hari ia menjadi panglima perang Islam yang berhasil menaklukan Romawi. Masih ingat kata-kata heroik beliau ketika mengancam panglima perang Romawi dengan kata-katanya yang tajam, “Kalau kalian tidak tunduk, akan aku kirim pasukan yang mencintai kematian sebagaimana pasukan kalian mencintai hidup!”? Subhanallah. Dan andai kamu tahu, kamu pun insya Allah bisa menjadi pembela dan pejuang Islam yang tangguh. Kamu bisa meneladani Khalid bin Walid ra.
Sobat muda muslim, andai kamu tahu dan juga paham, bahwa Islam adalah agama yang mencerahkan kehidupan manusia, insya Allah kamu akan berdiri paling depan sebagai pejuang dan pembelanya. Seperti ketika Usamah bin Zaid, yang menjadi panglima perang di usianya yang baru genap 18 tahun. Semangat Usamah patut kita teladani. Gimana nggak, usia belia ternyata bukan halangan utuk menjadi orang yang hidupnya semata untuk Islam. Usia muda, bukan halangan bagi Usamah untuk minder, tapi ia bahkan menjadi orang yang bertanggung jawab sebagai pemimpin pasukan Islam. Padahal bro, di situ banyak para veteran Perang Badar seperti Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan masih banyak lagi para sahabat Rasulullah yang usianya beda jauh dengan Usamah.
Subhanallah, mencintai Islam dengan sepenuh hati adalah nafas yang dihembuskan dalam hidup Usamah. Pemuda perkasa yang menjadi pejuang dan pembela Islam. Kita semua yakin, andai kamu tahu bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, dan kamu yakini sepenuh hatimu, insya Allah semangatmu untuk membela Islam nggak pernah luntur. Bahkan kian hari akan semakin meneguhkan pendirianmu. Ya, sekali lagi, andai kamu tahu, dan juga paham tentang Islam.
Sobat, andai kamu tahu semangatnya Abdullah Ibnu ‘Umar, insya Allah kamu pun ingin seperti dia. Di usianya yang menginjak 13 tahun, sudah kebelet ingin ikut berjihad bersama Rasulullah saw. Jihad baginya adalah impian yang sejak lama berusaha ia wujudkan jadi kenyataan. Maka, beliau bersama al-Barra’ ngotot ingin berperang (jihad) bersama pasukan Rasulullah dalam perang Badar. Namun oleh Rasulullah saw. ditolak karena masih kecil. Untuk sementara impiannya belum terwujud jadi kenyataan. Tahun berikutnya pada perang Uhud, beliau tetap ditolak, hanya al-Barra’ yang boleh ikut. Barulah keinginannya yang tak tertahankan itu terpenuhi pada saat perang Ahzab, Rasul memasukkannya ke dalam pasukan kaum Muslim yang akan memerangi kaum Musyrik (Shahih Bukhari jilid VII, hal. 226 dan 302).
Sobat muda muslim, andai kamu tahu bahwa Islam pernah merambah hampir sepertiga dunia, pastinya kamu bakal bangga dengan Islam. Yup, Islam pernah berjaya dan hampir seluruh daratan di bumi ini terwarnai dengan Islam. Itu semua berkat jerih payah para pendahulu kita dalam menyebarkan Islam.
Kamu kenal Thariq bin Ziyad? Beliaulah penakluk Spanyol. Dikisahkan, sesaat setelah armada tempur lautnya merapat di pantai, beliau berdiri di atas bukit karang dan berpidato. Dalam pidatonya yang berapi-api itu, beliau memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah membawa seluruh awak pasukannya dari Afrika pada 711 M, kecuali beberapa pasukan kecil yang diminta pulang untuk meminta bantuan kepada Khalifah.
Pidato ‘kontroversial’ itu karuan aja membuat pasukannya keheranan. Namun beliau mengatakan, “Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Hanya dua pilihan; menaklukkan negeri ini dan menetap di sini serta mengembangkan Islam, atau kita semua binasa (syahid).” Subhanallah, sungguh mengagumkan.
Tak ayal lagi, itu membuat pasukannya bangkit dan segera menyusun kekuatan untuk menggempur pasukan Spanyol yang terkenal kuat. Atas pertolongan Allah Swt. pasukan Raja Rhoderick yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah 7000 pasukan ditambah 5000 pasukan susulan. Spanyol kemudian berkembang pesat, dan bahkan sempat menjadi pusat pemerintah Islam. Spanyol menjadi center of excellent. Sekarang, Islam di Spanyol tinggal kenangan. Menyedihkan.
Andai kamu tahu bahwa di tanah Uzbekistan, negeri yang kini dipimpin oleh Islam Karimov, tengah terjadi pembantaian para aktivis Islam oleh rejim Karimov, pastinya kamu bakalan geram dan gelisah. Hasrat hatimu kuat ingin membela nasib saudara kita yang tertindas. Uzbekistan dan sekitarnya adalah negeri para periwayat hadis kesohor, di antaranya Imam Bukhari dan Imam Nasa’i. Sayangnya, banyak kaum muslimin yang cuek dengan kenyataan ini. Siapa yang mau menolong mereka selain kita semua?
Sobat muda muslim, andai kamu tahu kondisi sehari-hari di Palestina, pastinya kesedihan, keharuan, dan kekesalan bercampur jadi satu. Aksi tentara Yahudi Israel yang doyan menjagal rakyat Palestina, harusnya membakar semangat untuk membela saudara kita dan menghancurkan serdadu-serdadu Yahudi. Saatnya kita belajar kepada keberanian Shalahuddin al-Ayubi yang merebut kembali Palestina dari tangan pasukan salib Eropa.
Andai kamu tahu, bahwa kapitalisme dan sosialisme (termasuk komunisme) adalah ideologi sesat dan menyesatkan, niscaya kamu nggak bakalan tergoda untuk meyakini dan memperjuangkannya. Sebaliknya, kamu akan menyingkirkan ideologi itu dari kehidupanmu, dan menegakkan ideologi Islam. Pasti!
Kita sebagai pejuang
Sobat muda muslim, andai kamu tahu dan menyadari bahwa kemunduran umat Islam ini adalah karena kaum muslimin meninggalkan agamanya, niscaya akan berupaya sekuat tenaga untuk selalu terikat dengan ajaran Islam. Kita mundur setelah kita mencampakkan Islam. Setelah kita nggak menjadikan Islam sebagai ideologi. Tapi sayang banget, kaum muslimin saat ini nggak ngeh kalo sekarang justru tengah menderita. Celaka dua belas euy!
Saat ini, kaum muslimin gandrung banget dengan pemikiran dan budaya yang disebar musuh-musuh Islam. Maklumlah, kemasan yang ditawarkan amat menggiurkan. Itu sebabnya, jangan kaget kalo ada remaja yang gampang hadir di acara konser musik meski kudu membayar dengan harga mahal, ketimbang duduk bersila dengerin ceramah di masjid. Aneh kan?
Banyak banget yang punya cita-cita jadi seleb ketimbang jadi pengemban dakwah. Sangat boleh jadi karena profesi sebagai seleb identik banget dengan beken dan tajir. Sementara jadi pengemban dakwah, imejnya jelek banget. Bahkan seringkali identik dengan kemiskinan. Udah gitu tampilannya kuleuheu alias kumuh. Pake sarungan mulu, pake peci, dan juga bawa tasbih. Waduh, padahal nggak selalu kudu tampil begitu kan? Gambaran seperti inilah yang ikut ngasih cap jelek buat Islam. Maklumlah kalo jadi seleb pujian kerap hadir, sampe di panggung pun dilempar pake bunga segala. Eh, begitu ustadz yang ‘manggung’ dilempar pake bunga juga seh, tapi lengkap dengan potnya. Gubrak!
Seringkali kajian Islam itu nggak menarik minat orang untuk datang dan dengerin (*bab thaharoh mulu seh).. Itu sebabnya, saatnya kita ngasih kemasan yang menarik utuk memikat kaum muslimin dengan Islam. Sampaikan bahwa Islam itu nggak kumuh, nggak kuno. Sebab, Islam itu emang modern, mencerahkan pemikiran, sekaligus menjadi pandangan hidup yang benar yang bakalan menyelesaikan berbagai problem kehidupan saat ini. Islam ini sempurna dan paripurna sobat.
Firman Allah Swt.: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS al-Maaidah [5]: 3)
Andai saja kamu tahu, bahwa perjuangan Islam ini membutuhkan tenaga, pikiran, waktu, harta, bahkan nyawa kita, niscaya kita akan menyerahkannya dengan sukarela. Kita bakalan tampil sebagai pejuang dan pembela Islam. Nggak kenal rasa takut. Pantang menyerah.
Sobat, kita adalah kaum muslimin, umat yang mulia di hadapan Allah.
Firman Allah Swt.: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS ali ‘Imran [3]: 110)
Jadi, nggak pantes banget kalo kita cuma menjadi penonton di saat Islam dan umatnya terpuruk. Itu sebabnya, mari kita berjuang untuk menegakkan kembali Islam sebagai ideologi negara, di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Nah, karena sekarang kamu udah tahu, jadi kobarkan semangat untuk membela dan memperjuangkan Islam. Allahu Akbar! ?
●●Dosa menghalangi ilmu dan rezeki●●
Suatu ketika Imam Syafi’i duduk di hadapan Imam Malik. Ketika itu Imam Malik terkesima dengan kelebihan yang dimiliki Imam Syafi’i. Lalu Imam Malik berkata, “Allah telah menganugerahkan seberkas cahaya dalam hatimu, maka janganlah sekali-kali kamu memadamkannya dengan kegelapan maksiat.”
Namun pada suatu hari ketika Imam Syafi’i sedang dalam perjalanan menuju rumah gurunya, Waki’ Ibnul Jarah, wasiat Imam Malik tersebut ia langgar. Ia melihat tumit seorang wanita. Seketika itu pulalah hafalannya kacau, padahal ia terkenal mampu menghafal persis seperti yang tertulis, bahkan agar hafalannya tak tercampur ia meletakkan sebelah tangannya di atas lembaran berikutnya. Imam Waki’ pun kembali mengingatkan Syafi’i terhadap nasihat Imam Malik, yaitu agar ia meninggalkan dosa sebagai obat manjur menguatkan hafalannya.
Imam Syafi’i kemudian mengakui ‘penyesalannya’ dengan mengatakan, “Kuadukan kepada Waki’ buruknya hafalanku. Maka ia menasihatiku agar aku meninggalkan maksiat. Ia juga mengingatkanku bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah takkan diberikan kepada pelaku maksiat.” (Dr. Khalid Abu Syadi, Alangkah Buruknya Dosa, hlm. 13-14)
Sobat, nggak kebayang gimana kalo seandainya orang seperti Imam Syafi’i hidup di jaman kita. Pasti sulit banget untuk terhindar dari dosa. Gimana nggak, begitu keluar rumah aja banyak dijumpai wanita yang bukan mahram kita membuka auratnya. Bukan hanya tumit yang kelihatan seperti yang tak sengaja dilihat Imam Syafi’i , justru bisa jadi jaman sekarang banyak wanita yang kelihatan seluruh tubuhnya kecuali tumitnya.
Duh, mungkin ini juga yang bikin banyak di antara kita yang sangat buruk hafalannya. Karena setiap hari kita menyaksikan aurat wanita di mana-mana. Termasuk buat yang perempuan juga lho, mereka sering ngelihat aurat kaum cowok. Meski mungkin jumlahnya lebih banyak kaum cewek yang ‘terbuka’.
Ya, kayaknya kita juga kudu interospeksi diri kalo banyak di antara kita yang bodoh dan sedikit ilmu. Selain karena nggak pernah belajar (mungkin sebagian lagi karena nggak bisa belajar karena nggak punya duit untuk sekolah), juga karena kita banyak berbuat maksiat. Sehingga ilmu nggak bisa mampir kepada orang yang selalu berbuat maksiat. Kita jadi sulit belajar. Naudzubillahi min dzalik.
Maksiat tuh ngilangin rasa malu
Berbuat dosa alias maksiat kepada Allah bisa ngilangin rasa malu, lho. Suer. Abu Mas’ud, Uqbah ibn Amr Anshari al Badri r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Perkataan (sabda) Nabi paling pertama yang dikenal atau diketahui manusia adalah, “Jika kamu tidak malu, maka lakukanlah semaumu.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Ahmad)
Jangan salah lho, hadis ini pemahamannya bukan berarti bahwa Rasulullah memberikan kebebasan yang membawa manfaat, melainkan mengancam orang yang tidak mempunyai rasa malu dalam melakukan apa saja yang dia kehendaki, padahal risikonya ditanggung sendiri, tuh. Ungkapan itu seperti firman Allah Swt.: “Perbuatlah apa yang kamu kehendaki, sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Fushshilat [41]: 40)
Malu bisa mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nuraninya. Perbuatan yang akan membuatnya merasa dikejar-kejar rasa bersalah. Dengan malu pula, kita bisa mencegah diri ketika akan melakukan dosa. Secara naluri memang demikian, siapapun orangnya yang masih punya hati nurani. Dan memang hanya rasa malu yang mampu membawa kepada kebaikan. Sabda Nabi yang mulia: “Malu hanya membawa kepada kebaikan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya rasa malu itu merupakan pagar yang paling kokoh untuk menjaga kita supaya sendi-sendinya tidak tercerabut dan bangunannya tidak hancur. Sebagai contoh, kalo ada di antara kita yang pacaran dan gaul bebas, lalu sadar dan merasa bahwa perbuatannya itu bertolak belakang dengan keimanan dan agamanya. Kemudian merasa malu untuk melakukan kebiasaannya, hingga akhirnya menjadi anak yang baik, sholeh, taat sama agamanya. Dengan begitu, insya Allah selamatlah dia. Namun lebih parah lagi, bila ada orang yang sudah sadar bahwa dia telah melakukan perbuatan yang salah, tapi ternyata masih getol melakukannya. Benar-benar orang tersebut tidak punya rasa malu.
Tanpa kita sadari, ternyata kita sering mengabaikan sikap yang satu ini. Entah karena kita sudah merasa bahwa tak perlu punya rasa malu lagi, atau memang tak tahu malu. Pepatah baik yang disampaikan kepada kita dari siapapun sering kali kita mendiamkannya. Padahal, saat itu kita sedang melakukan perbuatan yang memalukan. Malu-maluin!
Jangan merasa aman
Kadang kita merasa aneh yang punya bapak heran alias aneh bin heran ketika melihat mereka yang berbuat maksiat itu banyak juga yang malah hidup enak. Hidup berkecukupan. Punya jabatan mentereng, mobil mewah, rumah megah, dan kekayaan melimpah. Kondisi hidupnya itu ditunjang karena hasil dari usaha membuka rumah judi, menjual minuman keras. Sementara kita yang insya Allah taat kepada Allah dan sepenuh hati melaksanakan ajaran Islam, kok malah hidup miskin dan menderita?
Kadang kita heran juga ngelihat George W. Bush yang udah memerintahkan tentaranya nyerbu Irak dan Afghanistan malah aman-aman aja dan hidup tenang dan menikmati kebabasan dan kekayaan yang dimilikinya. Banyak juga yang maksiat tuh pinter-pinter dari sisi akademik. Apa skenario Allah di balik ini?
Rasulullah saw. bersabda: “Apabila kamu menyaksikan seorang hamba mendapatkan dari Allah Ta’ala apa yang ia sukai dari kehidupan dunia, namun ia terus berkecimpung dalam kemaksiatan, maka ketahuilah bahwa semua itu hanyalah istidraaj.” (dalam kitab Wa Aswataah Wa In ‘Afauta)
Lalu Rasulullah saw. membacakan firman Allah Swt.: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS al-An’aam [6]: 44)
Sobat, dari ayat ini bisa dipahami tentang makna istidraaj, yakni penangguhan hukuman dan ditundanya azab. Itu sebabnya, jangan merasa aman ketika kita telah begitu banyak dikelilingi kemewahan hasil perbuatan maksiat kita. Jangan merasa bangga hidup berkecukupan meski selalu berbuat dosa. Karena, itu hanya penangguhan saja dari Allah.
Semoga kita cepetan sadar ya. Memang sih anak keturunan Adam nggak bisa lepas dari dosa. Tapi, sebaik-baik yang berbuat dosa adalah mereka yang bertobat. Tobat nggak mau ngelakuin maksiat lagi. Menghindari maksiat dan senantiasa taat kepada Allah dan berharap ampunan dariNya.
Kita pantas untuk waspada, karena Allah sudah menggambarkan tentang keadaan orang-orang kafir. Nggak mau kan kita digolongkan dengan mereka? Allah menjelaskan dalam firmanNya: “Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya. Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya. Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS az-Zukhruf [43]: 33-35)
Oke deh, semoga tulisan sederhana dihalaman RKI ini membuat kita tercerahkan dan senantiasa mengingat dosa-dosa yang pernah kita lakukan dan berusaha untuk bertobat dan tak akan pernah melakukannya lagi. Insya Allah bisa. Yakin itu.
Namun pada suatu hari ketika Imam Syafi’i sedang dalam perjalanan menuju rumah gurunya, Waki’ Ibnul Jarah, wasiat Imam Malik tersebut ia langgar. Ia melihat tumit seorang wanita. Seketika itu pulalah hafalannya kacau, padahal ia terkenal mampu menghafal persis seperti yang tertulis, bahkan agar hafalannya tak tercampur ia meletakkan sebelah tangannya di atas lembaran berikutnya. Imam Waki’ pun kembali mengingatkan Syafi’i terhadap nasihat Imam Malik, yaitu agar ia meninggalkan dosa sebagai obat manjur menguatkan hafalannya.
Imam Syafi’i kemudian mengakui ‘penyesalannya’ dengan mengatakan, “Kuadukan kepada Waki’ buruknya hafalanku. Maka ia menasihatiku agar aku meninggalkan maksiat. Ia juga mengingatkanku bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah takkan diberikan kepada pelaku maksiat.” (Dr. Khalid Abu Syadi, Alangkah Buruknya Dosa, hlm. 13-14)
Sobat, nggak kebayang gimana kalo seandainya orang seperti Imam Syafi’i hidup di jaman kita. Pasti sulit banget untuk terhindar dari dosa. Gimana nggak, begitu keluar rumah aja banyak dijumpai wanita yang bukan mahram kita membuka auratnya. Bukan hanya tumit yang kelihatan seperti yang tak sengaja dilihat Imam Syafi’i , justru bisa jadi jaman sekarang banyak wanita yang kelihatan seluruh tubuhnya kecuali tumitnya.
Duh, mungkin ini juga yang bikin banyak di antara kita yang sangat buruk hafalannya. Karena setiap hari kita menyaksikan aurat wanita di mana-mana. Termasuk buat yang perempuan juga lho, mereka sering ngelihat aurat kaum cowok. Meski mungkin jumlahnya lebih banyak kaum cewek yang ‘terbuka’.
Ya, kayaknya kita juga kudu interospeksi diri kalo banyak di antara kita yang bodoh dan sedikit ilmu. Selain karena nggak pernah belajar (mungkin sebagian lagi karena nggak bisa belajar karena nggak punya duit untuk sekolah), juga karena kita banyak berbuat maksiat. Sehingga ilmu nggak bisa mampir kepada orang yang selalu berbuat maksiat. Kita jadi sulit belajar. Naudzubillahi min dzalik.
Maksiat tuh ngilangin rasa malu
Berbuat dosa alias maksiat kepada Allah bisa ngilangin rasa malu, lho. Suer. Abu Mas’ud, Uqbah ibn Amr Anshari al Badri r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Perkataan (sabda) Nabi paling pertama yang dikenal atau diketahui manusia adalah, “Jika kamu tidak malu, maka lakukanlah semaumu.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Ahmad)
Jangan salah lho, hadis ini pemahamannya bukan berarti bahwa Rasulullah memberikan kebebasan yang membawa manfaat, melainkan mengancam orang yang tidak mempunyai rasa malu dalam melakukan apa saja yang dia kehendaki, padahal risikonya ditanggung sendiri, tuh. Ungkapan itu seperti firman Allah Swt.: “Perbuatlah apa yang kamu kehendaki, sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Fushshilat [41]: 40)
Malu bisa mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nuraninya. Perbuatan yang akan membuatnya merasa dikejar-kejar rasa bersalah. Dengan malu pula, kita bisa mencegah diri ketika akan melakukan dosa. Secara naluri memang demikian, siapapun orangnya yang masih punya hati nurani. Dan memang hanya rasa malu yang mampu membawa kepada kebaikan. Sabda Nabi yang mulia: “Malu hanya membawa kepada kebaikan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya rasa malu itu merupakan pagar yang paling kokoh untuk menjaga kita supaya sendi-sendinya tidak tercerabut dan bangunannya tidak hancur. Sebagai contoh, kalo ada di antara kita yang pacaran dan gaul bebas, lalu sadar dan merasa bahwa perbuatannya itu bertolak belakang dengan keimanan dan agamanya. Kemudian merasa malu untuk melakukan kebiasaannya, hingga akhirnya menjadi anak yang baik, sholeh, taat sama agamanya. Dengan begitu, insya Allah selamatlah dia. Namun lebih parah lagi, bila ada orang yang sudah sadar bahwa dia telah melakukan perbuatan yang salah, tapi ternyata masih getol melakukannya. Benar-benar orang tersebut tidak punya rasa malu.
Tanpa kita sadari, ternyata kita sering mengabaikan sikap yang satu ini. Entah karena kita sudah merasa bahwa tak perlu punya rasa malu lagi, atau memang tak tahu malu. Pepatah baik yang disampaikan kepada kita dari siapapun sering kali kita mendiamkannya. Padahal, saat itu kita sedang melakukan perbuatan yang memalukan. Malu-maluin!
Jangan merasa aman
Kadang kita merasa aneh yang punya bapak heran alias aneh bin heran ketika melihat mereka yang berbuat maksiat itu banyak juga yang malah hidup enak. Hidup berkecukupan. Punya jabatan mentereng, mobil mewah, rumah megah, dan kekayaan melimpah. Kondisi hidupnya itu ditunjang karena hasil dari usaha membuka rumah judi, menjual minuman keras. Sementara kita yang insya Allah taat kepada Allah dan sepenuh hati melaksanakan ajaran Islam, kok malah hidup miskin dan menderita?
Kadang kita heran juga ngelihat George W. Bush yang udah memerintahkan tentaranya nyerbu Irak dan Afghanistan malah aman-aman aja dan hidup tenang dan menikmati kebabasan dan kekayaan yang dimilikinya. Banyak juga yang maksiat tuh pinter-pinter dari sisi akademik. Apa skenario Allah di balik ini?
Rasulullah saw. bersabda: “Apabila kamu menyaksikan seorang hamba mendapatkan dari Allah Ta’ala apa yang ia sukai dari kehidupan dunia, namun ia terus berkecimpung dalam kemaksiatan, maka ketahuilah bahwa semua itu hanyalah istidraaj.” (dalam kitab Wa Aswataah Wa In ‘Afauta)
Lalu Rasulullah saw. membacakan firman Allah Swt.: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS al-An’aam [6]: 44)
Sobat, dari ayat ini bisa dipahami tentang makna istidraaj, yakni penangguhan hukuman dan ditundanya azab. Itu sebabnya, jangan merasa aman ketika kita telah begitu banyak dikelilingi kemewahan hasil perbuatan maksiat kita. Jangan merasa bangga hidup berkecukupan meski selalu berbuat dosa. Karena, itu hanya penangguhan saja dari Allah.
Semoga kita cepetan sadar ya. Memang sih anak keturunan Adam nggak bisa lepas dari dosa. Tapi, sebaik-baik yang berbuat dosa adalah mereka yang bertobat. Tobat nggak mau ngelakuin maksiat lagi. Menghindari maksiat dan senantiasa taat kepada Allah dan berharap ampunan dariNya.
Kita pantas untuk waspada, karena Allah sudah menggambarkan tentang keadaan orang-orang kafir. Nggak mau kan kita digolongkan dengan mereka? Allah menjelaskan dalam firmanNya: “Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya. Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya. Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS az-Zukhruf [43]: 33-35)
Oke deh, semoga tulisan sederhana dihalaman RKI ini membuat kita tercerahkan dan senantiasa mengingat dosa-dosa yang pernah kita lakukan dan berusaha untuk bertobat dan tak akan pernah melakukannya lagi. Insya Allah bisa. Yakin itu.
*** Wanita Berpakaian,tetapi Telanjang..SADARLAH !!! ***
Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini. Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.
Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’
An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.
Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut. Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)
Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini
Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?
An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah: Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya. Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!
Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ....
Betapa banyak kita lihat saat ini, wanita-wanita berbusana muslimah, namun masih dalam keadaan ketat. Sungguh kadang hati terasa perih. Apa bedanya penampilan mereka yang berkerudung dengan penampilan wanita lain yang tidak berkerudung jika sama-sama ketatnya[?]
Oleh karena itu, pembahasan kita saat ini adalah mengenai pakaian wanita muslimah yang seharusnya mereka pakai. Pembahasan kali ini adalah lanjutan dari pembahasan "Wanita yang Berpakaian Tetapi Telanjang". Semoga bermanfaat. Hanya Allah lah yang dapat memberi taufik dan hidayah.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59). Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31). Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.
Dari tafsiran yang shohih ini terlihat bahwa wajah bukanlah aurat. Jadi, hukum menutup wajah adalah mustahab (dianjurkan). (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Amru Abdul Mun’im, hal. 14)
Syarat Pakaian Wanita yang Harus Diperhatikan
Pakaian wanita yang benar dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya memiliki syarat-syarat. Jadi belum tentu setiap pakaian yang dikatakan sebagai pakaian muslimah atau dijual di toko muslimah dapat kita sebut sebagai pakaian yang syar’i. Semua pakaian tadi harus kita kembalikan pada syarat-syarat pakaian muslimah. Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat ini dan ini semua tidak menunjukkan bahwa pakaian yang memenuhi syarat seperti ini adalah pakaian golongan atau aliran tertentu. Tidak sama sekali. Semua syarat pakaian wanita ini adalah syarat yang berasal dari Al Qur’an dan hadits yang shohih, bukan pemahaman golongan atau aliran tertentu. Kami mohon jangan disalah pahami. Ulama yang merinci syarat ini dan sangat bagus penjelasannya adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah –ulama pakar hadits abad ini-. Lalu ada ulama yang melengkapi syarat yang beliau sampaikan yaitu Syaikh Amru Abdul Mun’im hafizhohullah. Ingat sekali lagi, syarat yang para ulama sebutkan bukan mereka karang-karang sendiri. Namun semua yang mereka sampaikan berdasarkan Al Qur’an dan hadits yang shohih.
Syarat pertama: pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Ingat, selain kedua anggota tubuh ini wajib ditutupi termasuk juga telapak kaki.
Syarat kedua: bukan pakaian untuk berhias seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik! Yang terkahir ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan di antara kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33). Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.
Ingatlah, bahwa maksud perintah untuk mengenakan jilbab adalah perintah untuk menutupi perhiasan wanita. Dengan demikian, tidak masuk akal bila jilbab yang berfungsi untuk menutup perhiasan wanita malah menjadi pakaian untuk berhias sebagaimana yang sering kita temukan.
Syarat ketiga: pakaian tersebut tidak tipis dan tidak tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, 125-126) Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.
Syarat keempat: tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih). Lihatlah ancaman yang keras ini!
Syarat kelima: tidak boleh menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,
لَعَنَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ
“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)
Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satu pun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seseorang tak mampu membedakan lagi, mana yang pria dan wanita dikarenakan mengenakan celana panjang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus) Betapa sedih hati ini melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana barat baik melalui majalah, televisi, dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Laa haula walaa quwwata illa billah.
Syarat keenam: bukan pakaian untuk mencari ketenaran atau popularitas (baca: pakaian syuhroh). Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِى الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Pakaian syuhroh di sini bisa bentuknya adalah pakaian yang paling mewah atau pakaian yang paling kere atau kumuh sehingga terlihat sebagai orang yang zuhud. Kadang pula maksud pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dipakai di negeri tersebut dan tidak digunakan di zaman itu. Semua pakaian syuhroh seperti ini terlarang.
Syarat ketujuh: pakaian tersebut terbebas dari salib. Dari Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,
كُنَّا نَطُوفُ بِالْبَيْتِ مَعَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَرَأَتْ عَلَى امْرَأَةٍ بُرْداً فِيهِ تَصْلِيبٌ فَقَالَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ اطْرَحِيهِ اطْرَحِيهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى نَحْوَ هَذَا قَضَبَهُ
“Dulu kami pernah berthowaf di Ka’bah bersama Ummul Mukminin (Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat semacam itu, beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan) Ibnu Muflih dalam Al Adabusy Syar’iyyah mengatakan, “Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu yang terlarang. Ibnu Hamdan memaksudkan bahwa hukumnya haram.”
Syarat kedelapan: pakaian tersebut tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan). Gambar makhluk juga termasuk perhiasan. Jadi, hal ini sudah termasuk dalam larangan bertabaruj sebagaimana yang disebutkan dalam syarat kedua di atas. Ada pula dalil lain yang mendukung hal ini. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh, pen). Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya. Setelah itu beliau bersabda,
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ الذِّيْنَ يُشَبِّهُوْنَ ِبخَلْقِ اللهِ
”Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An Nasa’i dan Ahmad)
Syarat kesembilan: pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.
Syarat kesepuluh: pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.
Syarat kesebelas: pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan .
Syarat keduabelas: bukan pakaian yang mencocoki pakaian ahlu bid’ah. Seperti mengharuskan memakai pakaian hitam ketika mendapat musibah sebagaimana yang dilakukan oleh Syi’ah Rofidhoh pada wanita mereka ketika berada di bulan Muharram. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa pengharusan seperti ini adalah syi’ar batil yang tidak ada landasannya.
Inilah penjelasan ringkas mengenai syarat-syarat jilbab. Jika pembaca ingin melihat penjelasan selengkapnya, silakan lihat kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Kitab ini sudah diterjemahkan dengan judul ‘Jilbab Wanita Muslimah’. Juga bisa dilengkapi lagi dengan kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Amru Abdul Mun’im yang melengkapi pembahasan Syaikh Al Albani.
Terakhir, kami nasehatkan kepada kaum pria untuk memperingatkan istri, anggota keluarga atau saudaranya mengeanai masalah pakaian ini. Sungguh kita selaku kaum pria sering lalai dari hal ini. Semoga ayat ini dapat menjadi nasehatkan bagi kita semua.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua dalam mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Alhamdullillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat.
Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’
An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.
Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut. Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)
Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini
Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?
An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah: Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya. Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!
Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ....
Dan Pakaian Yang Mesti Engkau Pakai, Saudariku...
Betapa banyak kita lihat saat ini, wanita-wanita berbusana muslimah, namun masih dalam keadaan ketat. Sungguh kadang hati terasa perih. Apa bedanya penampilan mereka yang berkerudung dengan penampilan wanita lain yang tidak berkerudung jika sama-sama ketatnya[?]
Oleh karena itu, pembahasan kita saat ini adalah mengenai pakaian wanita muslimah yang seharusnya mereka pakai. Pembahasan kali ini adalah lanjutan dari pembahasan "Wanita yang Berpakaian Tetapi Telanjang". Semoga bermanfaat. Hanya Allah lah yang dapat memberi taufik dan hidayah.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59). Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31). Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.
Dari tafsiran yang shohih ini terlihat bahwa wajah bukanlah aurat. Jadi, hukum menutup wajah adalah mustahab (dianjurkan). (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Amru Abdul Mun’im, hal. 14)
Syarat Pakaian Wanita yang Harus Diperhatikan
Pakaian wanita yang benar dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya memiliki syarat-syarat. Jadi belum tentu setiap pakaian yang dikatakan sebagai pakaian muslimah atau dijual di toko muslimah dapat kita sebut sebagai pakaian yang syar’i. Semua pakaian tadi harus kita kembalikan pada syarat-syarat pakaian muslimah. Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat ini dan ini semua tidak menunjukkan bahwa pakaian yang memenuhi syarat seperti ini adalah pakaian golongan atau aliran tertentu. Tidak sama sekali. Semua syarat pakaian wanita ini adalah syarat yang berasal dari Al Qur’an dan hadits yang shohih, bukan pemahaman golongan atau aliran tertentu. Kami mohon jangan disalah pahami. Ulama yang merinci syarat ini dan sangat bagus penjelasannya adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah –ulama pakar hadits abad ini-. Lalu ada ulama yang melengkapi syarat yang beliau sampaikan yaitu Syaikh Amru Abdul Mun’im hafizhohullah. Ingat sekali lagi, syarat yang para ulama sebutkan bukan mereka karang-karang sendiri. Namun semua yang mereka sampaikan berdasarkan Al Qur’an dan hadits yang shohih.
Syarat pertama: pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Ingat, selain kedua anggota tubuh ini wajib ditutupi termasuk juga telapak kaki.
Syarat kedua: bukan pakaian untuk berhias seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik! Yang terkahir ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan di antara kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33). Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.
Ingatlah, bahwa maksud perintah untuk mengenakan jilbab adalah perintah untuk menutupi perhiasan wanita. Dengan demikian, tidak masuk akal bila jilbab yang berfungsi untuk menutup perhiasan wanita malah menjadi pakaian untuk berhias sebagaimana yang sering kita temukan.
Syarat ketiga: pakaian tersebut tidak tipis dan tidak tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, 125-126) Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.
Syarat keempat: tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih). Lihatlah ancaman yang keras ini!
Syarat kelima: tidak boleh menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,
لَعَنَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ
“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)
Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satu pun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seseorang tak mampu membedakan lagi, mana yang pria dan wanita dikarenakan mengenakan celana panjang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus) Betapa sedih hati ini melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana barat baik melalui majalah, televisi, dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Laa haula walaa quwwata illa billah.
Syarat keenam: bukan pakaian untuk mencari ketenaran atau popularitas (baca: pakaian syuhroh). Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِى الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Pakaian syuhroh di sini bisa bentuknya adalah pakaian yang paling mewah atau pakaian yang paling kere atau kumuh sehingga terlihat sebagai orang yang zuhud. Kadang pula maksud pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dipakai di negeri tersebut dan tidak digunakan di zaman itu. Semua pakaian syuhroh seperti ini terlarang.
Syarat ketujuh: pakaian tersebut terbebas dari salib. Dari Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,
كُنَّا نَطُوفُ بِالْبَيْتِ مَعَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَرَأَتْ عَلَى امْرَأَةٍ بُرْداً فِيهِ تَصْلِيبٌ فَقَالَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ اطْرَحِيهِ اطْرَحِيهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى نَحْوَ هَذَا قَضَبَهُ
“Dulu kami pernah berthowaf di Ka’bah bersama Ummul Mukminin (Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat semacam itu, beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan) Ibnu Muflih dalam Al Adabusy Syar’iyyah mengatakan, “Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu yang terlarang. Ibnu Hamdan memaksudkan bahwa hukumnya haram.”
Syarat kedelapan: pakaian tersebut tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan). Gambar makhluk juga termasuk perhiasan. Jadi, hal ini sudah termasuk dalam larangan bertabaruj sebagaimana yang disebutkan dalam syarat kedua di atas. Ada pula dalil lain yang mendukung hal ini. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh, pen). Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya. Setelah itu beliau bersabda,
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ الذِّيْنَ يُشَبِّهُوْنَ ِبخَلْقِ اللهِ
”Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An Nasa’i dan Ahmad)
Syarat kesembilan: pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.
Syarat kesepuluh: pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.
Syarat kesebelas: pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan .
Syarat keduabelas: bukan pakaian yang mencocoki pakaian ahlu bid’ah. Seperti mengharuskan memakai pakaian hitam ketika mendapat musibah sebagaimana yang dilakukan oleh Syi’ah Rofidhoh pada wanita mereka ketika berada di bulan Muharram. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa pengharusan seperti ini adalah syi’ar batil yang tidak ada landasannya.
Inilah penjelasan ringkas mengenai syarat-syarat jilbab. Jika pembaca ingin melihat penjelasan selengkapnya, silakan lihat kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Kitab ini sudah diterjemahkan dengan judul ‘Jilbab Wanita Muslimah’. Juga bisa dilengkapi lagi dengan kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Amru Abdul Mun’im yang melengkapi pembahasan Syaikh Al Albani.
Terakhir, kami nasehatkan kepada kaum pria untuk memperingatkan istri, anggota keluarga atau saudaranya mengeanai masalah pakaian ini. Sungguh kita selaku kaum pria sering lalai dari hal ini. Semoga ayat ini dapat menjadi nasehatkan bagi kita semua.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua dalam mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Alhamdullillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat.
Langganan:
Postingan (Atom)